Hati atau lever atau salah satu organ penting yang memiliki berbagai fungsi, termasuk di antaranya adalah detoksifikasi darah, memproduksi empedu untuk membantu pencernaan, memecah sel darah merah, metabolisme nutrisi dan obat-obatan, serta menggumpalkan darah. Terletak di perut bagian atas, hati terhubung dengan organ pencernaan lain lewat sistem bilier, yang terdiri dari kantung empedu, saluran empedu, dan pankreas. Saluran empedu berperan sebagai saluran untuk mengalirkan empedu dari hati dan enzim pencernaan yang diproduksi pankreas. Cairan empedu yang tidak dialirkan ke usus kecil setelah proses sekresi dari hati akan disimpan sementara di kantung empedu.
Individu dengan obesitas, diabetes tipe 2, atau gaya hidup yang buruk, seperti konsumsi alkohol berlebih, merokok, dan konsumsi makanan berlemak, berisiko lebih tinggi terkena penyakit hati. Terpapar toksin dan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan kerusakan hati, karena hati merupakan organ metabolisme tubuh. Salah satu patogen infeksi dan radang hati yang paling umum adalah virus hepatitis, yang dapat menyebar lewat darah, semen, makanan atau minuman terkontaminasi, atau kontak dengan orang yang terinfeksi. Hati juga dapat rusak karena penyakit autoimun dan beberapa kondisi genetik tertentu, yang dapat menyebabkan penumpukan zat kimia di hati.
Karena hati, kantung empedu, saluran empedu, dan pankreas saling terhubung, umumnya infeksi dan peradangan lebih mudah menyebar di antra organ-organ ini. Oleh karena itu, kondisi yang menyerang satu atau seluruh organ dalam sistem ini biasanya akan ditangani oleh dokter spesialis hepatobilier. Salah satu gejala penyakit hepatobilier paling umum adalah penyakit kuning, yaitu kulit dan bagian putih pada mata yang menguning karena penumpukan bilirubin, yaitu zat yang dihasilkan saat hati memecah sel darah merah.