Topics
Apa yang Dimaksud Asap Rokok Sekunder?
Asap rokok yang tidak ingin Anda hirup disebut sebagai asap rokok sekunder atau asap perokok pasif atau asap tembakau lingkungan. Asap ini merupakan campuran dari asap yang diembuskan dari mulut perokok (asap mainstream) dan asap yang dihasilkan dari pembakaran tembakau (asap sidestream).
Asap sekunder mengandung banyak zat berbahaya, termasuk karsinogen dan toksin, yang bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi non-perokok.
Di sisi lain, asap rokok tersier mengacu pada residu dari polutan asap tembakau yang menempel pada permukaan, di dalam debu, udara, dan material lain di lingkungan dalam ruangan setelah perokok aktif merokok dan udara sudah dibersihkan.
Mengapa Asap Rokok Sekunder Berbahaya bagi Anak-anak?
Asap rokok sekunder berbahaya terutama bagi anak-anak karena tubuhnya masih dalam perkembangan dan fakta bahwa anak-anak sering kali tidak mampu mengendalikan lingkungan mereka sepenuhnya.
Inilah beberapa alasan mengapa asap rokok sekunder menimbulkan risiko yang signifikan pada anak-anak:
- Sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak, yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak diduga pada bayi yang sehat.
- Masalah dan infeksi pernapasan, seperti pneumonia, bronkitis, dan asma.
- Lebih sering terjadi infeksi telinga karena ada cairan di telinga tengah, yang biasanya diperlukan pembedahan untuk membuang cairan tersebut. Hal ini mungkin bisa mengakibatkan hilangnya fungsi pendengaran pada usia kanak-kanak kemudian.
- Karies pada gigi.
- Paparan terhadap asap rokok sekunder mungkin terkait dengan tumbuh kembang yang lambat pada anak-anak, termasuk masalah kognitif dan perilaku.
Apa Efek Jangka Panjang dari Asap Rokok Sekunder?
Anak-anak yang orang tuanya merokok lebih mungkin mulai merokok pada usia remaja. Paparan terhadap asap rokok sekunder, terutama selama masa kanak-kanak, bisa menimbulkan efek jangka panjang yang bisa tetap ada pada masa dewasa.
Inilah beberapa efek jangka panjang yang mungkin terjadi:
- Kanker paru-paru
- Kanker lainnya
- Penyakit jantung
- Perkembangan paru-paru yang buruk
Bagaimana Cara Melindungi Anak-anak dari Asap Rokok Sekunder?
Melindungi anak-anak dari asap sekunder sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Anda bisa mengurangi risiko paparan terhadap asap rokok sekunder dengan cara:
- Jadikan rumah dan mobil Anda sebagai zona bebas asap rokok.
- Mintalah tamu untuk merokok di luar.
- Menjauh dari perokok.
- Gunakan pemurni udara untuk membantu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
- Pastikan ruangan tempat tinggal memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi konsentrasi polutan asap rokok sekunder.
Perokok harus menjaga jarak dengan orang lain ketika sedang merokok. Setelah rokok dinyalakan, asap tetap ada di udara selama beberapa jam. Oleh karena itu, meskipun seseorang merokok sendiri di dalam suatu ruangan, pada akhirnya orang lain juga akan menghirup asap rokoknya.
Karpet, perabot, mainan, dan pakaian juga terkena asap. "Asap rokok tersier" ini tidak akan bisa dihilangkan dengan pembersih dan air. Jika permukaan yang terkena asap rokok tersier disentuh oleh anak-anak, maka mereka akan menghirup zat kimia berbahaya tersebut melalui kulit mereka.
Jika Anda perokok, pertimbangkan untuk berhenti merokok. Jika berhenti merokok tidak bisa dilakukan seketika, usahakan merokok di luar dan menjauh dari anak-anak. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anak dengan cara menunjukkan perilaku yang sehat.
Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai
Setiap anak berhak untuk memulai kehidupannya dengan sehat, dan terbebas dari efek asap rokok sekunder yang berbahaya.
Tim pakar Dokter Spesialis Anak yang penuh dedikasi di Rumah Sakit Pantai siap untuk menyediakan konsultasi demi memberikan perawatan dan bantuan terbaik bagi pasien melalui skrining, diagnosis, dan pengobatan.
Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang asap rokok sekunder.
Rumah Sakit Pantai telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.