Infeksi Menular Seksual (IMS) masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di seluruh dunia, menyerang individu dari berbagai kelompok usia, gender, dan orientasi seksual.
Namun, bagaimana cara Anda tahu bahwa Anda terkena IMS? Apa tanda-tanda yang harus Anda kenali, dan apa langkah-langkah yang harus diambil setelah diagnosis?
Lewat panduan ini, kami akan membahas IMS yang umum menyerang wanita, sehingga dapat memberikan pengetahuan untuk mendorong tiap individu untuk menjaga kesehatan seksualnya.
Istilah Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Penyakit Menular Seksual (PMS) sering digunakan bergantian.
Infeksi Menular Seksual (IMS) merujuk pada infeksi yang disebabkan bakteri, virus, atau parasit, yang dapat ditularkan lewat aktivitas seksual (vaginal, anal, atau oral) atau hubungan intim.
Beberapa IMS yang umum ditemukan adalah chlamydia, gonore, sifilis, herpes genital, human papillomavirus (HPV), dan HIV.
Beberapa IMS yang umum ditemukan pada wanita mencakup:
HPV adalah infeksi virus yang menyebabkan benjolan kecil di kulit (kutil) yang muncul di berbagai bagian tubuh Anda. Terdapat lebih dari 200 jenis HPV, dan beberapa di antaranya dapat menyebabkan kanker. Selain kanker serviks, kanker lain yang menyerang anal, vulva, dan tenggorokan (orofaringeal) juga dikaitkan dengan human papillomavirus.
Chlamydia adalah salah satu IMS yang umum ditemukan, yang disebabkan oleh bakteri bernama Chlamydia trachomatis. Jika tidak diobati, infeksi chlamydia berpotensi menyebar ke uterus dan tuba fallopi, menyebabkan penyakit radang panggul. Wanita hamil memiliki kemungkinan menularkan chlamydia saat persalinan kepada bayinya jika penyakit tidak diobati. Namun, setelah didiagnosis, chlamydia dapat diobati dengan efektif menggunakan antibiotik.
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini umumnya menyerang dewasa muda. Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menginfeksi saluran genital (kelamin), mulut, atau anus. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal, oral, atau anal, dengan individu yang terinfeksi. Jika ibu yang terinfeksi tidak diobati, gonore bisa ditularkan ke bayinya saat persalinan.
Sifilis menginfeksi area genital (kelamin), bibir, mulut, atau anus, pada kedua gender. Sifilis umumnya menular lewat hubungan seks dengan individu yang terinfeksi, dan dapat ditularkan ibu kepada anaknya saat kehamilan.
Herpes simplex virus (HSV) atau herpes adalah infeksi yang menyebabkan luka pada area genital (kelamin) atau rektal, bokong, dan paha. Herpes genital dapat ditularkan melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral dengan orang yang terinfeksi, dan herpes bisa tetap menular bahkan jika tidak ada luka yang terlihat jelas. Para ibu pun dapat menularkan virus ini ke bayi mereka saat persalinan.
Trikomonisasis disebabkan oleh Trichomonas vaginalis, yaitu jenis parasit. Trikomoniasis ditularkan dari satu orang ke yang lainnya lewat hubungan seks, seringkali tanpa gejala yang terlihat jelas. Jika memang terdapat gejala, umumnya gejala tersebut muncul 5-28 hari setelah infeksi.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) menyerang sistem imun dengan menghancurkan sel-sel yang melawan infeksi. HIV menular lewat kontak dengan cairan tubuh, biasanya saat berhubungan seks tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik bergantian, kontak dengan darah yang terinfeksi HIV, dan menular dari ibu yang positif HIV dan tidak diobati, ke anaknya, saat kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Jika tidak diobati, HIV akan berkembang menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Walaupun HIV tidak dapat disembuhkan, setelah mendapat diagnosis, Anda dapat menjalani ART atau terapi antiretroviral untuk menekan kerja virus.
Mereka yang mengonsumsi obat dengan teratur dapat membuat virus tidak lagi terdeteksi, yang berarti bahwa mereka tidak dapat menularkan HIV ke pasangan yang negatif HIV lewat seks. Hal ini juga mengurangi kemungkinan ibu menularkan virus ke anaknya saat persalinan dan menyusui.
Gejala IMS berbeda-beda; para wanita akan mengalami gejala, tergantung pada kesehatan dan usia mereka. Namun, terdapat beberapa gejala umum IMS, yang meliputi:
Wanita yang aktif secara seksual lebih mungkin terpapar IMS. Faktor yang meningkatkan risiko ini meliputi:
Berikut adalah cara pengobatan IMS, yang tergantung pada jenis infeksinya:
Berikut adalah beberapa risiko yang terkait dengan IMS yang tidak diobati:
Jaga kesehatan seksual Anda mulai sekarang! Lakukan pemeriksaan secara berkala, lakukan seks dengan pengaman, dan berkomunikasilah secara terbuka dengan partner Anda. Ingat, pencegahan adalah kunci. Lindungi diri Anda dan pasangan Anda dari IMS.
Hubungi kami untuk membuat janji temu dengan tim dokter spesialis ginekologi kami hari ini, atau ketahui lebih lanjut mengenai Layanan Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda.
Rumah Sakit Pantai telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.