Kehamilan adalah saat yang menyenangkan bagi para calon orang tua, tetapi juga dapat menjadi saat-saat yang dipenuhi dengan perubahan fisik dan emosional yang besar pada ibu hamil.
Salah satu masalah kesehatan yang dapat timbul selama kehamilan adalah tekanan darah tinggi atau preeklampsia. Tekanan darah tinggi terjadi ketika tekanan darah dalam arteri meningkat ke taraf yang lebih besar dari taraf normal.
Hipertensi selama kehamilan atau preeklampsia adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan:
Preeklampsia biasanya terjadi setelah kehamilan berusia 20 minggu pada wanita yang tekanan darahnya sebelumnya normal. Preeklampsia dapat menyebabkan komplikasi yang fatal bagi ibu dan bayi.
Selain preeklampsia, ada tiga gangguan tekanan darah tinggi lain yang dapat terjadi selama kehamilan:
Beberapa faktor telah diidentifikasi sebagai faktor risiko preeklampsia:
Preeklampsia pasca persalinan mirip dengan preeklampsia, tetapi ini muncul setelah bayi Anda lahir. Kondisi ini biasanya terjadi dalam waktu 48 jam setelah melahirkan hingga 6 minggu setelah melahirkan. Gejala preeklampsia pasca persalinan mirip dengan preeklampsia.
Kebanyakan wanita dengan preeklampsia tidak memiliki gejala hipertensi yang jelas dan mungkin tidak menyadari adanya kondisi tersebut. Oleh karena itu, kunjungan prenatal untuk mendeteksi hipertensi perlu dijadwalkan secara rutin.
Gejala-gejalanya meliputi:
Tanda-tanda preeklampsia berat meliputi:
Wanita dengan preeklampsia juga cenderung menunjukkan adanya protein dalam urine, enzim hati yang tidak normal, dan kadar trombosit yang rendah. Oleh karena itu, dokter Anda akan menyarankan tes urine dan darah untuk memeriksa tanda-tanda ini.
Preeklampsia, jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi pada bayi dalam kandungan, seperti:
Sindrom HELLP adalah kelainan langka yang terjadi ketika terdapat kerusakan pada hati dan sel darah. Ini adalah kedaruratan medis yang ditandai dengan:
Jika tekanan darah naik ke level yang sangat tinggi dan terus berlanjut, step atau kejang dapat terjadi. Namun, eklampsia dapat terjadi tanpa adanya tanda-tanda atau gejala preeklampsia sebelumnya.
Pada kondisi ini, plasenta mungkin terlepas dari dinding bagian dalam rahim sebelum persalinan. Hal ini dapat terjadi jika pembuluh darah yang menuju ke plasenta pecah karena tekanan darah yang tinggi dan menyebabkan perdarahan hebat.
Preeklampsia dapat meningkatkan risiko Anda mengidap penyakit kardiovaskular (penyakit jantung) di kemudian hari.
Preeklampsia berat dapat berakibat fatal bagi ibu dan bayi. Pengobatan yang paling efektif untuk preeklampsia adalah dengan melahirkan bayi. Setelah melahirkan, tekanan darah ibu biasanya kembali normal.
Pada umumnya, jika ibu mendapatkan gizi yang baik, mengikuti saran dokter tentang istirahat di tempat tidur, dan jika tekanan darahnya terkontrol dalam kisaran normal, bayi tidak akan terdampak.
Di rumah sakit, ibu dan bayi akan dipantau:
Obat-obatan juga akan direkomendasikan karena dapat membantu menurunkan tekanan darah, sehingga mengurangi risiko strok pada ibu.
Setiap kehamilan itu unik. Janji temu prenatal secara teratur dan komunikasi terbuka dengan dokter Anda sangat penting untuk memantau kesehatan Anda dan mengatasi masalah apa pun selama kehamilan.
Tim spesialis di Rumah Sakit Pantai yang berdedikasi dan ahli siap memberikan konsultasi untuk menyediakan perawatan dan dukungan terbaik bagi para pasien. Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai tekanan darah tinggi dalam kehamilan.
Rumah Sakit Pantai telah mendapat akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) karena komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.