Penyakit Alzheimer: Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Penyakit Alzheimer?

Penyakit Alzheimer adalah bentuk demensia yang paling umum ditemui pada lansia berusia 65 tahun ke atas. Demensia merujuk pada penurunan fungsi kognitif yang mempengaruhi kemampuan individu untuk menjalani rutinitas hariannya. Demensia bukanlah sebuah penyakit khusus, melainkan sekelompok gejala yang disebabkan oleh kondisi yang sudah ada sebelumnya, seperti penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer adalah gangguan neurodegeneratif yang secara bertahap menyerang aspek bahasa, memori, pemahaman, atensi, penilaian, dan penalaran individu.

Menurut Alzheimer’s Disease Foundation Malaysia (ADFM), sekitar 204.000-264.000 lansia Malaysia (8,5% hingga 11% total populasi) menderita Alzheimer pada tahun 2020. Angka ini diperkirakan meningkat menjadi 637.500-825.000 orang hingga tahun 2050, atau proyeksi kenaikan mencapai 312%.


Apa Saja Tahapan Perkembangan Penyakit Alzheimer?

Tahapan penyakit Alzheimer adalah:

  • Penyakit Alzheimer praklinis
  • Gangguan kognitif ringan
  • Demensia ringan
  • Demensia sedang
  • Demensia berat

Beberapa organisasi mengelompokkan penyakit Alzheimer menjadi stadium ringan/awal, sedang/menengah, dan berat/akhir.


Apa Saja Gejala Penyakit Alzheimer?

Gejala penyakit Alzheimer umumnya meliputi menurunnya fungsi memori, bahasa, perilaku, penalaran, dan kemampuan untuk melakukan kegiatan kompleks secara bertahap.

Penyakit Alzheimer praklinis

Penyakit Alzheimer Praklinis dapat berlangsung selama beberapa tahun atau lebih. Individu dengan penyakit Alzheimer praklinis tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan fungsi otak atau gejala klinis penyakit Alzheimer walaupun perubahan patologis tahap awal sudah mulai muncul pada beberapa bagian otak.

Gangguan kognitif ringan akibat penyakit Alzheimer

Gangguan kognitif ringan muncul ketika masalah terkait memori mulai tampak jelas akibat adanya sedikit penurunan fungsi otak dibandingkan dengan orang seusianya. Tahap ini disebut sebagai tahap antara penuaan yang wajar dan demensia tahap awal. Namun, perubahan ini tidak cukup signikan hingga mengganggu rutinitas sehari-hari.

Demensia ringan akibat penyakit Alzheimer

Individu dengan demensia ringan mengalami gejala seperti, hilang konsentrasi dan/atau ingatan, disorientasi waktu dan tempat, serta perubahan suasana hati. Gejala yang paling umum adalah melupakan informasi baru, seperti peristiwa, nama, dan tempat baru. Gejala umum lainnya meliputi:

  • Kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk mengemukakan pikirannya
  • Lupa meletakkan barang lebih sering dari biasanya
  • Kesulitan mengatur atau membuat rencana
  • Kesulitan memecahkan masalah
  • Memakan waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari

Demensia sedang akibat penyakit Alzheimer

Tahap ini meliputi memburuknya kehilangan ingatan dan kehilangan kontrol terhadap impuls, selain adanya kesulitan membaca, menulis, dan berbicara. Tahap ini umumnya merupakan tahap paling lama dan dapat berlangsung beberapa tahun. Individu dapat mengalami:

  • Kesulitan mengenali keluarga dan teman-teman
  • Disorientasi waktu dan tempat yang semakin memburuk
  • Memori jangka pendek yang memburuk
  • Lupa nomor telepon sendiri
  • Kecenderungan untuk mengulang-ulang cerita
  • Kesulitan menyelesaikan masalah matematika sederhana
  • Perubahan kepribadian (mudah resah, depresi, cemas, dan menarik diri)
  • Gangguan tidur

Individu dengan demensia sedang cenderung membutuhkan perawatan dan bantuan, terutama dalam mengurus diri sendiri dan menggunakan kamar mandi.

Demensia berat akibat penyakit Alzheimer

Individu pada tahap ini membutuhkan perawatan yang menyeluruh. Penyakit ini menyerang korteks serebral, yang menyebabkan:

  • Hilang ingatan hampir secara total
  • Tidak mampu mengenali anggota keluarga
  • Kehilangan kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya
  • Membutuhkan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari (makan, duduk, berjalan)
  • Kesulitan makan, minum, dan menelan
  • Inkontinensia urin atau feses
  • Kehilangan kemampuan berkomunikasi, karena ucapannya hanya terbatas pada beberapa kata atau frasa.
  • Kerentanan terhadap infeksi, terutama paru-paru, urin, dan infeksi kulit.
  • Harus berbaring di tempat tidur/menggunakan kursi roda

Apa Saja Faktor Risiko Terjangkit Penyakit Alzheimer?

Penyakit Alzheimer terjadi akibat akumulasi protein yang tidak normal di otak, sehingga menyebabkan sel-sel otak mati. Penyakit ini diduga merupakan akibat dari faktor genetis, lingkungan, dan gaya hidup.

Faktor risiko menderita penyakit Alzheimer meliputi:

  • Usia lanjut
  • Gender (penyakit Alzheimer lebih banyak ditemui pada wanita)
  • Riwayat penyakit Alzheimer dalam keluarga
  • Penyakit kardiovaskular
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Gaya hidup sedentari
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Cedera kepala
  • Depresi/Kecemasan

Penyakit Alzheimer di usia muda dapat muncul pada usia yang relatif cukup muda (rata-rata 45 tahun) pada beberapa individu yang mewariskan mutasi gen tertentu. Individu dengan penyakit Alzheimer yang berusia 65 tahun ke atas umumnya wafat dalam waktu 4-8 tahun setelah diagnosis.

Beberapa dapat bertahan hidup hingga 20 tahun setelah menunjukkan tanda-tanda awal penyakit Alzheimer. Penyebab kematian umumnya karena adanya infeksi (terutama infeksi paru-paru), malnutrisi, dan dehidrasi.


Bagaimana Cara Diagnosis Penyakit Alzheimer?

Dokter Anda akan mencoba memahami rutinitas Anda sehari-hari, kondisi kesehaan Anda secara umum, dan perubahan suasana hati atau perilaku dari Anda dan orang-orang di sekitar Anda.

Dokter Anda akan melangsungkan pemeriksaan fisik dan neurologis secara menyeluruh. Pemeriksaan status mental juga diperlukan untuk menilai fungsi memori, penyelesaian masalah, bahasa, atensi, dan matematika dasar. Tes laboratorium, seperti tes darah dan urin, juga diperlukan untuk mengeliminasi kemungkinan penyebab lain dari gejala yang dialami.

Pemindaian citra otak, seperti pemindaian tomografi terkomputasi (computerised tomography/CT scan) dan pencitraan resonansi magnetik (magnetic resonance imaging /MRI scan) dapat mendukung diagnosis penyakit Alzheimer dan menghapus kemungkinan kondisi lain.


Bagaimana Penyakit Alzheimer Diobati?

Penyakit Alzheimer belum bisa diobati. Namun, terdapat obat-obatan dan intervensi untuk memperlambat perkembangan demensia dan membantu meringankan gejala perilaku. Antara lain:

  • Penghambat kolinesterase untuk meningkatkan memori dan mengurangi gejala perilaku.
  • Penghambat NMDA untuk menjaga sel-sel otak tertentu lebih sehat.

Menangani gejala perilaku penting untuk individu dengan penyakit Alzheimer. Jaga lingkungan agar tetap familiar dan rapi. Hindari konfrontasi, dan alihkan perhatiannya jika pasien merasa resah. Kertas instruksi yang jelas atau pengingat untuk melakukan kegiatan sehari-hari dapat ditaruh di ruang berkegiatannya untuk membantu pasien mengingat apa yang harus ia lakukan.


Bagaimana Mencegah Penyakit Alzheimer?

Gaya hidup sehat membantu melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif. Tetaplah aktif secara fisik, mental, dan sosial dapat membantu mengurangi kemungkinan terkena penyakit Alzheimer. Menerapkan diet sehat, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol juga mengurangi risiko terjangkit penyakit Alzheimer.


Bagaimana Cara Merawat Individu dengan Penyakit Alzheimer?

Merawat seseorang yang menderita penyakit Alzheimer dapat mempengaruhi secara mental, fisik, dan finansial. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup, baik individu yang menderita penyakit Alzheimer maupun pengasuhnya. Memahami penyakit Alzheimer penting untuk membantu pengasuh menjalani berbagai tahapan penyakit tersebut. Mempelajari berbagai tahapan penyakit dan cara menangani perubahan perilaku dapat membantu Anda.

Mengetahui bagaimana cara mengelola stres dan mengikuti aktivitas yang membantu melepas stres sangatlah penting. Jangan lupa untuk beristirahat dan sesekali menikmati aktivitas favorit Anda. Tetap aktif secara fisik dapat memberikan manfaat bagi fisik dan mental. Kelompok dukungan juga dapat menjadi sumber dukungan dan kekuatan. Pengasuh dan anggota keluarga dapat berbagi pengalaman, ide, dan memberikan dukungan emosional antara satu sama lain.

Pasien demensia biasanya adalah lansia dengan komorbiditas. Disarankan untuk mencari bantuan medis dari dokter spesialis/dokter spesialis konsultan geriatri.


Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai

Penyakit Alzheimer dapat membuat penderita dan orang-orang terkasihnya kewalahan. Mendapatkan bantuan medis sejak dini dapat membantu mengurangi kesulitan yang menyertai Penyakit Alzheimer dan meningkatkan prognosis pasien.

Tim dokter spesialis geriatri yang berdedikasi dan ahli di Rumah Sakit Pantai siap memberikan konsultasi demi memberikan perawatan dan bantuan terbaik bagi pasien melalui skrining, diagnosis, dan pengobatan. Hubungi kami untuk membuat janji temu dengan ahli geriatri sekarang.

Rumah Sakit Pantai telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Konsultan Obat-obatan Geriatri dan Internal, Dr Tay Hui Sian.

Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!