Bedah Kolorektal

Bedah kolorektal adalah spesialisasi bedah di bawah bedah umum, yang berfokus pada diagnosis dan pengobatan berbagai kondisi yang terkait dengan usus besar, meliputi kolon, rektum, dan anus. Usus besar memiliki peran penting dalam fungsi pencernaan tubuh, mulai dari menyerap air dan elektrolit, memproduksi dan menyerap vitamin, serta menghasilkan zat-zat sisa untuk dibuang sebagai akhir dari proses pencernaan. Usus besar yang rusak ini dapat memiliki implikasi yang signifikan terhadap kesehatan pencernaan Anda, yang kemudian mempengaruhi kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

Dokter spesialis di bidang ini, disebut spesialis bedah kolorektal, memiliki keterampilan tinggi dalam melakukan prosedur bedah yang kompleks, yang berkaitan dengan saluran pencernaan bagian bawah. Jika Anda menunjukkan gejala-gejala seperti diare, konstipasi, kembung, nyeri perut, dan pendarahan di rektum, Anda dapat dirujuk ke ahli bedah kolorektal kami jika dokter spesialis gastroenterologi kami menganggap kondisi Anda membutuhkan pembedahan oleh setelah menjalani pemeriksaan fisik.

Daftar kondisi
  1. Kanker kolorektal
    1. Kanker yang menyerang kolon atau rektum, umumnya berawal dari polip jinak.
  2. Penyakit radang usus
    1. Penyakit Crohn dan ulseratif kolitis
    2. Kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, yang berujung pada munculnya gejala seperti nyeri perut, diare, dan penurunan berat badan.
  3. Divertikulosis dan divertikulitis
    1. Pembentukan kantung abnormal di dinding usus besar serta peradangan atau infeksi pada kantung-kantung tersebut (divertikula) yang terbentuk di dinding usus besar.
  4. Hemoroid
    1. Pembuluh darah yang membengkak di bagian rektum atau anus, menyebabkan nyeri dan pendarahan.
  5. Fisura ani
    1. Robekan atau retaknya lapisan anus, yang umumnya menyebabkan rasa nyeri dan pendarahan.
  6. Abses pada anus
    1. Kantung berisi nanah yang dapat terbentuk di area anus akibat infeksi.
  7. Fistula ani
    1. Munculnya saluran atau jalur yang tidak normal di antara saluran anus dan kulit.
  8. Prolaps rektum
    1. Kondisi ketika rektum menonjol keluar dari anus, kadang menyebabkan rasa nyeri atau kebocoran.
  9. Sumbatan usus
    1. Terhambatnya usus secara parsial atau keseluruhan yang mencegah tinja bergerak melalui usus.
  10. Polip di kolon atau rektum
    1. Benjolan abnormal yang dapat bersifat kanker jika tidak diangkat.
  11. Irritable bowel syndrome (IBS) atau Sindrom iritasi usus besar
    1. Gangguan fungsi gastrointestinal yang ditandai dengan nyeri perut dan perubahan pola buang air besar.
  12. Pendarahan gastrointestinal
    1. Pendarahan yang dapat terjadi di mana pun di saluran pencernaan, sering kali menyebabkan gejala-gejala seperti darah pada tinja.
  13. Kutil di anus
    1. Benjolan kecil berwarna serupa daging atau merah muda yang muncul akibat human papillomavirus (HPV).
  14. Displasia pada anus
    1. Sel-sel abnormal yang tumbuh di lapisan anus, yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker.
  15. Kanker anus
    1. Kanker yang menyerang jaringan anus.
  16. Kanker rektum
    1. Kanker yang menyerang rektum, yaitu bagian bawah kolon.
  17. Kanker usus besar
    1. Kanker yang menyerang kolon, yaitu bagian paling panjang dari usus besar.
  18. Infeksi perianal - Infeksi pada area anus, yang dapat meliputi abses atau selulitis.
  19. Abses anorektal
    1. Menumpuknya cairan bernanah di bawah kulit, antara anus dan area rektum.
  20. Iskemia
    1. Kekurangan aliran darah di bagian tubuh, pada kasus ini, berarti di saluran pencernaan.
  21. Gangguan buang air besar
    1. Inkontinensia feses - Ketidakmampuan mengontrol buang air besar, yang menyebabkan tinja keluar tanpa kendali.
    2. Konstipasi kronis - Kesulitan buang air besar secara rutin, umumnya diasosiasikan dengan tinja yang keras atau kering.

Umumnya, pada pertemuan dengan dokter, Anda akan berkonsultasi dengan spesialis bedah kolorektal dan diperiksa lebih lanjut untuk memahami kondisi Anda, serta menentukan pengobatan dan rencana penanganan kondisi ini. Beberapa tes diagnostik yang Anda akan jalani adalah pemeriksaan feses, tes darah, dan pemeriksaan visual, meliputi:

  1. Kolonoskopi
  2. Pemeriksaan digital untuk rektum
  3. Anoskopi (pemeriksaan saluran anus dan rektum)
  4. Proktoskopi (sigmoidoskopi yang lebih kaku)
  5. Sigmoidoskopi fleksibel
  6. Studi pencitraan
    1. Kolonografi dengan Tomografi Terkomputasi (Computed Tomography/CT)
    2. Magnetic resonance imaging (MRI)
    3. Enema barium, yang diikuti dengan pencitraan sinar-X
    4. Defekografi (tes radiologi untuk melihat otot dan organ saat proses defekasi) 
  7. USG endorektal
  8. Manometri anorektal (prosedur non-invasif untuk mengevaluasi fungsi otot rektum dan anus)

Di Pantai Hospital Kuala Lumpur, spesialis bedah kolorektal kami, yang secara khusus terlatih menangani kondisi kolorektal, mampu melakukan berbagai teknik endoskopi dan pembedahan untuk mengobati komplikasi pada saluran pencernaan Anda, menggunakan teknik canggih untuk mengembalikan fungsi gastrointestinal Anda yang optimal.

Daftar Prosedur
  1. Kolonoskopi
  2. Kolektomi - Bedah pengangkatan semua bagian kolon, umumnya dilakukan untuk mengatasi kanker kolorektal, divertikulitis, atau penyakit radang usus besar.
  3. Hemoroidektomi: Bedah pengangkatan hemoroid (pembuluh darah yang bengkak dan meradang di rektum dan anus).
  4. Fistulotomi Anal - Prosedur bedah untuk menangani fistula ani dengan membuat saluran untuk pembuangan, dan mendukung penyembuhan.
  5. Pengangkatan Cairan Abses Anus - Prosedur bedah untuk mengeluarkan cairan abses di dekat anus untuk meringankan rasa sakit dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
  6. Kolostomi atau Ileostomi: Prosedur bedah untuk membuat lubang (stoma) di dinding perut, untuk mengarahkan tinja keluar ketika bagian kolon atau rektum diangkat atau dipotong.
  7. Enteroskopi
  8. Sigmoidoskopi
  9. Laparoskopi
  10. Bedah laparoskopi
  11. Bedah robotik
  12. Polipektomi
  13. Endoscopic mucosal resection (EMR) atau endoscopic submucosal dissection (ESD)
  14. Bedah mikro endoskopi transanal
  15. Bedah reseksi usus
  16. Bedah pembuatan stoma
  17. Bedah anastomosis
  18. Apendektomi - Prosedur minimal invasif untuk mengangkat apendiks, biasanya dilakukan untuk kasus apendisitis (usus buntu).
  19. Anoplasti
  20. Rektopeksi
  21. Sakrokolpopeksi
  22. Operasi Hernia Laparoskopi - Prosedur minimal invasif untuk menangani hernia, yang dapat terjadi di dinding perut, termasuk bagian inguinal atau femoral.
  23. Bedah sekostomi atau enema kolon antegrade (ACE)
  24. Reseksi Rektum - Bedah pengagkatan bagian rektum, umumnya dilakukan untuk mengatasi kondisi seperti kanker rektum.
  25. Reseksi Usus Laparoskopi - Pengangkatan bagian usus dengan prosedur minimal invasif, sering kali dilakukan untuk penyakit Crohn atau kanker kolorektal.
  26. Bedah sfingter anus - Prosedur bedah untuk memperbaiki atau rekonstruksi otot sfingter anus, umumnya dilakukan untuk inkontinensia feses.

Spesialisasi Kami

Muat lebih banyak
Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!