Topics
Air Susu Ibu atau ASI merupakan sumber gizi yang sangat penting bagi bayi, mulai saat bayi baru lahir, yang menyediakan nutrien penting dan komponen penguat kekebalan tubuh untuk tumbuh kembang yang optimal. Namun, beberapa ibu baru mungkin mengalami kesulitan untuk memproduksi ASI yang cukup.
Apa saja penyebab rendahnya produksi ASI?
Sebelum membahas pola makan, rendahnya produksi ASI dapat disebabkan oleh beberapa alasan berikut:
- Ketidakseimbangan hormon
- Kondisi medis
- Perlekatan yang kurang tepat selama menyusui
- Jarang menyusui
- Obat-obatan tertentu
Jika Anda merasa produksi ASI sedikit, konsultasikan dengan dokter spesialis ginekologi Anda untuk mendapatkan evaluasi dan panduan secara menyeluruh.
Apa tanda-tanda bahwa bayi saya tidak mendapatkan ASI yang cukup?
Pantau kebiasaan menyusu dan pertumbuhan bayi Anda untuk memastikan bayi mendapatkan ASI yang cukup, terutama jika mereka menyusui langsung. Berikut adalah beberapa tanda bahwa bayi Anda mungkin tidak mendapatkan ASI yang cukup:
- Pertambahan berat badan tidak mencukupi atau lambat: Ini merupakan salah satu indikator yang paling signifikan bahwa bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup. Dokter anak biasanya memantau pertumbuhan bayi Anda pada grafik pertumbuhan untuk memastikan berat badan bayi bertambah dengan tepat.
- Frekuensi menyusui: Bayi baru lahir biasanya sering menyusu, minimal 8 hingga 12 kali dalam sehari. Bila bayi tidak cukup sering menyusu atau tampak tidak mau menyusu, hal itu bisa merupakan tanda rasa laparnya belum terpuaskan.
- Sesi menyusui yang singkat: Jika bayi Anda menyusui dalam waktu yang sangat singkat, hal ini mungkin menandakan bahwa bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup. Bayi harus menyusu lebih lama dan lebih banyak.
- Popok basah lebih sedikit: Bayi yang terhidrasi dengan baik setidaknya harus menggunakan empat hingga enam popok per hari. Jika ada penurunan signifikan pada jumlah popok basah, hal tersebut bisa menandakan dehidrasi akibat asupan ASI yang tidak memadai.
- Jarang buang air besar: Meskipun normal jika beberapa bayi yang menerima ASI jarang buang air besar, tetapi penurunan drastis atau tidak buang air besar sama sekali selama beberapa hari patut diperhatikan.
Bagaimana cara meningkatkan pasokan ASI?
Berikut adalah beberapa teknik untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.
- Pastikan pola makan yang sehat dan seimbang.
- Pelajari dan pertahankan teknik menyusui dan frekuensi yang tepat.
- Pijat payudara dengan lembut.
- Istirahat yang cukup.
- Pelajari teknik mengelola stres.
Apa saja jenis makanan yang membantu meningkatkan produksi ASI?
Bagian ini akan membahas pilihan makanan kaya nutrien yang diketahui dapat meningkatkan produksi ASI secara alami.
- Biji-bijian utuh: Karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang banyak terdapat pada biji-bijian utuh seperti barli, oat, dan beras merah. Biji-bijian ini memberikan energi yang tahan lama dan mendorong pelepasan prolaktin, hormon penting dalam produksi susu. Menambahkan biji-bijian utuh ke dalam menu makanan Anda merupakan metode yang sehat untuk meningkatkan produksi ASI Anda.
- Oat: Oat dikenal sebagai galaktagog, yaitu zat yang meningkatkan laktasi. Biji-bijian ini kaya akan zat besi, serat, dan saponin, yang dapat meningkatkan produksi dan kualitas susu. Mulailah hari dengan semangkuk oatmeal yang sehat untuk mendapatkan berbagai manfaat tambahan.
- Sayuran berwarna hijau tua: Sayuran berwarna hijau tua seperti bayam, kale, dan brokoli kaya akan berbagai unsur penting seperti folat dan zat besi. Sayuran ini juga mengandung fitoestrogen, yang dapat meniru aksi estrogen dan membantu produksi ASI.
- Daging rendah lemak: Sumber daging rendah lemak seperti daging ayam merupakan sumber protein dan zat besi berkualitas tinggi yang sangat baik. Zat besi penting untuk mencegah anemia pada ibu menyusui, karena zat besi dapat memengaruhi pasokan ASI secara tidak langsung.
- Kacang arab: Kacang arab kaya akan protein, serat, dan berbagai vitamin dan mineral. Kacang ini juga mengandung fitoestrogen dan saponin, yang dapat membantu produksi ASI.
- Kacang almond (badam): Almond adalah camilan padat nutrisi yang mengandung lemak sehat, protein, dan vitamin esensial. Kacang ini juga kaya akan kalsium, yang penting untuk kesehatan tulang dan kebugaran secara keseluruhan.
- Barli: Barli, dikenal karena kandungan beta-glukannya, yaitu jenis serat larut yang dapat meningkatkan kadar prolaktin dan meningkatkan produksi ASI. Barli bisa dikonsumsi dalam sup, rebusan, atau minuman panas.
- Fennel (adas): Adas telah digunakan secara tradisional untuk meningkatkan laktasi. Adas mengandung fitoestrogen dan senyawa yang dapat membantu relaksasi otot-otot sekitar kelenjar susu, sehingga berpotensi memperlancar produksi ASI.
- Ragi bir: Ragi bir adalah suplemen nutrisi yang sering digunakan untuk meningkatkan produksi ASI. Ragi ini adalah sumber vitamin B dan kromium, yang dapat mendukung laktasi. Ragi bir dapat ditambahkan ke smoothie atau makanan yang dipanggang.
- Pepaya: Pepaya mengandung enzim seperti papain dan chymopapain, yang dapat membantu merangsang produksi ASI. Selain itu, pepaya juga kaya akan vitamin A dan C, yang menyediakan nutrien penting bagi Anda dan bayi Anda.
Selain makanan, hidrasi yang tepat juga merupakan faktor penting dalam menjaga produksi ASI. Air sangat penting untuk menjaga produksi susu dan menghidrasi secara keseluruhan. Pastikan Anda minum air dalam jumlah yang cukup sepanjang hari, yang berbeda-beda tergantung pada usia anak Anda yang menyusu. Sebagai contoh, ibu yang menyusui anak berusia 12 hingga 24 bulan umumnya mengonsumsi sekitar 2.427 mL (+/- 955 mL) air per hari.
Beberapa teh pelancar ASI mengandung herba seperti fenugreek (kelabat), fennel (adas), dan blessed thistle (cnicus benedictus) yang dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI. Namun, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum meminum suplemen herbal atau teh.
Baca juga: Menyusui: Panduan lengkap
Buat janji temu di Rumah Sakit Pantai
Jika Anda sedang menghadapi tantangan dan memerlukan bantuan dalam menyusui, buatlah janji temu dengan tim Dokter Spesialis Anak Konsultan dan Konsultan Laktasi di Rumah Sakit Pantai yang terdekat dengan Anda hari ini.
Rumah Sakit Pantai telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.