postpartum-depression-banner postpartum-depression-thumbnail
Asuhan Pencegahan
Kesehatan Wanita

Postpartum Blues atau Depresi Postpartum?

27 Februari 2024 · 5 mins read

Topics












Ketahui bagaimana membedakan postpartum blues dan depresi postpartum, serta kapan harus mencari bantuan medis.

Apa Itu Postpartum Blues?

Hingga 85% ibu baru mengalami postpartum blues. Postpartum blues, atau dikenal juga dengan baby blues, adalah kondisi depresi yang sementara dan ringan, yang akan mereda dengan sendirinya. Kondisi ini sering terjadi, namun juga sembuh sendiri, dalam dua minggu setelah persalinan.

Apakah Postpartum Blues Berubah Menjadi Depresi Postpartum?

Jika Anda mengalami gejala lebih parah dari gejala "baby blues" pada umumnya, seperti rasa sedih yang tidak kunjung hilang, kehilangan asa, kecemasan, atau kesulitan menangani gejala lebih dari dua minggu, penting untuk memberi tahu dokter Anda, karena Anda mungkin mengidap depresi postpartum.

Apa Itu Depresi Postpartum?

Depresi postpartum adalah kondisi kesehatan mental yang serius, yang mempengaruhi baik kesejahteraan emosional dan kesehatan fisik Anda.

Anda dapat mengalami rasa terasing dari bayi Anda, merasa bahwa Anda bukanlah ibu dari anak tersebut, dan sulit membangun rasa sayang dan perhatian untuk bayi tersebut. Tingkat keparahan emosi ini dapat berkisar dari ringan hingga berat.

Apakah Depresi Postpartum Sama dengan Kecemasan Postpartum?

Banyak gejala depresi dan kecemasan postpartum, seperti kurang tidur, kesulitan rileks, dan mudah tersinggung, saling tumpang tindih.

Gejala kecemasan umum dirasakan ibu dengan depresi postpartum, walaupun tidak semua ibu dengan kecemasan postpartum mengalami depresi. Gejala juga dapat memburuk ketika dihadapkan pada faktor stres, seperti kekhawatiran mengenai kesehatan bayi, kesulitan finansial, atau penyesuaian yang harus dilakukan dalam hubungan Anda.

Jika Anda pernah mengalami berakhirnya kehamilan, seperti keguguran atau lahir mati, kemungkinan Anda mengidap kecemasan postpartum juga meningkat. Ibu dengan riwayat kecemasan sebelum atau selama kehamilan dapat merasa bahwa gejala kecemasan postpartum terus berlanjut setelah persalinan.

Apa Itu Psikosis Postpartum?

Psikosis postpartum adalah bentuk penyakit mental yang parah yang membutuhkan bantuan medis dengan segera. Kondisi ini langka, mempengaruhi hanya 1 dari 1000 wanita pascapersalinan.

Gejala psikosis postpartum meliputi perasaan resah, kebingungan, mania, delusi, halusinasi, paranoia, dan suasana hati yang buruk. Bantuan medis yang segera sangat penting, karena risiko bunuh diri dan menyakiti bayi meningkat. Pengobatan umumnya meliputi rawat inap di rumah sakit, psikoterapi, dan obat-obatan.

Apa Saja Gejala Depresi Postpartum?

Anda mungkin mengidap depresi postpartum jika Anda mengalami gejala-gejala berikut:

  • Rasa sedih yang tak kunjung hilang dan suasana hati yang buruk.
  • Kehilangan rasa bahagia dan minat terhadap dunia.
  • Kurang energi dan rasa lelah yang tak kunjung reda.
  • Gangguan tidur dan rasa kantuk di siang hari.
  • Sulit merawat diri sendiri dan bayi Anda.
  • Menarik diri dari situasi sosial.
  • Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.
  • Pikiran buruk, seperti ingin mencelakai bayi Anda.
  • Kehilangan selera makan.
  • Rasa kehilangan asa atau menyalahkan diri sendiri.

Ibu baru mungkin merasakan rasa canggung, malu, atau bersalah karena mengalami depresi di waktu ketika mereka seharusnya bahagia. Ketakutan dianggap sebagai ibu yang tidak baik juga dapat berperan dalam keengganan mereka menceritakan kesulitannya.

Penting untuk menyadari bahwa setiap wanita, terlepas dari latar belakangnya, dapat mengalami depresi saat kehamilan atau pasca kehamilan, dan merasakan hal ini tidak membuatnya menjadi "ibu yang buruk".

Sangat penting untuk memahami bahwa bantuan tersedia untuknya, dan meminta bantuan adalah tanda bahwa ia kuat. Berkonsultasi dengan dokter dapat membantu menentukan apakah gejala ini terkait depresi atau masalah lain, dan mereka dapat memberikan panduan untuk intervensi dan dukungan yang tepat.

Apakah Faktor Risiko Depresi Postpartum?

Penyebab utama depresi postpartum masih belum jelas. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengidap depresi postpartum, seperti:

  • Riwayat masalah kesehatan mental, terutama depresi, pada tahap kehidupan sebelumnya.
  • Riwayat masalah kesehatan mental saat kehamilan.
  • Kurangnya dukungan sosial.
  • Konflik pernikahan atau hubungan.
  • Peristiwa kehidupan yang menimbulkan stres, seperti kematian anggota keluarga.
  • Trauma fisik dan psikologis, seperti kekerasan dalam rumah tangga.

Bagaimana Depresi Postpartum Didiagnosis?

Depresi postpartum umumnya didiagnosis melalui kombinasi antara asesmen klinis, diskusi dengan individu, dan pertimbangan kriteria diagnosis tertentu.

Untuk menilai apakah Anda mengalami depresi postpartum, dokter Anda dapat melakukan skrining depresi atau bertanya mengenai perasaan dan bayi Anda. Keterbukaan dan kejujuran dokter Anda akan menghasilkan pemahaman yang lebih akurat mengenai emosi dan pikiran Anda.

Bagaimana Cara Penanganan Depresi Postpartum?

Opsi pengobatan depresi postpartum meliputi:

Terapi

  • Bicarakan kekhawatiran Anda dengan psikiater, psikolog, atau tenaga kesehatan mental profesional dapat membantu Anda.
  • Melalui terapi, Anda dapat belajar bagaimana mengelola perasaan, menyelesaikan masalah, membuat target yang realistis, dan merespon situasi dengan positif.
  • Terapi perilaku kognitif (CBT), psikoterapi interpersonal, atau konseling suportif dapat bekerja efektif dalam menangani depresi postpartum.
  • Terapi menyediakan tempat yang aman untuk mengeksplor dan mempelajari tantangan emosional dan psikologis yang diasosiasikan dengan depresi postpartum.

Antidepresan

  • Pada beberapa kasus, dokter Anda dapat menyarankan antidepresan.
  • Antidepresan dapat bekerja efektif untuk meringankan gejala depresi, dan beberapa jenisnya aman dikonsumsi selama menyusui. Namun, dapat memakan waktu beberapa minggu untuk antidepresan mulai menunjukkan efek terapeutiknya.

Bagaimana Saya Dapat Menghadapi Depresi Postpartum?

Penting diingat bahwa normal untuk merasa kewalahan, dan Anda tidak harus menghadapi depresi postpartum sendirian. Berikut adalah strategi penanganan yang dapat Anda terapkan:

  • Carilah seseorang untuk Anda ajak bicara, misalnya terapis, teman, anggota keluarga, atau anggota kelompok dukungan yang mau mendengarkan dan memberikan dukungan.
  • Ikuti kelompok dukungan bagi para orang tua baru untuk berhubungan dengan orang lain yang mungkin tengah mengalami hal yang sama.
  • Coba untuk mengonsumsi diet yang sehat dan cari waktu untuk berolahraga secara rutin, karena keduanya dapat memperbaiki kesejahteraan mental Anda.
  • Utamakan istirahat, dan pastikan Anda tidur yang cukup.
  • Hubungi teman Anda, dan pergi keluar bersama mereka, atau berbincanglah lewat telepon.
  • Sempatkan untuk merawat diri dan melakukan aktivitas yang Anda senangi.
  • Pertimbangkan untuk meminta bantuan mengerjakan pekerjaan dan tugas rumah tangga untuk mengurangi stres dan tanggung jawab.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi postpartum, penting untuk mengambil tindakan dan mencari bantuan. Jangan biarkan rasa canggung, malu, atau bersalah menghalangi Anda dari meminta bantuan. Depresi postpartum adalah kondisi yang umum dan dapat disembuhkan, dan mencari bantuan merupakan tanda bahwa Anda kuat.

Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang depresi postpartum. Tim dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Pantai yang berdedikasi dan ahli siap memberikan konsultasi untuk melayani Anda dengan perawatan terbaik.

Utamakan kesehatan dan kesejahteraan mental Anda, dan ambil langkah pertama menuju kepulihan Anda hari ini.

Rumah Sakit Pantai telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Artikel yang Disarankan

Click to know more!