15 Tanda Menopause yang Harus Diketahui Wanita

Apa Itu Menopause?

Menopause adalah proses alamiah yang dialami semua wanita; dan walaupun pengalaman menopause tiap wanita berbeda-beda, seorang wanita dikatakan sudah menopause ketika ia tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Fase ini mengindikasikan akhir dari kemampuan wanita mengandung.

Saat menopause, beberapa wanita mengalami gejala fisik, seperti hot flashes; dan terkadang, gejala terkait menopause ini dapat mengganggu tidur, menurunkan level energi, atau mempengaruhi kesehatan emosional Anda.

Mengapa Bisa Terjadi Menopause?

Menopause, fase yang muncul secara alami pada kehidupan para wanita, terjadi karena hilangnya fungsi folikel ovarium dan berkurangnya kadar estrogen di dalam aliran darah.

Transisi menopause pada wanita umumnya dimulai pada usia di antara 45 dan 55 tahun, walaupun dapat dimulai lebih awal, tergantung individu.

Apa Saja Fase Menopause?

Menopause alami merupakan akhir permanen dari siklus menstruasi yang terjadi tanpa penanganan medis. Terdapat tiga tahap menopause yang dialami tiap wanita sepanjang hidupnya:

  1. Perimenopause

    Perimenopause, juga dikenal dengan transisi menopause, umumnya dimulai pada usia 40-an. Proses ini dapat dimulai 8-10 tahun sebelum menopause; ketika ovarium Anda memproduksi lebih sedikit estrogen.

    Perimenopause terus berlangsung hingga menopause, yaitu fase ketika ovarium berhenti mengeluarkan sel telur. Pada satu hingga dua tahun terakhir perimenopause, penurunan kadar estrogen berlangsung lebih cepat. Beberapa individu dapat mengalami gejala menopause pada periode ini. Namun, siklus menstruasi Anda dan masih ada kemungkinan untuk hamil pada fase ini.

  2. Menopause

    Menopause adalah fase ketika Anda tidak lagi mengalami menstruasi. Ovarium Anda tidak lagi mengeluarkan sel telur atau memproduksi sebagian besar estrogennya pada fase ini. Dokter Anda umumnya akan mendiagnosis Anda dengan menopause ketika menstruasi Anda tidak lagi muncul selama 12 bulan berturut-turut.

  3. Pascamenopause

    Pascamenopause mengacu pada masa ketika Anda sudah tidak menstruasi selama satu tahun atau sepanjang sisa hidup Anda setelah menopause. Gejala menopause, seperti hot flashes, akan membaik.

    Namun, gejala menopause pada beberapa wanita masih akan terus muncul hingga sepuluh tahun atau lebih setelah transisi menopause. Wanita pada fase pascamenopoause menghadapi risiko lebih tinggi pada beberapa kondisi kesehatan, termasuk osteoporosis dan penyakit jantung akibat kadar estrogen yang menurun.

Apa Saja Tanda Menopause?

Jika Anda mengalami tanda-tanda berikut ini, Anda mungkin sedang dalam transisi menuju fase menopause:

1. Menstruasi yang tidak teratur

Menstruasi umumnya berlangsung selama 4-7 hari, dan memiliki siklus sekitar 28 hari. Contoh menstruasi yang tidak teratur adalah menstruasi yang berlangsung kurang dari 21 hari sekali atau lebih dari 35 hari sekali, melewati tiga kali menstruasi berturut-turut, dan aliran darah yang lebih deras atau lebih sedikit dari biasanya.

2. Perubahan kesuburan

Masa reproduktif wanita paling prima berada di antara usia remaja akhir hingga akhir usia 20-an. Saat Anda menginjak usia 30 tahun, kesuburan (kemampuan hamil) mulai menurun, membuat Anda lebih sulit untuk mengandung. Penurunan ini bahkan terjadi lebih cepat ketika Anda menginjak usia 30-an hingga usia 45 tahun. Kesuburan akan menurun jauh hingga pada titik tertentu kehamilan secara alami mungkin tidak akan terjadi.

3. Tidak tahan terhadap panas

Peningkatan panas tubuh juga disebut "hot flashes", yaitu sensasi panas yang muncul tiba-tiba, berkeringat, dan rasa tidak nyaman. Hot flashes adalah gejala umum menopause, namun pengalaman tiap orang mengalami hot flashes akan bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan lama gejala ini berlangsung.

4. Gangguan tidur

Gangguan tidur mengacu pada kondisi ketika kesejahteraan dan kesehatan Anda memburuk akibat tidur yang tidak nyenyak, kurang tidur, dan sulit jatuh tidur atau sulit untuk tetap tertidur.

5. Perubahan pada vagina

Salah satu perubahan paling umum pada vagin ketika Anda memasuki masa menopause adalah vagina kering. Ini merupakan gejala yang menyakitkan dan mempengaruhi gaya hidup seorang wanita. Vagina kering dapat menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman saat duduk, berolahraga, buang air kecil, dan berhubungan seksual.

6. Masalah pada saluran kemih

Masalah saluran kemih terkait dengan masalah kandung kemih, yang disebut inkontinensia. Anda dapat merasa ingin buang air kecil yang tiba-tiba, atau urin dapat keluar saat beraktivitas, seperti berolahraga, bersin, atau tertawa. Langkah awal menangani inkontinensia adalah berkonsultasi dengan dokter. Infeksi kandung kemih juga dapat menjadi masalah baru ketika menginjak usia madya.

7. Perubahan suasana hati

Anda dapat merasakan perubahan emosional saat masa menopause, umumnya memicu emosi yang tidak stabil, seperti mudah tersinggung, perubahan suasana hati yang mendadak, atau depresi ringan.

8. Perubahan pada kulit dan rambut

Fase menopause dapat membuat Anda mengalami perubahan pada kulit dan rambut. Kulit, mata, dan mulut Anda dapat terasa kering. Anda juga dapat mengalami kebotakan atau penipisan rambut.

9. Menurunnya libido dan kepuasan seksual

Kadar estrogen menurun dengan pesat selama menopause, menyebabkan perubahan besar dan turut menurunkan libido dan kepuasan seksual Anda. Kondisi ini dapat menurunkan hasrat berhubungan seksual, dan membuat Anda lebih sulit merasa terangsang.

10. Kenaikan berat badan

Perubahan hormon pada menopause umumnya meningkatkan kemungkinan bagi wanita mengalami kenaikan berat badan di bagian abdomen alih-alih di pinggul dan paha. Namun, penting untuk diingat bahwa perubahan hormon bukanlah satu-satunya penyebab kenaikan berat badan.

11. Pegal-pegal

Jika Anda merasa pegal, terutama pada sendi, serta pegal-pegal dan nyeri otot, ini merupakan gejala menopause. Kadar estrogen dapat berperan penting, karena kadar hormon akan mempengaruhi tulang rawan (jaringan ikat pada sendi) bersamaan dengan penggantian tulang, sehingga menimbulkan peradangan dan nyeri.

12. Nyeri payudara

Mastalgia adalah istilah medis untuk nyeri payudara, yang merupakan pengalaman yang sangat umum saat menstruasi. Nyeri payudara saat menopause dapat terasa berbeda. Beberapa wanita dapat merasakan sensasi terbakar atau nyeri berdenyut di payudara mereka alih-alih nyeri yang tumpul.

13. Sakit kepala atau migrain

Migrain akibat perubahan hormon dapat muncul lebih sering dan lebih intens pada tahun-tahun menuju perimenopause. Beberapa wanita melaporkan migrain menjadi lebih ringan saat menstruasi mereka berhenti. Namun sakit kepala tegang justru terkadang memburuk. Jika sakit kepala Anda tidak kunjung sembuh, Anda dapat melanjutkan pengobatan Anda atau mencari alternatif terapi lain.

14. Osteoporosis

Osteoporosis adalah disebabkan oleh kekurangan estrogen; produksi hormon estrogen tubuh Anda melambat karena menopause, yang kemudian berujung pada hilangnya kepadatan tulang. Hanya karena Anda tidak pernah mengalami nyeri sendi atau patah tulang, bukan berarti Anda aman dari risiko terkena osteoporosis. Gejala-gejala ini tidak akan tampak hingga Anda mengalami patah tulang.

15. Risiko kardiovaskular

Estrogen memiliki efek pelindung bagi jantung Anda. Estrogen membantu mengontrol kadar kolesterol Anda dan mengurangi risiko lemak menumpuk di arteri. Hormon ini juga membantu menjaga pembuluh darah Anda tetap sehat. Jika kadar estrogen turun, maka lemak dapat menumpuk di arteri, menyebabkan pembuluh darah menyempit. Hal ini kemudian meningkatkan risiko terkena hipertensi, penyakit jantung koroner, atau strok.

Apakah Menopause Perlu Diobati?

Karena menopause adalah proses alami yang akan dialami oleh setiap wanita, umumnya tidak perlu menjalani pengobatan. Saat berdiskusi mengenai opsi pengobatan menopause dengan dokter Anda, Anda utamanya akan membahas bagaimana menangani gejala menopause yang mengganggu kehidupan sehari-hari Anda.

  1. Terapi Sulih Hormon (TSH)

    TSH adalah pengobatan aman dan efektif bagi kebanyakan wanita yang mengalami menopause dan perimenopause. Dokter Anda akan mendiskusikan potensi risiko yang diasosiasikan dengan metode pengobatan ini dengan Anda. TSH melibatkan penggunaan estrogen untuk menggantikan kadar hormon tersebut yang menurun dalam tubuh Anda saat menopause.

  2. Antidepresan

    Antidepresan dapat berguna untuk mengatasi gejala terkait perubahan suasana hati jika Anda didiagnosis dengan depresi atau kecemasan saat memasuki periode menopause. Terdapat dua jenis antidepresan: selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) dan serotonin-noradrenaline reuptake inhibitors (SNRIs). Dokter Anda akan mendiskusikan mengenai potensi kelebihan dan risiko obat-obat tersebut.

  3. Suplemen

    Ketika Anda memasuki masa menopause, tubuh Anda menjadi sangat tergantung pada vitamin dan nutrisi untuk menjaga kesehatan Anda, karena produksi estrogen menurun, dan metabolisme melambat. Dokter Anda dapat merekomendasikan suplemen kalsium dan vitamin D.

Bagaimana Menangani Menopause?

Menopause adalah fase alami yang akan dihadapi semua wanita dalam hidupnya, namun pengalaman tiap orang dan cara penanganannya dapat berbeda-beda. Berikut adalah tips berguna yang bisa Anda terapkan untuk menangani menopause:

  • Beristirahat dengan cukup, termasuk menjaga rutinitas tidur yang konsisten.
  • Konsumsi diet bernutrisi.
  • Konsumsi makanan kaya kalsium, seperti susu, yoghurt, dan sayur kale untuk menjaga kesehatan tulang Anda.
  • Sering berolahraga, dan cobalah masukkan latihan angkat beban ke dalam rutinitas olahraga Anda, seperti berjalan, berlari, atau menari, yang mengharuskan kaki dan tungkai Anda mengangkat beban tubuh Anda.
  • Lakukan aktivitas untuk relaksasi, seperti yoga atau meditasi.
  • Berbincang dengan wanita lain yang tengah menjalani pengalaman yang sama, seperti anggota keluarga, teman, dan kolega.
  • Berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mencoba suplemen herbal atau obat tambahan.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai

Menopause adalah tahapan alami dan normal pada proses penuaan wanita. Maka, normal untuk mengalami gejala seperti hot flashes, vagina kering, dan lainnya.

Namun, jika gejala berlanjut dan mengganggu keseharian Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Jujurlah kepada dokter Anda mengenai gejala Anda, agar mereka mampu menyarankan pengobatan terbaik untuk mengatasi gejala Anda dan membuat Anda lebih nyaman.

Hubungi kami untuk membuat janji temu dengan tim dokter spesialis ginekologi kami hari ini, atau ketahui lebih lanjut mengenai Layanan Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda.

Rumah Sakit Pantai telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr Tan Ying An.

Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!