Ovarium adalah organ reproduksi wanita. Wanita memiliki dua ovarium di perut bagian bawah di setiap sisi rahim.

Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel telur dan hormon, seperti estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini memengaruhi pertumbuhan payudara, bentuk tubuh, dan rambut di tubuh wanita. Selain itu, hormon ini juga membantu mengatur siklus menstruasi dan kehamilan.


Apakah kista ovarium itu?

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam atau di permukaan ovarium. Kista ovarium sering ditemukan pada wanita, terutama pada wanita hamil atau yang belum mengalami menopause.

Kista cenderung tidak berbahaya atau menimbulkan rasa tidak nyaman, dan biasanya akan hilang dalam beberapa bulan tanpa memerlukan pengobatan.

Namun, kista ovarium ini bisa menjadi masalah jika tidak kunjung hilang, bertambah besar, atau pecah. Kondisi ini bisa sangat menyakitkan, dan pecahnya kista dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Terdapat pula kemungkinan kista berkembang menjadi kanker, tetapi itu terbukti sangat jarang terjadi.


Apa sajak jenis kista ovarium?

Dua jenis kista ovarium yang umum adalah kista folikel dan kista korpus luteum. Kista jenis ini tidak berbahaya (jinak) untuk wanita, yang berarti kista ini tidak menyebabkan kanker.

1. Kista folikel

Folikel memiliki struktur seperti kista yang tumbuh di ovarium setiap bulan.

Ketika wanita berada di tengah siklus menstruasi, sel telur keluar dari folikel dan turun ke tuba fallopi. Kista folikel terjadi ketika folikel tidak bisa melepaskan sel telur dan terus membesar. Kista folikel umumnya menghilang dalam satu hingga tiga bulan.

2. Kista korpus luteum

Ketika folikel terbuka dan melepaskan sel telur, folikel mulai menghasilkan hormon seperti estrogen dan progesteron.

Tahap ini dikenal sebagai korpus luteum. Kantung folikel seharusnya luruh dan menyusut setelah melepaskan sel telur. Namun, jika hal ini tidak terjadi, cairan dapat menumpuk di dalam folikel.

Kondisi ini menyebabkan korpus luteum berubah menjadi kista. Kista korpus luteum biasanya hilang dalam beberapa minggu, tetapi saat kista bertumbuh, mungkin akan terasa menyakitkan atau menyebabkan pendarahan.


Apa saja penyebab kista ovarium?

Umumnya, kista ovarium terjadi karena siklus menstruasi, karena pertumbuhannya bergantung pada pelepasan sel telur dari folikel. Hal ini biasa terjadi pada wanita yang memiliki siklus menstruasi yang teratur, dan kista tersebut baru terdeteksi ketika kista sudah membesar atau bertambah banyak.


Apa saja faktor risiko dari kista ovarium?

Wanita berpotensi mengalami kista ovarium jika mereka memiliki faktor-faktor risiko berikut:

  • Gangguan hormon
  • Mengonsumsi obat kesuburan seperti klomifen
  • Endometriosis
  • Kehamilan
  • Infeksi pangul yang parah
  • Pernah mengidap kista ovarium sebelumnya

Apa saja gejala kista ovarium?

Seperti yang disebutkan di atas, kista ovarium biasanya hilang tanpa memerlukan pengobatan. Namun, jika Anda mengalami gejala-gejala berikut, Anda disarankan untuk mengunjungi dokter, karena gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda bahwa kista ovarium belum luruh, atau gejala masalah medis lainnya yang serius:

  • Nyeri yang tiba-tiba dan intens di area perut atau panggul
  • Pendarahan vagina yang tidak biasa
  • Perut terasa berat
  • Nyeri yang disertai demam dan muntah
  • Sensasi seperti melayang
  • Sempoyongan
  • Kulit dingin dan lembap
  • Napas cepat
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Rasa sakit pada payudara ketika disentuh
  • Nyeri ringan di punggung bawah dan paha
  • Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
  • Perubahan siklus menstruasi (menstruasi tidak teratur)

Apa saja komplikasi yang berhubungan dengan kista ovarium?

Berikut adalah daftar komplikasi yang diasosiasikan dengan kista ovarium:

  • Kista ovarium yang berkembang menjadi kanker : Terkadang, wanita dapat mengalami jenis kista ovarium yang lebih langka. Jika kista berkembang setelah wanita mengalami menopause, kista berpotensi tinggi menjadi kanker.
  • Torsi ovarium : Membesarnya kista dapat menyebabkan perubahan posisi ovarium. Perubahan ini dapat menyebabkan ovarium terpuntir yang akan terasa menyakitkan, yang sering disebut dengan torsi ovarium. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke ovarium, nyeri panggul yang parah, mual, dan muntah.
  • Kista pecah : Pecahnya kista dapat menyebabkan nyeri yang intens dan pendarahan internal. Makin besar kista, makin tinggi kemungkinan kista pecah. Selain itu, aktivitas seperti seks vaginal dapat meningkatkan risiko pecahnya kista.
  • Infeksi pada kista ovarium : Kista ovarium dapat muncul akibat infeksi panggul. Infeksi ini menyebabkan terbentuknya abses, yang ketika pecah dapat menyebarkan bakteri berbahaya ke seluruh tubuh.

Bagaimana cara mendiagnosis kista ovarium?

Berikut adalah beberapa teknik diagnosis yang digunakan para dokter dan ahli ginekologi untuk memeriksa adanya kista ovarium:

  • Pemeriksaan panggul
  • USG panggul
  • Laparoskopi
  • Tes darah CA 125
  • Tes kadar hormon
  • Pemindaian CT (CT scan)
  • Pemindaian MRI (MRI scan)

Apa saja opsi pengobatan untuk kista ovarium?

Pengobatan kista ovarium berbeda pada setiap wanita. Hal ini tergantung pada beberapa faktor, seperti usia, jenis dan ukuran kista, dan gejala yang dialami. Berikut adalah beberapa metode pengobatan kista ovarium:

1. Pil KB

Dokter dapat meresepkan pil KB. Namun, pil KB umumnya tidak mencegah pembentukan kista ovarium baru.

2. Laparoskopi

Tindakan ini adalah sejenis prosedur bedah yang biasanya dilakukan untuk kista yang lebih kecil. Dokter akan membuat sayatan kecil di atas atau di bawah pusar agar kamera dapat dimasukkan dan digunakan untuk menentukan lokasi kista. Kista lalu diangkat menggunakan sebuah instrumen medis yang kecil.

3. Laparotomi

Tindakan ini adalah sejenis prosedur bedah yang biasanya dilakukan untuk kista yang lebih besar dan memiliki kemungkinan bersifat ganas. Sayatan yang lebih besar dibuat di sekitar area perut untuk mengangkat kista. Kista kemudian diuji untuk mendeteksi kanker. Jika dipastikan sebagai kanker, akan dilakukan operasi debulking, termasuk pengangkatan ovarium (salpingo-ooforektomi) dan rahim (histerektomi).


Bagaimana cara mencegah kista ovarium?

Kista ovarium tidak bisa dicegah sepenuhnya. Inilah mengapa kami menyarankan Anda menemui dokter untuk memeriksa panggul secara rutin atau mendiskusikan beberapa gejala yang disebutkan di atas.

Pemeriksaan panggul secara rutin dapat memberikan diagnosis dini kista berbahaya, sehingga mengurangi risiko kanker.

Doctor showing report to grandma Image

Pertanyaan yang Serin Diajukan (FAQ) tentang kista ovarium

1. Apakah makanan pedas dapat menyebabkan kista ovarium?

Makanan pedas tidak menyebabkan kista ovarium. Gejala nyeri di area perut akibat mengonsumsi makanan pedas mirip dengan gejala kista ovarium, namun tidak ada korelasi langsung antara makanan pedas dan kista ovarium.

2. Makanan apa yang membantu mengurangi kista ovarium?

Wanita dengan kista ovarium sebaiknya mengonsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, tinggi protein rendah lemak, dan makanan antiinflamasi.

Contoh makanan yang direkomendasikan adalah biji-bijian utuh, polong-polongan, kacang-kacangan, buah, dan sayur. Hindari makanan yang mengandung karbohidrat olahan dan makanan ultra-proses.

3. Adakah korelasi antara teh hijau dan kista ovarium?

Terdapat berbagai studi dan penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi teh hijau dapat menurunkan resistansi insulin yang sering dialami wanita dengan kista ovarium. Teh hijau juga dapat mengurangi jumlah kista folikel di ovarium dan meningkatkan jumlah folikel dan korpus luteum.

4. Aktivitas apa yang perlu dihindari oleh penderita kista ovarium?

Sebaiknya hindari aktivitas fisik yang berat. Contoh aktivitas yang sebaiknya dihindari adalah olahraga berat dan seks vaginal.

5. Apakah penderita kista ovarium bisa hamil?

Kista ovarium umumnya tidak berpengaruh pada peluang untuk hamil, tetapi kista ovarium dapat mempersulit kehamilan. Jika yang diangkat hanya kista, bukan ovarium, atau hanya salah satu ovarium yang diangkat, sel telur masih bisa diproduksi. Maka masih terdapat kemungkinan hamil.

Namun, jika kedua ovarium diangkat, sel telur tidak bisa diproduksi lagi, sehingga kehamilan tidak mungkin terjadi.

6. Suplemen apa yang baik untuk kista ovarium?

Obat nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen, naproksen, dan asetaminofen dapat membantu mengatasi rasa nyeri yang timbul akibat kista ovarium.

Suplemen akar maca, yang diyakini dapat mengatur kadar hormon, mampu mengurangi gejala seperti hot flashes (sensasi panas secara mendadak), keringat malam, jantung berdebar, dan perasaan depresi.

Karena reaksi seseorang terhadap suplemen berbeda-beda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait suplemen yang cocok dengan Anda.

7. Apa perbedaan antara PCOS (sindrom ovarium polikistik) dan kista ovarium?

Perbedaan antara PCOS dan kista ovarium berkaitan dengan kadar hormon. Wanita dengan PCOS cenderung mengalami ketidakseimbangan hormon, yang belum tentu terjadi pada wanita dengan kista ovarium. Penderita kista ovarium belum tentu mengidap PCOS.

8. Mengapa kista ovarium membuat berat badan Anda bertambah?

Kista ovarium dapat membuat berat badan Anda bertambah, karena kista tertentu dapat memproduksi hormon yang memengaruhi berat badan Anda. Hal ini juga dapat menyebabkan gangguan metabolisme, sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.

9. Kapan saya harus mewaspadai kista ovarium?

Jika Anda mengalami gejala nyeri panggul disertai demam, mual, dan muntah, hal ini dapat mengindikasikan bahwa kista ovarium Anda telah terinfeksi, dan Anda harus segera mencari bantuan medis.

Baca lebih lanjut: Fibroid vs Kista: Apa Perbedaannya?


Buat janji temu di Pantai Hospitals

Kista ovarium umum terjadi, terutama pada kelompok wanita usia produktif. Kebanyakan kista ovarium tidak menjadi kanker dan cenderung luruh dengan sendirinya. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan panggul secara berkala untuk memantau area tersebut dari tanda-tanda kista ovarium yang berbahaya.

Buat janji temu dengan dokter spesialis ginekologi di layanan Ginekologi yang tersedia di Pantai Hospitals, Malaysia.

Pantai Hospitals telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.


Referensi

Bhargava, Hansa. (29 July 2020). “Ovarian Cysts.” Available at https://www.webmd.com/women/guide/ovarian-cysts. [Accessed 18 Mar 2022]

Higuera, Valencia. (15 June 2015). “Ovarian Cysts.” Available at https://www.healthline.com/health/ovarian-cysts. [Accessed 18 Mar 2022]

Iglesia, Cheryl. (1 Apr. 2019). “Ovarian Cysts.” Available at https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/ovarian-cysts. [Accessed 18 Mar 2022]

Marcin, Ashley. (7 Mar. 2019). “11 Home Treatments for Ovarian Cyst Symptoms” Available at https://www.healthline.com/health/womens-health/ovarian-cyst-treatment-at-home. [Accessed 18 Mar 2022]

Mayo Clinic. (26 Aug. 2020). “Ovarian Cysts.” Available at https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ovarian-cysts/symptoms-causes/syc-20353405. [Accessed 18 Mar 2022]

National Health Service (NHS). (n.d.). “Ovarian Cyst.” Available at https://www.nhs.uk/conditions/ovarian-cyst. [Accessed 18 Mar 2022]

Tidy, Colin. (21 July 2021). “Ovarian Cyst.” Available at https://patient.info/womens-health/pelvic-pain-in-women/ovarian-cyst. [Accessed 18 Mar 2022]

The effect of Green tea on reproductive improvement, Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4673950/#:~:text=The%20results%20of%20the%20present,cystic%20follicles%20in%20the%20ovary. [Accessed 18 Mar 2022]

Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!
aad blue heart