6 Faktor Risiko Batu Ginjal

Apakah itu Batu Ginjal, dan Mengapa Anda Harus Waspada?

Batu ginjal, juga dikenal dengan renal calculi, terbentuk di salah satu atau kedua ginjal ketika terdapat kadar mineral dan garam yang tinggi dalam urin. Kondisi ini lebih sering ditemui pada pria, walaupun wanita juga memiliki risiko yang sama. Gejala termasuk nyeri di punggung bagian bawah, darah pada urin, nyeri saat buang air kecil atau sulit buang air kecil, urin yang berbau tajam, dan selalu merasa ingin buang air kecil.

Pada artikel ini, kita akan membahas 6 faktor risiko batu ginjal, termasuk gaya hidup, kondisi kesehatan tertentu, dan asupan obat.

Bagaimana Gaya Hidup Anda Dapat Meningkatkan Risiko Batu Ginjal?

A. Volume Urin yang Rendah

Salah satu alasan utama individu terkena batu ginjal adalah tidak memproduksi cukup urin. Hal ini terjadi ketika tubuh mengalami dehidrasi akibat olahraga ringan dan berat, bekerja dan beraktivitas di cuaca panas, atau individu tidak minum cukup cairan. Ketika volume urin rendah, urin akan menjadi gelap dan memiliki konsentrasi zat yang tinggi dan lebih sedikit cairan untuk melarutkan garam. Hal ini membuat batu ginjal lebih mudah terbentuk.

Untuk menurunkan risiko batu ginjal, orang dewasa sebaiknya memproduksi 2,5 liter urin per hari. Hal ini berarti bahwa individu harus minum cairan sekitar 3 liter per hari. Air putih adalah pilihan cairan terbaik, namun kuncinya adalah minum cukup cairan secara rutin.

B. Diet

Apa yang Anda konsumsi juga mempengaruhi risiko Anda terkena batu ginjal. Jenis batu ginjal yang umum ditemui, yaitu batu kalsium, sering kali terbentuk akibat kadar kalsium yang tinggi dalam urin. Namun, ini tidak selalu terkait dengan seberapa banyak kalsium yang Anda konsumsi. Mengurangi asupan kalsium tidak lantas menghentikan pembentukan batu ginjal, dan bahkan dapat merusak tulang Anda. Alih-alih membatasi asupan kalsium, dokter lebih sering menyarankan untuk mengurangi asupan garam (natrium). Terlalu banyak garam dalam diet Anda dapat meningkatkan kalsium dalam urin, yang kemudian mempercepat pembentukan batu ginjal.

Oksalat, zat alami yang dikandung dalam makanan tertentu, adalah penyebab lain terbentuknya batu ginjal. Makanan yang kaya oksalat, seperti bayam dan kacang-kacangan, dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Diet yang kaya protein hewani—seperti daging sapi, daging babi, daging ayam, atau ikan—juga dapat menyebabkan batu ginjal. Ini karena protein hewani meningkatkan kadar asam dalam tubuh dan urin, sehingga memudahkan pembentukan batu ginjal. Daging juga dipecah menjadi asam urat, sehingga meningkatkan risiko asam urat dan batu kalsium.

C. Masalah Pencernaan

Masalah pencernaan, seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif, atau pembedahan seperti operasi bypass lambung, dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Kondisi ini sering kali berujung pada diare, yang kemudian menyebabkan dehidrasi dan mengurangi kadar urin. Selain itu, masalah pencernaan dapat membuat tubuh menyerap terlalu banyak oksalat, sehingga dapat meningkatkan kadar zat tersebut dalam urin. Baik volume urin yang rendah dan kadar oksalat yang tinggi dapat berperan dalam pembentukan kalsium oksalat dalam batu ginjal.

Kondisi Kesehatan Apa yang Dapat Meningkatkan Risiko Batu Ginjal?

1. Obesitas

Kelebihan berat badan tidak hanya mempengaruhi kesehatan secara umum; kondisi ini juga mengubah bagaimana tubuh Anda memproses zat tertentu, termasuk asam pada urin Anda. Ketika keseimbangan asam berubah, hal ini menciptakan kondisi yang mempermudah terbentuknya batu ginjal. Obesitas juga dikaitkan dengan kondisi lain, seperti diabetes, yang dapat semakin meningkatkan risiko batu ginjal. Selain itu, ukuran tubuh yang lebih besar dapat menyebabkan kadar zat-zat tertentu dalam urin naik, seperti kalsium atau oksalat, yang semakin berperan dalam pembentukan ginjal.

2. Kondisi Medis

Masalah kesehatan tertentu juga dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan terkena batu ginjal:

Hipersekresi kelenjar paratiroid (hiperparatiroidisme): Kelenjar ini mengontrol bagaimana kalsium dimanfaatkan di dalam tubuh. Jika satu atau lebih kelenjar ini tumbuh secara tidak wajar, hal ini dapat menyebabkan terlalu banyak kalsium pada darah dan urin. Kadar kalsium yang tinggi adalah faktor utama pembentukan batu ginjal yang berbahan dasar kalsium.

Asidosis tubular renal distal (ATRd): Ini adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu membuang asam lewat urin, sehingga asam menumpuk di dalam darah. Seiring berjalannya waktu, hal ini meningkatkan risiko pembentukan batu kalsium fosfat.

Kelainan genetik: Beberapa kelainan langka yang bersifat genetik dapat menyebabkan batu ginjal.

  • Sistinuria: Tubuh melepaskan terlalu banyak asam amino sistin ke dalam urin. Sistin tidak mudah larut dalam air, jadi zat ini dapat mengkristal dan membentuk batu.
  • Hiperoksaluria primer: Kondisi ini menyebabkan hati memproduksi terlalu banyak oksalat, yaitu zat yang terikat dengan kalsium dan membentuk batu ginjal. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi berulang kali, dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika tidak ditangani.

Memahami kondisi ini dapat membantu Anda mendeteksi sejak dini dan mendapatkan penanganan risiko batu ginjal yang tepat.

3. Riwayat Keluarga

Genetik memiliki peran penting pada pembentukan batu ginjal. Jika anggota keluarga dekat Anda, seperti orang tua atau saudara kandung, pernah menderita batu ginjal, kemungkinan Anda mengalaminya meningkat secara drastis. Hal ini karena Anda dapat mewariskan sifat genetik tertentu yang membuat tubuh Anda lebih rentan membentuk batu.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Apakah anak-anak bisa menderita batu ginjal?

Ya, walaupun batu ginjal lebih umum ditemui pada orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami kondisi ini, terutama jika mereka memiliki riwayat keluarga terkait atau gangguan metabolisme tertentu.

2. Apakah jenis makanan tertentu dapat memicu batu ginjal?

Ya, beberapa jenis makanan yang kaya oksalat, seperti bayam, kacang, dan cokelat, dapat meningkatkan risiko batu ginjal bagi sebagian orang. Sebaiknya konsumsi makanan tersebut secukupnya.

3. Apa itu litotripsi, dan bagaimana prosedur ini membantu penanganan batu ginjal?

Litotripsi menggunakan gelombang kejut untuk memecah batuan menjadi kepingan yang lebih kecil, membuatnya lebih mudah dikeluarkan lewat saluran kemih secara alami.

4. Apakah terdapat berbagai jenis batu ginjal?

Ya, jenis paling umumnya adalah batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin. Masing-masing memiliki penyebab dan opsi pengobatan yang berbeda.

5. Seberapa sering sebaiknya seseorang yang memiliki riwayat batu ginjal menjalani skrining?

Skrining rutin disarankan untuk mereka yang memiliki riwayat batu ginjal, biasanya sekali dalam satu tahun, atau berdasarkan saran dari tenaga kesehatan profesional.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai

Mengidentifikasi faktor risiko batu ginjal sejak dini dapat membantu mencegah komplikasi serius. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai batu ginjal, hubungi kami untuk membuat jadwal temu di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda untuk mendapatkan saran dari profesional agar dapat membantu mengawali perjalanan kesehatan Anda. Untuk membuat janji temu untuk menjalani skrining kesehatan, silakan hubungi pusat skrining kesehatan di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda.

Rumah Sakit Pantai telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!