Kanker Payudara: Jenis-jenis, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Kanker payudara adalah kanker yang muncul akibat pertumbuhan sel yang tidak terkendali di payudara. Kanker ini mengacu pada kanker yang berasal dari jaringan payudara, yang sering kali berasal dari lapisan dalam saluran penghasil susu (kanker ini dikenal sebagai "karsinoma duktal") atau lobulus yang menyuplai susu ke dalam saluran tersebut (juga dikenal sebagai "karsinoma lobular").

Apa saja jenis-jenis kanker payudara?

Kanker payudara diklasifikasikan berdasarkan lokasi asalnya dan apakah kanker tersebut menyebar dari lokasi asalnya.

1. Kanker payudara non-invasif

Kanker payudara non-invasif adalah kanker pada sel-sel saluran payudara atau lobulus (kelenjar susu), yang tidak menyebar dari lokasi ini.

  • Karsinoma duktal in situ (DCIS)

    DCIS adalah kondisi prakanker di saat sel-sel abnormal ditemukan pada lapisan saluran susu. Kondisi ini bersifat non-invasif, sehingga sel-sel abnormal belum menyebar ke jaringan di sekitarnya. DCIS adalah bentuk paling awal dari kanker payudara dan umumnya ditemukan saat mamografi. Meskipun bersifat non-invasif, DCIS tetap memerlukan penanganan untuk memastikan bahwa DCIS tidak menyebar ke jaringan payudara di sekitarnya.

  • Karsinoma lobular in situ (LCIS)

    LCIS adalah suatu kondisi saat ditemukannya sel-sel abnormal pada lobulus (kelenjar susu) payudara, yang belum menyebar ke jaringan di sekitarnya. Meskipun kondisi ini belum menjadi kanker, tetapi ini artinya risiko Anda terkena kanker payudara meningkat.

2. Kanker payudara invasif

Kanker payudara invasif adalah kanker pada sel-sel saluran atau lobulus payudara yang menyebar dan menyerang jaringan di sekitarnya. Kanker ini kemudian dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui darah dan sistem limfatik.

  • Karsinoma duktal invasif (IDC)

    Sel-sel abnormal pada kanker ini bermula di saluran susu dan telah menyebar ke jaringan di sekitarnya.

  • Karsinoma lobular invasif (ILC)

    Kanker ini bermula di lobulus, atau kelenjar penghasil susu pada payudara wanita. Istilah invasif dalam namanya berarti bahwa sel-sel kanker yang bermula di lobulus payudara telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya dan mungkin ke bagian tubuh lainnya.

Apa pria bisa terkena kanker payudara?

Meskipun jarang, pria juga bisa terkena kanker payudara. Meskipun payudara pria tidak sepenuhnya berkembang seperti wanita, pria juga memiliki jaringan payudara. Sel-sel kanker juga dapat terbentuk pada jaringan payudara pria dan lebih sering terjadi pada pria yang lebih tua.

Di bawah ini adalah jenis-jenis kanker payudara yang paling umum terjadi pada pria:

  • Karsinoma duktal invasif (IDC)
  • Karsinoma lobular invasif (ILC)
  • Karsinoma duktal in situ (DCIS)

Pria dengan kanker payudara biasanya memiliki prognosis yang baik jika penyakit ini terdeteksi sejak dini.

Apakah itu kanker payudara triple negatif?

Kanker payudara triple negatif mengacu pada kanker yang hasil tes estrogen, progesteron, dan protein HER2-nya negatif. Jenis kanker ini biasanya lebih agresif sehingga kemungkinan besar sudah menyebar ke area di sekitarnya pada saat terdeteksi.

Kanker payudara triple negatif muncul dengan gejala kanker payudara yang biasa, seperti benjolan di payudara, kemerahan atau nyeri di payudara, dan puting mengeluarkan cairan atau melesak ke dalam.

Apa saja stadium kanker payudara?
Stadium 0: Kanker Payudara Non-invasif
Pada stadium 0, sel kanker dan sel non-kanker abnormal masih terdapat di tempat tertentu. Sel ini belum menyerang jaringan di dekatnya. Contohnya antara lain Karsinoma Duktal In Situ (DCIS) yang merupakan kondisi prakanker yang terbatas pada saluran dan Karsinoma Lobular In-Situ (LCIS) (lobulus) yang merupakan faktor risiko kanker invasif.
Stadium I
Pada stadium I, terdapat tumor kecil, dan hanya di jaringan payudara atau mungkin ditemukan di kelenjar getah bening yang dekat dengan payudara (sel terisolasi).
Stadium II
Kanker payudara stadium II berarti kanker ada di payudara, kelenjar getah bening di dekatnya atau keduanya. Ini masih dianggap sebagai stadium awal kanker payudara.
Stadium III: Kanker Invasif
Ini adalah suatu kondisi ketika kanker dari payudara sudah menjalar ke kelenjar getah bening yang dekat dengan payudara atau kulit atau ke payudara atau ke dinding dada.
Stadium IV: Kanker Payudara Metastatik
Inilah kondisi ketika kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lainnya. Ini juga disebut kanker payudara sekunder, kanker stadium lanjut, atau kanker payudara metastatik.

Apa saja tanda dan gejala kanker payudara?

Gejala kanker payudara sangat beragam. Beberapa jenis kanker payudara mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas. Beberapa tanda-tanda kanker payudara adalah:

1. Adanya benjolan
Gejala pertama yang terlihat dari kanker payudara biasanya berupa benjolan di payudara atau ketiak yang terasa berbeda dari jaringan payudara lainnya. Lebih dari 80% kasus kanker payudara ditemukan saat wanita merasakan benjolan yang sering kali juga ditemukan di ketiak. Kebanyakan pasien menemukan adanya benjolan karena hasil skrining mamografi yang abnormal.
2. Perubahan kulit

Perubahan kulit seperti kemerahan, perubahan warna, kulit puting bersisik atau mengalami pengelupasan ringan dapat disebabkan oleh penyakit Paget pada payudara, salah satu dari banyak varian kanker payudara.

Iritasi atau lekukan pada kulit payudara juga dapat terjadi sementara pada kanker payudara inflamasi, kulit mungkin memiliki tonjolan atau tampak berbintik, mirip dengan kulit jeruk (disebut peau d’orange).

Tanda dan gejalanya juga meliputi penebalan atau pembengkakan pada bagian payudara dan perubahan ukuran, bentuk, atau penampilan payudara.

3. Perubahan puting

Beberapa perubahan pada puting bersifat sepele, seperti perubahan struktural (puting terbenam atau terbalik), sementara perubahan lainnya dapat terjadi karena adanya cairan yang keluar (cairan bening atau berdarah) yang bukan ASI.

Perlu diketahui bahwa gejala-gejala di atas dapat timbul pada kondisi lain yang bukan kanker. Jika Anda merasa khawatir dengan tanda atau gejala tertentu, segera periksa ke dokter.

Pada stadium lanjut, gejala yang berhubungan dengan penyebaran kanker yang lebih jauh dapat terjadi, seperti:

  • Nyeri tulang (metastasis tulang)
  • Sesak napas (metastasis paru-paru)
  • Penurunan nafsu makan (metastasis hati)
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja (metastasis hati)
  • Sakit kepala
  • Nyeri atau lemah saraf

Apa saja faktor risiko terkena kanker payudara?

Ada beberapa faktor risiko tertentu yang harus Anda waspadai terkait penyebab kanker payudara. Antara lain:

  • Jenis kelamin (kanker payudara jauh lebih sering terjadi pada wanita)
  • Riwayat kanker payudara dalam keluarga
  • Pembawa mutasi gen BRCA (BRCA 1 dan BRCA 2)
  • Memiliki riwayat kanker payudara sebelumnya
  • Adanya benjolan di payudara
  • Memiliki anak pertama pada usia yang lebih tua
  • Tidak pernah hamil (tidak pernah mengandung)
  • Menggunakan terapi pengganti hormon
  • Mengomsumsi alkohol dan merokok
  • Usia lanjut
  • Paparan radiasi (dari pengobatan menggunakan terapi radiasi)
  • Mulai mengalami menstruasi pada usia yang lebih muda (sebelum 12 tahun)
  • Menopause pada usia yang lebih tua (setelah 55 tahun)
  • Kegemukan atau obesitas

Bagaimana cara dokter mendiagnosis kanker payudara?

Kanker payudara umumnya didiagnosis baik melalui pemeriksaan pendahuluan atau tes diagnostik berdasarkan gejalanya (misalnya, nyeri payudara, keluarnya cairan dari puting susu atau adanya massa). Pemeriksaan kesehatan berkala penting dilakukan karena dapat mendeteksi adanya tumor secara dini. Ketika kanker terdeteksi secara dini, pengobatannya cenderung menunjukkan hasil yang lebih baik.

Pasien yang menunjukkan gejala kanker payudara akan menjalani serangkaian penilaian yang dikenal sebagai 'Asesmen'. Tes Triple Assessment digunakan untuk mendiagnosis dengan tepat semua benjolan yang teraba di payudara dan dapat menghasilkan sensitivitas sebesar 99%.

Triple Assessment terdiri atas:

1. Asesmen dokter

Asesmen dokter mencakup temuan dari pemeriksaan payudara klinis atau clinical breast examination (CBE). Dokter akan melakukan CBE untuk melihat perubahan apa pun yang berkaitan dengan ukuran, bentuk, dan tekstur benjolan.

Benjolan jinak memiliki ciri yang lembut, halus, bulat, dan dapat digerakkan. Benjolan ganas terasa keras, berbentuk aneh, dan terasa melekat kuat.

2. Pencitraan radiologi payudara (mamografi atau USG payudara)

Pemeriksaan mamografi adalah pemeriksaan payudara menggunakan sinar-X. Mamografi dapat mendeteksi kanker payudara sebelum tumor tersebut dapat diraba oleh Anda atau dokter Anda. Pemeriksaan mamografi harus dijadwalkan setiap tahun setelah usia 40 tahun.

Bagaimana skrining mamografi membantu mendeteksi kanker payudara?

  • Pemeriksaan mamografi dapat mendeteksi lesi payudara yang berukuran kurang dari 1 cm.
  • Lesi yang lebih kecil meningkatkan kemungkinan untuk menjalani operasi konservasi payudara.
  • Tingkat kesembuhan umumnya juga lebih tinggi.

USG payudara dapat melihat bagian dalam payudara dengan menggunakan gelombang suara dan gema. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi bagian-bagian tertentu yang mungkin sulit diamati pada mamografi, seperti kista berisi cairan.

Bagaimana pemeriksaan USG membantu mendeteksi kanker payudara?

  • USG berguna untuk membedakan tumor padat dari massa berisi cairan seperti kista, yang sangat kecil kemungkinannya untuk menjadi kanker.
  • USG juga digunakan untuk memandu jarum biopsi ke dalam jaringan payudara untuk mengekstraksi sel dan memeriksanya untuk mengetahui adanya kanker.
3. Biopsi jaringan payudara untuk tes laboratorium

Biopsi payudara dilakukan jika gejala atau tes pencitraan (seperti mamografi) mengindikasikan kemungkinan adanya kanker payudara. Sejumlah kecil jaringan payudara diambil dari lesi yang dicurigai sehingga dapat diuji di laboratorium.

Bagaimana biopsi dapat mendeteksi kanker payudara?

  • Biopsi memungkinkan sampel jaringan payudara diperiksa untuk menemukan sel-sel kanker.
  • Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan diagnosis kanker.

Biopsi jaringan payudara bisa didapatkan melalui sitologi aspirasi jarum halus (FNAC) atau biopsi jarum inti (CNB).

  • FNAC adalah metode biopsi payudara paling tidak invasif yang melibatkan penyisipan jarum tipis berongga ke dalam payudara untuk menarik sel dari area yang dicurigai.
  • CNB menggunakan jarum yang lebih besar dan alih-alih sel, jarum ini akan mengangkat sebuah silinder kecil dari jaringan (inti) sebesar satu butir beras dari payudara.

Dari hasil biopsi payudara, ahli patologi dapat menentukan tampilan sel, penilaian dan stadium kanker.

Pelajari lebih lanjut mengenai berbagai jenis prosedur skrining dan diagnostik yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker payudara.

Bagaimana pengobatan kanker payudara?

Pengelolaan kanker payudara didasarkan pada beberapa faktor seperti stadium kanker, rasio tumor terhadap payudara, dan kondisi pasien.

Setelah diagnosis dibuat, doktor akan memberikan konseling menyeluruh mengenai opsi pengobatan berdasarkan hasil masing-masing. Nantinya, pasien akan mampu untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang pengobatan terbaik untuk mereka.

Pengobatan untuk kanker payudara didasarkan pada ukuran tumor dan tingkat penyebarannya di dalam tubuh. Ini meliputi:

1. Operasi Konservasi Payudara atau Breast Conservation Surgery (BCS)

Operasi Konservasi Payudara (BCS) yang diikuti dengan radioterapi adalah pengobatan andalan untuk wanita dengan kanker payudara stadium I atau II. Pengobatan ini memberikan tingkat kelangsungan hidup setara dengan mastektomi total dan pembersihan aksila dengan mempertahankan payudara. Dengan BCS, hanya tumor dan sebagian kecil dari jaringan normal di sekitar sel kanker yang diangkat.

2. Mastektomi

Mastektomi melibatkan pengangkatan payudara sepenuhnya dan dilakukan dengan pertimbangan berikut:

  • Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kekambuhan lokal (misalnya, sebaran kalsifikasi terlihat pada mamografi, tumor primer multipel, atau kegagalan untuk mendapatkan margin bebas tumor).
  • Disabilitas fisik yang menyulitkan posisi telentang atau menyembunyikan lengan, menghalangi penggunaan radioterapi.
  • Kontraindikasi mutlak terhadap radioterapi antara lain kehamilan, sebelumnya pernah melakukan penyinaran pada payudara, atau kontraindikasi yang relatif seperti lupus eritematosus sistemik atau skleroderma.
  • Tumor berukuran 4 cm atau lebih, atau tumor yang lebih besar dengan ukuran proporsional payudara. Kemoterapi neoadjuvant (pra-operasi) berpotensi mengecilkan tumor besar dan meningkatkan peluang keberhasilan operasi konservasi payudara.
  • Preferensi pasien yang jelas untuk mastektomi.
3. Radioterapi

Radioterapi menggunakan radiasi energi tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker. Terapi ini efektif dalam mengurangi risiko kekambuhan lokal atau regional pada kanker payudara. Dengan demikian, terapi ini dapat dilakukan setelah BCS atau mastektomi total.

4. Kemoterapi

Kemoterapi adalah terapi sistemik yang dapat dilakukan sebagai terapi adjuvant atau neoadjuvant (sebelum prosedur pembedahan). Kemoterapi neoadjuvant biasanya diberikan untuk kanker payudara stadium lanjut lokal.

Karena kanker payudara diakui sebagai penyakit sistemik bahkan pada tahap awal, kemoterapi adjuvant harus dipertimbangkan, terutama pada wanita pra-menopause yang mengalami kondisi berikut:

  • Satu atau lebih kelenjar getah bening aksila positif
  • Kanker payudara reseptor estrogen (ER) negatif
  • Kanker payudara HER2, 3+
  • Ukuran tumor lebih besar dari 2 cm
  • Kanker payudara stadium 3

Kemoterapi neoadjuvant juga semakin banyak digunakan untuk pasien tertentu dengan penyakit stadium awal (khususnya, pasien dengan penyakit triple negative atau penyakit HER2-positif).

5. Antibodi monoklonal

Antibodi monoklon juga dapat digunakan untuk mengobati kanker payudara. Umumnya, tubuh menciptakan antibodi sebagai respons terhadap antigen (reseptor pada permukaan bakteri). Antibodi menempel pada antigen untuk menandainya agar dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Trastuzumab (suatu antibodi monoklon) bekerja dengan menyerang reseptor pada sel-sel kanker.

Dalam kondisi normal, gen reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia 2 (HER2) merangsang pertumbuhan sel normal dengan memerintahkan sel untuk membelah dan berkembang biak secara terkendali. Namun, beberapa jaringan payudara kanker mengandung terlalu banyak HER2, sehingga memicu sel untuk membelah dan berkembang biak dengan cepat. Trastuzumab menempel pada reseptor HER2 dan menandai sel itu agar dihancurkan oleh sistem kekebalan.

6. Terapi endokrin

Terapi endokrin bermanfaat bagi pasien yang menderita kanker payudara reseptor estrogen (ER) positif. Perawatan dalam kelompok terapi ini meliputi penggunaan obat-obatan sistemik seperti tamoxifen dan inhibitor aromatase, dan terapi supresi atau ablasi ovarium.

Pelajari lebih lanjut mengenai berbagai jenis teknologi pengobatan untuk mengobati kanker payudara.

Apa yang bisa saya lakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara?

Kami merekomendasikan untuk menerapkan gaya hidup sehat ini untuk mengurangi risiko kanker payudara:

  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Olahraga teratur
  • Konsumsi diet yang sehat dan seimbang
  • Hindari atau berhenti merokok
  • Hindari atau batasi konsumsi alkohol
  • Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sesering mungkin
  • Batasi terapi hormon pascamenopause

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Faktor risiko

1. Apakah seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi jika mempunyai riwayat keluarga mengidap kanker payudara?
Secara statistik, hanya 5-10% dari individu yang didiagnosis mengidap kanker payudara yang dianggap turun-temurun.
2. Bagaimana dampak riwayat menstruasi dan reproduksi pada risiko kanker payudara?
Wanita yang siklus menstruasinya dimulai sebelum umur 12 tahun, tidak memiliki anak biologis, atau melahirkan anak pertama saat berumur 30 tahun atau lebih, atau mulai menopause setelah umur 55 tahun, memiliki risiko yang lebih tinggi. Penelitian telah membuktikan bahwa jumlah siklus menstruasi yang dialami wanita berpengaruh pada risiko.
3. Apakah ukuran payudara berdampak pada risiko kanker payudara?
Tidak ada bukti konklusif bahwa ukuran payudara berhubungan dengan risiko kanker payudara. Namun, jaringan payudara yang padat lebih menyulitkan radiolog untuk membaca mamografi.
4. Apakah menyusui bisa mengurangi risiko kanker payudara?

Ya, menyusui dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara. Perubahan hormonal setelah melahirkan menghentikan menstruasi seorang wanita. Menyusui memperpanjang perubahan ini sehingga mengurangi paparan hormon seperti estrogen selama hidupnya. Karena hormon-hormon ini terkait dengan kanker payudara, menyusui akan mengurangi risiko kanker payudara.

Selain itu, wanita yang menyusui meluruhkan jaringan payudara saat mereka melakukannya. Proses ini dapat membantu menghilangkan sel-sel dengan kerusakan DNA dan dengan demikian, mengurangi kemungkinan terkena kanker payudara.

5. Apakah merokok bisa menyebabkan kanker payudara?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan risiko kanker payudara pada perokok. Yang paling penting, merokok juga berpengaruh langsung terhadap penyakit jantung dan paru-paru.

Tanda & gejala

6. Seperti apa rasanya benjolan pada payudara itu?

Benjolan kanker biasanya:

  • Tidak nyeri
  • Terasa seperti sebuah massa yang keras
  • Tidak bergerak - tidak bergerak saat didorong
  • Bentuknya tidak beraturan
  • Terletak di bagian luar payudara Anda
  • Tumbuh seiring waktu

Namun, tidak semua benjolan kanker terasa seperti ini. Benjolan itu mungkin juga lunak, lembut, bulat, dan nyeri. Karena itu, Anda harus segera periksa ke dokter jika merasa ada benjolan.

7. Apa saja tanda-tanda bahwa kanker payudara telah menyebar?
Kanker payudara metastasis adalah kanker sekunder - sel kanker berasal dari jaringan payudara, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Area metastasis kanker payudara yang yang paling umum adalah tulang, paru-paru, dan hati.
8. Seberapa cepat penyebaran kanker payudara?
Sulit untuk mengatakan seberapa cepat penyebaran kanker payudara. Penyakit ini memiliki dampak yang berbeda-beda pada setiap orang dan sel kanker tidak mengikuti pola pembelahan sel yang normal. Jenis kanker payudara dan faktor pribadi seperti usia dan riwayat kesehatan juga dapat memengaruhi seberapa cepat pertumbuhannya.

Pengobatan

9. Bagaimana cara saya mengelola efek samping dari pengobatan kanker payudara?
Penting untuk berkomunikasi dengan baik bersama ahli onkologi Anda sehingga efek samping dari pengobatan seperti radiasi dan kemoterapi dapat dikelola secara efektif selama pengobatan. Dalam kebanyakan kasus, efek samping cenderung ringan sampai sedang atau umumnya dapat ditoleransi dan dikelola.

Deteksi dini & pencegahan

10. Seberapa sering saya harus melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri? Bagaimana cara melakukannya?

Wanita harus melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara teratur mulai usia 20 tahun. Lakukan pemeriksaan payudara secara mandiri sekali dalam sebulan, dan perhatikan apakah ada perubahan dalam jaringan payudara, seperti perubahan ukuran.

Jika Anda menemukan ada benjolan yang dapat diraba, lekukan atau kerutan pada payudara, puting terbalik, kulit payudara atau area puting/areola merah atau bersisik, atau keluarnya cairan dari puting, segera konsultasi dengan dokter Anda.

Cara memeriksa payudara sendiri (SADARI)

1. Berdirilah di depan cermin dan lihatlah payudara Anda dari dekat. Perhatikan adanya perubahan ukuran, bentuk, warna, dan tekstur kulit serta puting Anda.

2. Selanjutnya, angkat lengan Anda sampai ke atas kepala Anda, dan amati payudara Anda lagi.

3. Kemudian, taruh tangan Anda di pinggul dan tekan ke dalam untuk mengencangkan otot di bawah payudara Anda.

4. Perhatikan dari dekat untuk mengamati jika ada perubahan yang terlihat pada payudara.

5. Mulai raba ketiak Anda, dan periksa payudara Anda dalam gerakan melingkar yang konsentris, mulai dari area bagian luar hingga ke puting.

6. Payudara Anda juga dapat diraba dalam gerakan vertikal.

7. Tekan puting Anda dengan lembut untuk mengetahui apakah ada cairan abnormal yang keluar.

8. Dengan lengan diletakkan di samping, periksa lagi apakah ada benjolan di bawah ketiak Anda, dengan menggunakan lengan Anda yang satu lagi.

11. Seberapa sering Anda harus melakukan mamografi?
Mamografi dapat dilakukan setiap dua tahun sekali untuk wanita berusia 50-74 tahun. Wanita berusia 40-49 tahun dapat melakukan pemeriksaan mamografi jika mereka menginginkannya. Wanita berusia 40-45 tahun harus menjalani mamografi secara rutin jika dianggap memiliki risiko yang tinggi.
12. Apakah mamografi menyakitkan?
Prosedur mamografi ini memang melibatkan penekanan payudara, dan kadang-kadang bisa menimbulkan sedikit ketidaknyamanan dalam waktu yang sangat singkat. Pasien yang sensitif sebaiknya menjadwalkan mamografi mereka seminggu setelah siklus menstruasi mereka, sehingga payudara tidak begitu nyeri.
13. Bagaimana cara mencegah kanker payudara?

Perubahan gaya hidup Anda dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara. Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Konsultasi tentang pemeriksaan payudara dengan dokter Anda
  • Kenali payudara Anda dan periksa apakah ada perubahan, benjolan, atau tanda-tanda lainnya. Meskipun cara ini tidak dapat mencegah kanker payudara, tetapi bisa membantu Anda mendeteksi secara dini
  • Batasi asupan alkohol
  • Berolahraga 30 menit sehari
  • Perhatikan apa yang Anda makan. Diet sehat dapat mengurangi risiko kanker payudara
  • Pertahankan berat badan yang sehat
  • Waspadai risiko terapi hormon pascamenopause
14. Apakah diet sehat bisa membantu mencegah kanker payudara?
Makan banyak buah-buahan, sayuran hijau dan oranye, dan diet rendah lemak yang bergizi dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara, sementara diet tinggi lemak meningkatkan risiko karena lemak memicu produksi estrogen yang dapat memacu pertumbuhan tumor.
15. Apakah aktivitas fisik bisa mengurangi risiko kanker payudara?
Olahraga meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu agar berat badan Anda tetap terjaga. Seorang wanita dapat mulai mengurangi risiko terkena kanker payudara pada dirinya dengan hanya berolahraga tiga jam per minggu, atau sekitar 30 menit per hari, bahkan tanpa harus mengunjungi pusat kebugaran, karena tujuan ini sudah bisa tercapai dengan melakukan jalan cepat!
16. Kapan bulan Kesadaran Kanker Payudara?
Oktober adalah bulan Kesadaran Kanker Payudara.

Mitos & fakta

17. Mitos: Kanker payudara hanya terjadi pada wanita paruh baya dan yang lebih tua.
Fakta: Wanita yang lebih muda dapat dan memang terkena kanker payudara, seperti halnya pria.
18. Mitos: Kanker payudara selalu menyebabkan benjolan yang bisa Anda raba.
Fakta: Kanker payudara mungkin tidak menyebabkan benjolan, apalagi saat pertama kali berkembang.
19. Mitos: Kanker payudara stadium awal jarang kambuh.
Fakta: Bahkan kanker payudara stadium awal selalu memiliki risiko kecil untuk kambuh.
20. Mitos: Jika saya tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, saya tidak akan mengalaminya.
Fakta: Kebanyakan orang yang didiagnosis mengindap kanker payudara memiliki riwayat keluarga yang tidak diketahui.
21. Mitos: Mengenakan bra dapat menyebabkan kanker payudara.
Fakta: Tidak ada bukti bahwa bra menyebabkan kanker payudara.
22. Mitos: Menggunakan antiperspiran ketiak dapat menyebabkan kanker payudara.
Fakta: Tidak ada bukti adanya hubungan antara antiperspiran ketiak dan kanker payudara, tetapi keamanan antiperspiran masih diteliti.
23. Mitos: Mamografi tahunan menjamin kanker payudara bisa ditemukan lebih dini.
Fakta: Meskipun mamografi adalah alat deteksi dini terbaik yang kami miliki, mamografi tidak selalu menemukan kanker payudara pada stadium awal.
24. Mitos: Jika Anda menjaga berat badan yang sehat, olahraga secara teratur, makan sehat, dan membatasi alkohol, Anda tidak perlu khawatir tentang kanker payudara.
Fakta: Meskipun perilaku ini dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara, tetapi tidak dapat menghilangkan risiko sepenuhnya.

Buat janji temu di Rumah Sakit Pantai

Deteksi dini penting untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara teratur dan menjadwalkan mamografi secara rutin dapat membantu mendeteksi kanker payudara pada stadium awal. Deteksi pada stadium awal memberi kesempatan terbaik kepada Anda untuk melawan kanker payudara.

Deteksi dini kanker payudara membuat penanganan penyakit menjadi lebih mudah dengan pengobatan yang efektif dan tepat. Tim spesialis dan ahli onkologi multidisiplin yang berdedikasi di Rumah Sakit Pantai siap memberikan konsultasi untuk memberikan perawatan dan bantuan terbaik bagi pasien melalui skrining, diagnosis, dan pengobatan.

Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang opsi pengobatan kanker payudara.

Rumah Sakit Pantai telah mendapat akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!