Tendon patela adalah pita jaringan yang kuat yang menghubungkan tempurung lutut (patela) ke tulang kering (tibia).

Terletak di bagian depan sendi lutut, tendon patela membantu otot-otot Anda meregangkan tungkai bawah sehingga Anda dapat menendang bola, mengayuh sepeda, dan melompat, di antara fungsi lutut yang normal lainnya.

Tendonitis patella, juga dikenal sebagai lutut pelompat, adalah cedera umum yang disebabkan oleh penggunaan tendon patela yang berlebihan.

Penggunaan tendon patela yang berlebihan dapat menyebabkan robekan kecil pada jaringan, yang menyebabkan nyeri dan peradangan. Kondisi ini biasanya terjadi pada individu yang melakukan olahraga yang melibatkan gerakan jongkok, lari, dan lompat yang berulang-ulang.


Apa gejala tendonitis patela?

Beberapa gejala yang umum meliputi:

  • Nyeri dan bengkak pada bagian depan lutut, tepat di bawah tempurung lutut.
  • Pembengkakan dan kekakuan pada sendi lutut.
  • Nyeri yang memburuk ketika melompat atau berlari.
  • Sendi lutut melemah.

Apa faktor risiko tendonitis patela?

Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko tendonitis patela:

  • Usia: Umumnya terjadi pada individu muda di usia belasan dan 20-an tahun.
  • Jenis kelamin: Pria memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami tendonitis patela dibandingkan wanita.
  • Olahraga tertentu: Tendonitis patela lebih sering terjadi pada orang yang aktif dalam olahraga yang melibatkan lompatan seperti basket, voli, dan lain-lain.
  • Penggunaan berlebihan: Melakukan aktivitas yang memerlukan lompatan atau lari berulang-ulang dapat menambah tekanan pada tendon patela, sehingga meningkatkan risiko cedera.

Bagaimana cara mendiagnosis tendonitis patela?

Diagnosis dibuat berdasarkan berbagai pemeriksaan. Dokter Anda akan mengevaluasi riwayat kesehatan dan gejala Anda terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan fisik.

Selama pemeriksaan fisik, dokter Anda akan memeriksa sendi lutut untuk memeriksa adanya tanda-tanda peradangan (bengkak, nyeri). Pemeriksaan tertentu juga dapat dilakukan untuk menilai kekuatan dan fleksibilitas sendi lutut.

Pemeriksaan pencitraan seperti X-ray dan MRI juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi tingkat cedera dan menyingkirkan penyebab nyeri lainnya. X-ray dapat membantu menyingkirkan kondisi lain, seperti artritis atau patah tulang. MRI dapat memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai jaringan lunak pada sendi lutut, termasuk tendon patela.


Bagaimana perawatan tendonitis patela?

Perawatan untuk tendonitis patela biasanya berupa kombinasi antara istirahat, fisioterapi, pereda nyeri, dan perubahan gaya hidup.

  • Istirahat: Hindari aktivitas yang menyebabkan nyeri dan iritasi pada tendon patela untuk membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.
  • Fisioterapi: Untuk memperkuat otot-otot di sekitar sendi lutut, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi tekanan pada tendon patela.
  • Pereda nyeri: Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan.
  • Perubahan gaya hidup: Mengubah rutinitas latihan fisik atau mengubah cara melakukan aktivitas tertentu dapat membantu mengurangi stres pada tendon patela dan mencegah cedera semakin parah.

Buat janji temu di Rumah Sakit Pantai

Tim spesialis Ortopedi yang ahli dan berdedikasi di Rumah Sakit Pantai siap memberikan konsultasi demi memberikan perawatan dan dukungan yang terbaik.

Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kehawatiran atau pertanyaan mengenai tendonitis patela. Kami menjamin perawatan terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Anda.

Rumah Sakit Pantai telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!