Tulang belakang adalah bagian penting dari tubuh manusia. Ini karena tulang belakang menopang tubuh kita dan membantu menjaganya tetap tegak.
Jika bukan karena struktur yang dimiliki oleh tulang belakang, kita akan kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Tulang belakang kita terdiri dari ruas tulang belakang, yaitu tulang yang ditumpuk satu di atas yang lain, menghasilkan kolom. Di antara kolom tulang-tulang ini terdapat diskus yang menyerap tekanan dan mencegah gesekan pada tulang.
Namun, ada kemungkinan diskus ini terdorong keluar dari posisi semula dan jaringannya menonjol ke arah saraf di sekitarnya. Kondisi ini dikenal sebagai diskus yang tergelincir, pecah, prolaps, atau herniasi.
Menurut Pusat Informasi Bioteknologi Nasional, ada sekitar 5 hingga 20 kasus slipped disc per 1.000 orang dewasa yang dilaporkan setiap tahunnya. Selain itu, penyakit ini paling sering terjadi pada orang yang berusia di dekade ketiga hingga kelima, dengan rasio pria dan wanita 2:1. (Sumber: NCBI)
Perkiraan prevalensi diskus hernia simtomatik pada tulang belakang lumbal adalah sekitar 1 hingga 3 persen pasien. Prevalensi paling tinggi terjadi pada kelompok usia 30 hingga 50 tahun. Pasien yang berusia antara 25 hingga 55 tahun memiliki kemungkinan sekitar 95 persen untuk mengalami hernia diskus. (Sumber: NCBI)
Diskus yang tergelincir dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
Berikut ini adalah beberapa tanda slipped disc:
Meskipun demikian, beberapa orang mungkin tidak pernah mengalami gejala apa pun dan mungkin tidak mengetahui bahwa mereka mengalami slipped disc.
Namun, dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasakan nyeri atau melihat tanda-tanda awal slipped disc.
Orang-orang yang berisiko mengalami slipped disc meliputi:
Dokter spesialis ortopedi akan terlebih dahulu mengevaluasi sumber rasa sakit Anda melalui pemeriksaan fisik dan menanyakan rincian tentang riwayat kesehatan pasien dan gejala yang mereka alami. Untuk mengidentifikasi area tulang belakang yang terdampak, dokter dapat menggunakan pemindaian pencitraan seperti:
Pada akhirnya, diagnosis Anda akan ditentukan oleh informasi yang dikumpulkan dari tes ini.
Opsi pengobatan untuk slipped disc berkisar dari konservatif hingga bedah.
Dokter akan merekomendasikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Tentu saja, itu juga akan tergantung pada tingkat ketidaknyamanan, rasa sakit, dan sejauh mana prolaps diskus.
Pengobatan slipped disc tanpa operasi
Namun, bagi sebagian orang, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen mungkin bukan pilihan yang paling tepat karena rasa sakitnya bisa sangat menyiksa. Dalam kasus seperti itu, dokter akan memberikan obat yang lebih kuat, seperti pelemas otot dan obat nyeri saraf.
Aktivitas intensitas rendah seperti berjalan sangat dianjurkan. Selain itu, disarankan untuk menemui terapis fisik dan mengikuti program latihan untuk meregangkan dan memperkuat otot punggung dan otot di sekitarnya.
Perawatan bedah untuk slipped disc
Untuk slipped disc, pembedahan bukanlah pilihan yang tepat karena rasa sakitnya dapat berkurang seiring waktu dengan obat-obatan dan intervensi terapi.
Karena itu, jika gejalanya belum membaik meskipun telah menjalani perawatan, dan pasien merasa bahwa kelemahan ototnya semakin parah, dokter mungkin akan mendiskusikan opsi pembedahan yang bisa dilakukan.
Salah satu opsi pembedahan adalah disektomi, di mana bagian dari diskus yang menonjol dikeluarkan untuk mengurangi rasa sakit dan tekanan yang dipaksakan pada saraf. Dokter dapat mengganti diskus yang terdampak dengan diskus buatan atau menyatukan tulang belakang pada kasus slipped disc yang lebih ekstrem.
Meskipun setiap kasus berbeda dan setiap pasien sembuh dalam waktu yang berbeda-beda, tetapi slipped disc diperkirakan sembuh dalam waktu enam minggu. Jika rasa sakit dan ketidaknyamanan berlanjut setelah enam minggu, Anda harus mengunjungi dokter.
Jika tidak ditangani, slipped disc dapat menimbulkan beberapa konsekuensi negatif pada kehidupan Anda.
Ada kemungkinan slipped disc menyebabkan kerusakan saraf permanen. Ini karena diskus yang tergelincir dapat memotong dan menghentikan impuls saraf ke saraf cauda equina di punggung bawah dan kaki. Dalam skenario kasus yang lebih buruk, pasien mungkin kehilangan kemampuan untuk mengatur kontrol usus dan kandung kemih mereka.
Ada juga komplikasi jangka panjang yang dikenal sebagai anestesi sadel. Dalam hal ini, saraf tertekan oleh diskus yang tergelincir, menyebabkan hilangnya sensasi di bagian tubuh tertentu, seperti paha bagian dalam, belakang kaki, dan area rektum.
Menjaga berat badan yang sehat dengan melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur adalah cara utama untuk mengurangi peluang mengalami slipped disc.
Selain itu, menjaga postur tubuh yang baik dapat membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang dan diskus.
Selain itu, sangat dianjurkan untuk berhati-hati saat mengangkat benda berat dengan menggunakan teknik mengangkat yang aman. Usahakan membungkuk dan berjongkok untuk mengangkat benda tersebut, bukan langsung mengangkatnya.
Saat duduk di kursi, tulang belakang harus bersandar kuat pada sandaran kursi. Pertahankan postur tubuh yang lurus dan hindari membungkuk. Jaga agar kaki tetap rata di lantai dan lutut sejajar dengan pinggul.
Untuk memberi dukungan tambahan, letakkan bantal kecil atau bantalan di antara lengkungan punggung bawah dan kursi. Jika seseorang diharuskan duduk dalam waktu yang lama, sangat penting untuk beristirahat setidaknya setiap setengah jam atau lebih.
Hindari tidur tengkurap karena membuat leher tegang. Namun, jika Anda harus tidur dengan posisi seperti itu, letakkan bantal di bawah pinggul dan lutut. Dengan melakukan ini, Anda dapat mengurangi tekanan apa pun.
Alternatif lain adalah dengan tidur miring dan meletakkan bantal di antara kedua lutut.
Dari semua cara untuk tidur, posisi terbaik adalah telentang. Bantal bisa diletakkan di bawah lutut dan punggung bawah agar lebih nyaman.
Sangat penting untuk menjaga tubuh Anda agar tidak mengalami slipped disc. Ini terutama berlaku jika Anda memiliki salah satu faktor risiko yang disebutkan di awal artikel.
Namun, jika didiagnosis mengalami slipped disc, Anda Anda tidak usah khawatir karena kombinasi dari terapi obat-obatan dan teknologi pengobatan yang baru dapat membantu banyak orang untuk bisa pulih kembali dengan normal.
Jika Anda atau orang yang Anda cintai mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik karena kelainan ortopedi yang mungkin terjadi, jangan ragu untuk menghubungi kami untuk membuat janji temu hari ini.
Rumah Sakit Pantai telah mendapat akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.