Gangguan Spektrum Autisme dalam Kanak-kanak: Pemeriksaan dan Diagnosis

Apa Itu Gangguan Spektrum Autisme?

Gangguan Spektrum Autisme (ASD) adalah kelainan perkembangan saraf yang ditandai dengan gangguan dalam komunikasi, perilaku, dan fungsi sosial. Gangguan ini dimulai sejak masa kanak-kanak dan memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari 100 anak diperkirakan mengidap autisme. Ini adalah angka rata-rata, dan prevalensi yang dilaporkan bervariasi dari satu studi ke studi lainnya. Namun, angka yang jauh lebih tinggi telah dilaporkan oleh penelitian yang terkontrol dengan baik.

Apa Saja Gejala Gangguan Spektrum Autisme?

Gejala Gangguan Spektrum Autisme meliputi:

Gangguan dalam interaksi sosial (termasuk gangguan dalam menggunakan perilaku non-verbal)

• Melakukan kontak mata yang tidak konsisten.
• Tidak menatap atau mendengarkan orang lain saat berbicara.
• Tidak merespons senyuman.
• Ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerak tubuh tidak sesuai dengan apa yang diucapkan.

Gangguan dalam berkomunikasi

• Keterlambatan atau tidak adanya perkembangan bicara sama sekali.
• Penurunan kemampuan untuk memulai atau mempertahankan percakapan dengan orang lain.
• Lambat dalam merespons atau tidak merespons ketika namanya dipanggil.

Pola perilaku, minat, kegiatan yang terbatas, berulang, dan stereotip

• Menunjukkan gerakan berulang seperti melambaikan tangan, menggoyangkan tubuh.
• Terobsesi dengan hal-hal tertentu atau permainan yang aneh.
• Terpaku pada ritual tertentu sebelum melakukan aktivitas tertentu.

Apa Saja Faktor Risiko Gangguan Spektrum Autisme?

Faktor risiko Gangguan Spektrum Autisme meliputi:

• ASD pada saudara kandung.
• Orang tua sudah berumur ketika terjadi pembuahan.
• Kondisi genetik turunan (seperti sindrom Down atau sindrom Fragile X).
• Berat badan lahir sangat rendah.

Bagaimana Gangguan Spektrum Autisme Didiagnosis?

1. Pemantauan Perkembangan: Melibatkan proses aktif dan berkelanjutan dalam mengamati perkembangan anak dan mendorong orang tua atau penyedia layanan untuk membicarakan keterampilan dan kemampuan anak.
2. Pemeriksaan Perkembangan: Perkembangan anak diperiksa dengan cermat selama skrining perkembangan. Kuesioner dan daftar periksa akan diberikan untuk mempelajari dan membandingkan anak Anda dengan anak-anak lain.
3. Diagnosis Perkembangan: Skrining cepat akan dilakukan untuk mempelajari apakah seorang anak sudah berada di jalur perkembangan yang tepat atau apakah seorang spesialis harus melakukan intervensi. Evaluasi perkembangan formal mungkin diperlukan jika alat skrining mengidentifikasi adanya masalah.

Apa Itu Skrining Autisme?

Ada 5 alat skrining, yang meliputi:

• Ages and Stages Questionnaires (ASQ)
• Communication and Symbolic Behaviour Scales (CSBS)
• Parents’ Evaluation of Developmental Status (PEDS)
• Modified Checklist for Autism in Toddlers (MCHAT)
• Screening Tool for Autism in Toddlers and Young Children (STAT)

Apa yang Terjadi Selama Skrining Gangguan Spektrum Autisme?

Dokter akan mengamati anak, melakukan tes terstruktur, mengajukan pertanyaan kepada orang tua, atau meminta mereka mengisi kuesioner.

Keunggulan dan kelemahan anak Anda akan terungkap dalam evaluasi formal ini, yang dapat membantu menentukan apakah mereka memenuhi persyaratan untuk menjalani diagnosis perkembangan.

Apa Saja Opsi Pengobatan untuk Gangguan Spektrum Autisme?

1. Terapi Perilaku dan Komunikasi

   Memahami apa yang terjadi sebelum dan sesudah perilaku tertentu merupakan fokus utama dari pendekatan perilaku. Pendekatan perilaku merupakan pengobatan tertinggi untuk mengobati gejala ASD.

2. Obat-obatan

   Obat-obatan untuk gejala tertentu dapat diresepkan oleh dokter. Dengan obat-obatan, seseorang dengan ASD akan mengalami lebih sedikit kejadian lekas marah, agresif, hiperaktif, atau perilaku berulang.

3. Terapi Wicara

   Kemampuan individu untuk memahami dan menggunakan bahasa ditingkatkan melalui terapi wicara dan bahasa. Beberapa orang dengan ASD bisa berkomunikasi, sementara yang lain menggunakan isyarat, gerak tubuh, gambar, atau perangkat komunikasi elektronik untuk berkomunikasi.

4. Terapi Okupasi

   Keterampilan yang memungkinkan pasien untuk bisa hidup semandiri mungkin diajarkan melalui terapi okupasi. Keterampilan ini meliputi berpakaian, makan, mandi, dan berinteraksi dengan orang lain.

5. Terapi Edukasi

   The Treatment and Education of Autistic and Related Communication-Handicapped Children (TEACCH) merupakan salah satu jenis strategi edukasi. Ini memberi guru cara untuk mengubah struktur kelas dan meningkatkan hasil akademis dan lainnya.

6. Terapi Keluarga

   Terapi Keluarga adalah jenis terapi khusus yang hanya bekerja dengan orang dan keluarga mereka yang memiliki gangguan spektrum autisme. Beberapa gangguan ini antara lain sindrom Asperger, kecemasan, gangguan defisit perhatian, atau kondisi lain yang berhubungan dengan mereka.

SSD

1. Apakah vaksin bisa menyebabkan autisme?

   Ada semacam kekhawatiran bahwa anak-anak yang menerima vaksin mungkin berisiko mengalami gangguan spektrum autisme (ASD), tetapi penelitian menunjukkan bahwa vaksin tidak menyebabkan autisme.

2. Apa perbedaan antara sindrom Asperger dan ASD?

   Asperger menunjukkan gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan ASD. Kebanyakan anak dengan sindrom Asperger menunjukkan kemampuan komunikasi yang baik, tetapi mungkin mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan orang lain, terutama dalam lingkungan sosial.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai

Tim dokter spesialis yang berdedikasi dan ahli di Rumah Sakit Pantai siap memberikan konsultasi demi memberikan perawatan dan bantuan terbaik kepada pasien melalui skrining, diagnosis, dan pengobatan.

Hubungi kami untuk membuat janji temu dengan Dokter Spesialis Anakjika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan terkait autisme.

Rumah Sakit Pantai telah diakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atau Perhimpunan Kualitas Kesehatan untuk Rakyat Malaysia atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.