Penyakit Kawasaki: Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyakit Kawasaki adalah kondisi medis serius yang langka, yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah (vaskulitis), terutama pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Pembuluh darah yang meradang dapat menyebabkan komplikasi pada pembuluh darah yang membawa darah ke jantung. 

Penyakit Kawasaki tidak menular, namun membahayakan jiwa pada 2-3% kasus.

Apa saja gejala penyakit Kawasaki?

Penyakit Kawasaki umumnya berprogres dalam tiga tahap (akut, sub-akut, dan pemulihan) yang berlangsung selama 6 minggu, yaitu masa ketika gejala perlahan mulai muncul. Gejala utama penyakit Kawasaki meliputi:

  • Demam, berlangsung setidaknya 5 hari.
  • Mata kemerahan atau berwarna merah muda.
  • Lidah merah, berbintil-bintil, dan membengkak (lidah stroberi).
  • Kemerahan atau pembengkakan pada bibir, mulut, dan tenggorokan.
  • Kemerahan atau pembengkakan pada tangan dan kaki.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di area leher.
  • Ruam di area kemaluan. Ruam tersebut dapat merambat ke punggung, perut, dada, lengan, dan kaki. 

Apa saja faktor risikonya?

Penyebab penyakit Kawasaki belum diketahui dengan jelas. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang sudah diketahui.

Anak yang menderita penyakit Kawasaki umumnya memang memiliki predisposisi genetik terhadap kondisi ini, yang berarti bahwa gen yang diwariskan dari orang tuanya dapat meningkatkan kerentanan Anak terhadap penyakit ini.

Bagaimana cara mendiagnosis penyakit Kawasaki?

Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis penyakit Kawasaki, namun terdapat beberapa gejala yang mengindikasikan kondisi tersebut. Anak dapat menderita penyakit Kawasaki jika ia mengalami demam selama 5 hari berturut-turut, yang disertai dengan setidaknya 4 dari 5 gejala utama berikut ini:

  • Infeksi konjungtiva pada kedua mata.
  • Perubahan pada mulut atau tenggorokan – misalnya, bibir bengkak atau lidah stroberi.
  • Perubahan pada tangan dan kaki – misalnya, tangan atau kaki yang membengkak.
  • Ruam dalam berbagai bentuk.
  • Limfadenopati servikal – membengkaknya kelenjar getah bening di area leher.

Jika anak diduga mengalami penyakit Kawasaki, umumnya akan dilakukan tes-tes berikut:

  1. Tes darah
    • Hitung darah lengkap dengan penghitungan sel darah putih diferensial.
    • Tes fungsi hati, mencakup penghitungan kadar aspartate transaminase (AST), alanine transaminase (ALT), dan albumin.
    • Pemeriksaan C-reaktif protein (CRP) dan laju endap darah (LED)
  2. Urinalisis
  3. Ekokardiografi
    • Menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambaran struktur dan fungsi jantung. Ekokardiogram dapat memastikan apakah terdapat kelainan atau masalah pada struktur atau fungsi jantung.

Bagaimana cara pengobatannya?

Pengobatannya bertujuan meredakan peradangan dan mencegah atau meminimalkan kerusakan pembuluh darah atau komplikasi jantung.

Pengobatannya meliputi:

  • Intravenous immunoglobulin (IVIG)
  • Aspirin (untuk demam dan pencegahan penggumpalan darah)

Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi?

Komplikasi penyakit Kawasaki meliputi:

  • Aneurisma (bagian pembuluh arteri yang melemah dan menonjol, seperti balon yang membesar)
  • Kawasaki disease shock syndrome (KDSS)
  • Irama jantung tidak teratur (aritmia)
  • Stenosis atau oklusi arteri koroner
  • Koagulasi intravaskuler diseminata (KID) 
  • Trombosis 
  • Penyakit ginjal
  • Serangan jantung

Anak yang menerima penanganan penyakit Kawasaki yang tepat dan tidak mengalami aneurisma umumnya mampu pulih sepenuhnya tanpa membutuhkan pemantauan berkala dalam jangka panjang. Namun, dapat membutuhkan sekitar 1-2 bulan untuk mengembalikan kesehatan anak seperti semula. Oleh karena itu, penting untuk anak mendapat cukup istirahat.

Bagi anak yang didagnosis dengan penyakit Kawasaki dan menderita aneurisma, mereka harus mendapatkan perawatan tambahan secara berkala dari dokter spesialis jantung. 

Bagaimana mencegah penyakit Kawasaki?

Hingga kini, penyakit Kawasaki belum dapat dicegah. Namun, jika anak mendapatkan diagnosis dan penanganan sejak dini, mereka berpotensi pulih dalam waktu 6-8 minggu. Namun, risiko terjadinya komplikasi tetap ada. Maka, penting untuk segera mencari bantuan medis dan mendapatkan penanganan secepatnya setelah gejala muncul.

Buat janji temu di Rumah Sakit Pantai

Penyakit Kawasaki adalah kondisi langka, namun dapat membahayakan jiwa. Diagnosis serta intervensi sejak dini penting untuk memastikan pemulihan optimal dengan risiko komplikasi jangka panjang yang rendah. 

Tim dokter spesialis anak yang penuh dedikasi dan ahli di Rumah Sakit Pantai siap memberikan konsultasi untuk memberikan perawatan dan bantuan terbaik. Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai penyakit Kawasaki. Kami memastikan Anda mendapatkan perawatan terbaik yang memungkinkan sesuai dengan kebutuhan Anda secara spesifik.

Rumah Sakit Pantai telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!