Juga dikenal dengan ikterus, sakit kuning adalah kondisi medis yang menyebabkan menguningnya kulit, sklera mata, dan lapisan mukus.
Istilah "jaundice" (bahasa Inggris sakit kuning) berasal dari kata dalam bahasa Prancis "jaunisse," yang berarti penyakit kuning. Diskolorasi kekuningan terjadi karena cairan yang disekresikan oleh hati, yang disebut bilirubin. Bilirubin diproduksi dari penguraian secara normal sel-sel darah merah di dalam tubuh. Cairan ini dicerna di hati dan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk empedu.
Sakit kuning umumnya disebabkan oleh terganggunya metabolisme, produksi, atau ekskresi empedu, yang berujung pada terbuangnya jumlah empedu yang berlebihan di dalam tubuh.
Mirip dengan apa yang terjadi pada orang dewasa, penyakit kuning pada bayi atau penyakit kuning neonatal adalah menguningnya kulit bayi baru lahir. Hal ini terjadi ketika adanya penumpukan bilirubin dalam darah bayi.
Selama kehamilan, hati ibu lah yang membuang bilirubin janin. Namun, setelah persalinan, hati bayi harus mulai membuang bilirubin sendiri, karena tidak ada lagi bantuan dari tubuh ibu.
Adalah hal lazim untuk bayi baru lahir mengalami sakit kuning. Walaupun sebagian kasus tidak parah, beberapa bayi baru lahir dapat mengalami sakit kuning patologis, yang lebih parah dan dapat mengindikasikan adanya masalah medis yang mendasarinya. Oleh karena itu, penting untuk mencari intervensi medis yang sesuai, dan kelalaian dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih parah, misalnya kerusakan otak.
Mari ketahui beberapa jenis sakit kuning pada bayi baru lahir.
Bayi kuning fisiologis adalah jenis sakit kuning paling umum yang ditemukan pada bayi baru lahir, dan dianggap cukup lazim. Kondisi ini muncul dua atau tiga hari setelah kelahiran. Ketika hati bayi baru lahir berkembang, organ itu akan secara perlahan memulai membuang bilirubin.
Bayi kuning akibat air susu ibu (ASI) umumnya muncul setelah bayi berusia seminggu, dan memerlukan waktu sebulan atau lebih untuk menghilang. Kondisi ini umumnya disebabkan adanya zat dalam ASI yang mengganggu penguraian dan ekskresi bilirubin.
Bayi kuning akibat kurang menyusui berbeda dengan dengan bayi kuning akibat ASI. Kondisi ini terjadi ketika bayi tidak mendapatkan asupan ASI yang cukup. Hal ini juga dapat terjadi jika ibu tidak mulai memproduksi cukup ASI atau terdapat kesulitan dalam menyusui.
Bayi kuning akibat kurang menyusui umumnya muncul seminggu setelah kelahiran dan dapat sembuh lebih cepat dari bayi kuning akibat ASI.
Kadar bilirubin umumnya paling tinggi pada 3 hingga 5 hari pertama setelah bayi lahir. Dokter akan secara berkala memperkirakan kadar bilirubin dalam darah bayi.
Bilirubinometri Transakutan adalah metode yang menggunakan sensor untuk mengukur kadar bilirubin melalui kulit bayi. Jika kadarnya tinggi, akan segera dilakukan tes darah untuk memastikan hasilnya.
Pada kasus kebanyakan, bayi dapat tampak menguning 2 hari setelah kelahiran, dan menghilang saat menginjak usia 2 minggu. Jika bayi lahir prematur, mungkin sakit kuning butuh 5-7 hari untuk muncul dan akan menghilang dalam 3 minggu.
Tanda sakit kuning yang paling jelas adalah kulit yang terlihat menguning. Namun, tanda ini dapat tidak terdeteksi jika bayi Anda memiliki warna kulit yang gelap. Diskolorasi tampak lebih jelas di kepala dan wajah. Selain itu, Anda dapat melihat bahwa kekuningan akan menjadi lebih jelas ketika Anda menekan area kulit dengan jari Anda.
Anda juga dapat mendeteksi warna kekuningan pada:
Gejala-gejala lain bayi kuning meliputi:
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi kuning.
Seperti disebutkan sebelumnya, pada sebagian besar kasus, sakit kuning pada bayi sembuh seiring dengan hati bayi yang mulai berfungsi dengan normal dan terus berkembang. Proses ini umumnya memakan waktu 2-3 minggu.
Menyusui bayi Anda sekitar 9 sampai 11 kali sehari dapat membantu bayi buang air besar, yang akan membantu untuk membuang bilirubin berlebih.
Namun, jika kasusnya merupakan sakit kuning yang parah, pengobatan medis menjadi sangat penting. Salah satu metode efektif yang digunakan adalah fototerapi, di mana cahaya akan mengurai bilirubin dalam tubuh bayi.
Bayi ditempatkan di bawah lampu biru khusus dalam kamar bayi atau NICU (Neonatal Intensive Care Unit) menggunakan popok pelindung dan kacamata pelindung. Selain itu, selimut fiber optik ditaruh di bawah bayi.
Lampu spektrum biru tidak berbahaya dan mampu memberikan hasil yang terlihat dalam 2-3 hari. Pada beberapa kasus, Anda dapat memberikan terapi cahaya di rumah jika kadar bilirubin bayi Anda tidak tinggi.
Pada beberapa kasus langka, transfusi tukar dibutuhkan jika metode fototerapi gagal. Metode ini mengganti darah bayi dengan darah donor yang sehat.
Jika penyakit kuning neonatal yang parah tidak kunjung diobati, kondisi ini dapat memburuk menjadi yang disebut kernikterus. Bilirubin berlebih dapat merusak sistem saraf pusat. Selain itu, bilirubin berlebih dapat merusak sumsum tulang belakang, dan efeknya dapat membahayakan jiwa.
Gejala-gejala kernikterus pada bayi baru lahir meliputi:
Seiring kernikterus memburuk, beberapa gejala akan muncul, seperti tegang otot yang menyebabkan tubuh melengkung, kejang, dll.
Pengobatan untuk kasus ini dapat meliputi transfusi tukar, yang harus dilakukan dengan segera.
Pada kasus-kasus di mana kerusakan signifikan pada otak telah terjadi sebelum pengobatan, bayi dapat berisiko mengidap kondisi medis lainnya, seperti:
Cahaya matahari memiliki peran terbatas dalam pengobatan penyakit kuning neonatal. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa paparan cahaya matahari dapat membantu mengurangi intensitas kekuningan pada kasus bayi kuning ringan hingga sedang.
Juga penting untuk memastikan bahwa bayi terpapar cahaya matahari secara langsung dan tanpa melewati lapisan tertentu. Namun, metode ini tidak berguna bagi bayi baru lahir yang memiliki sakit kuning yang parah.
Semua bayi baru lahir (seharusnya) diperiksa untuk penyakit kuning dalam 72 jam setelah kelahiran. Walaupun sebagian kasus bayi kuning sembuh dengan mudah dan sendirinya dalam beberapa hari, penting untuk mendapatkan intervensi medis secepatnya.
Tim dokter spesialis anak yang penuh dedikasi dan ahli di Rumah Sakit Pantai siap memberikan konsultasi untuk memberikan perawatan dan bantuan terbaik. Jika Anda menyadari bahwa bayi baru lahir Anda memiliki gejala-gejala yang mengindikasikan sakit kuning, hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini untuk melakukan pemeriksaan.
Rumah Sakit Pantai telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.