elderly falling - desktop elderly falling - mobile
Asuhan Pencegahan
Kesehatan Tulang & Sendi

Risiko jatuh di kalangan lansia

14 Maret 2023 · 6 mins read

Topics





Ada banyak faktor yang menyebabkan lansia terjatuh. Kita harus mencari tahu penyebabnya dan mengambil langkah yang tepat untuk pencegahan jatuh.

Jatuh adalah penyebab kematian akibat kecelakaan atau cedera tertinggi kedua di dunia. Jatuh adalah hal yang umum terjadi pada lansia, dengan 30% dari mereka yang berusia di atas 65 tahun dan 40% dari mereka yang berusia di atas 80 tahun, jatuh setidaknya sekali dalam setahun.

Dua pertiga dari mereka yang jatuh akan jatuh lagi dalam waktu satu tahun. Dari mereka yang jatuh, 50% akan mengalami cedera, sementara 10% akan mengalami cedera serius. Banyak sekali lansia yang dirawat di unit gawat darurat karena cedera akibat jatuh, sementara 1% dari kasus jatuh itu menyebabkan fraktur tulang pinggul.

Walaupun kecenderungan terjatuh memang meningkat seiring bertambahnya usia, kita tidak bisa menganggap jatuh sebagai fenomena yang umum pada penuaan.

Apa saja faktor yang menyebabkan jatuh?

Biasanya ada banyak faktor yang menyebabkan jatuh. Untuk mencegah jatuh, kita harus mencari tahu penyebabnya dan mengambil langkah yang tepat untuk pencegahan jatuh.

1. Faktor lingkungan

Alasan paling umum yang menyebabkan jatuh adalah lingkungan. Lantai yang basah seperti di kamar mandi, ruangan yang remang-remang, karpet yang tidak terpasang dengan baik, atau kondisi tangga yang berantakan dapat menyebabkan jatuh

2. Otot lemah

Semakin tua, otot kita semakin lemah. Hal ini memengaruhi kekuatan dan keseimbangan kita, sehingga menyebabkan terjatuh. Otot lemah disebabkan oleh kurangnya latihan fisik, artritis, polimialgia reumatikaa (gangguan inflamasi yang menyebabkan nyeri dan kekakuan otot), dan penyakit lain.

Keseimbangan yang buruk disebabkan oleh kelemahan otot, strok, penyakit Parkinson, atau sebagai efek samping obat-obatan tertentu.

3. Pusing atau pingsan

Pusing atau pingsan juga dapat menyebabkan terjatuh. Penyebab pusing yang paling umum adalah hipotensi postural (penurunan tekanan darah dari berbaring ke duduk atau dari duduk ke berdiri) yang disebabkan oleh dehidrasi, sistem peredaran darah yang menua, penyakit Parkinson, atau obat-obatan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Masalah telinga bagian dalam, seperti labirinitis (peradangan pada saluran telinga bagian dalam) dan vertigo posisi paroksismal jinak (sensasi kepala berputar secara tiba-tiba akibat perubahan posisi kepala secara spesifik), detak jantung yang cepat, lambat, atau tidak teratur, serta dehidrasi dan anemia dapat menyebabkan pusing.

4. Kondisi kesehatan

Penyebab lain dari jatuh meliputi berdiri terlalu lama (terutama di tempat yang panas atau ramai), tekanan darah rendah, gula darah rendah, masalah kaki seperti cantengan, kapalan, kuku yang panjang atau tebal dan ulkus, atau sepatu yang tidak pas dan tidak sesuai.

Diabetes, kekurangan vitamin, atau mati rasa pada kaki membuat para lansia tidak dapat merasakan kakinya menapak di lantai dan akhirnya terjatuh.

Demensia, hilang ingatan, dan kebingungan dapat memengaruhi kemampuan lansia untuk menilai risiko jatuh, mencegah, dan mengenali bahaya saat berjalan-jalan.

Masalah mata seperti masalah penglihatan akibat strok, katarak, atau glaukoma dapat menyebabkan kesulitan dalam memprediksi dan melihat rintangan, sehingga dapat menyebabkan tergelincir atau tersandung. Jika para lansia memakai lensa fokus ganda, mereka mungkin akan mengalami kesulitan saat berjalan menaiki atau menuruni tangga.

Jika mereka memiliki masalah kandung kemih atau usus yang menyebabkan mereka terburu-buru ke kamar mandi, atau mereka sering pergi ke toilet pada siang atau malam hari, risiko jatuh dapat meningkat juga.

5. Obat-obatan

Semakin banyak obat-obatan yang dikonsumsi lansia, semakin besar kemungkinannya untuk jatuh. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, ketidakstabilan, mengantuk, penglihatan kabur, sulit berpikir jernih dan kebingungan.

Obat-obatan yang umumnya menyebabkan gejala-gejala ini mencakup obat untuk suasana hati yang buruk atau kecemasan, obat tekanan darah, obat tidur, obat epilepsi, dan obat pereda nyeri opioid.

Minum alkohol secara berlebihan, terutama bila diminum bersamaan dengan obat-obatan, dapat menyebabkan ketidakstabilan pada lansia dan memperlambat reaksi mereka.

Mengapa kita harus mencegah lansia jatuh?

Jatuh bisa jadi merupakan tanda awal dari penyakit baru atau kondisi kesehatan yang memburuk. Ada banyak kondisi kesehatan yang baru dan bersifat sementara yang menyebabkan jatuh seperti kebingungan akut, infeksi saluran kemih, pneumonia, dehidrasi, anemia, gangguan jantung, strok, dan sembelit.

Sebaiknya jangan menganggap remeh jatuh, karena itu dapat menyebabkan serangkaian cedera serius pada lansia. Sekitar 50% dari mereka yang terjatuh akan mengalami cedera seperti dislokasi sendi, keseleo, kulit luka, memar, patah tulang, pendarahan otak, cacat, nyeri, dan ketidakmampuan untuk berjalan.

Jatuh bisa menyebabkan lansia yang mandiri menjadi terbaring di tempat tidur. Istirahat di tempat tidur dalam jangka panjang setelah jatuh dapat menyebabkan dehidrasi, ulkus tekanan, pembekuan di ekstremitas bawah atau dada, dan pneumonia.

Lingkaran setan dari jatuh

Sekitar 50% dari mereka yang terjatuh akan kehilangan kepercayaan diri atau "takut terjatuh", sementara 25% akan menghindari aktivitas seperti berjalan kaki, berbelanja, atau bersosialisasi. Sehingga terjadliah serangkaian peristiwa seperti kehilangan kepercayaan diri, takut beraktivitas, lemah, atrofi otot, lebih mudah jatuh, dan bahkan terbaring di tempat tidur.

Ini adalah lingkaran setan yang sulit diputuskan. Setelah satu tahun, 50% dari mereka yang terjatuh akan berkurangnya kemampuan untuk bergerak. Sekitar 35% akan terjatuh dan kehilangan kemampuan untuk merawat diri sendiri, yang menyebabkan penurunan kemandirian atau kualitas hidup. Mereka mungkin juga tidak bisa tinggal di rumah mereka sendiri.

Apa langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah lansia terjatuh?

Berikut adalah beberapa langkah pencegahan jatuh:

Menciptakan lingkungan yang lebih aman

  • Gunakan keset anti selip di kamar mandi.
  • Segera bersihkan tumpahan untuk mencegah lantai menjadi licin.
  • Pastikan semua ruangan, koridor, dan tangga memiliki penerangan yang cukup.
  • Pastikan tidak ada kabel yang melintasi jalur.
  • Hindari koridor rumah yang berantakan.
  • Rekatkan tepi karpet ke lantai dengan selotip.
  • Pasang susur tangan di kedua sisi bak mandi, kamar mandi, toilet, dan tangga.

Hindari aktivitas dengan risiko jatuh yang tinggi

  • Gunakan susur tangan jika memungkinkan saat naik dan turun tangga dan saat menggunakan toilet.
  • Simpanlah barang-barang yang dibutuhkan di lemari bagian bawah sehingga gerakan memanjat, menjangkau, dan membungkuk dapat diminimalkan.
  • Hindari menaiki bangku dan tangga.
  • Hindari berlari naik dan turun tangga.
  • Hindari berjalan di lantai yang licin menggunakan kaus kaki.
  • Hindari mengenakan pakaian yang kebesaran agar tidak tersandung.
  • Hindari membawa barang yang berat.
  • Hindari pergi ke tempat yang ramai atau licin.

Menerapkan perawatan dan keselamatan pribadi yang baik

  • Pakailah sepatu yang pas dan nyaman dengan sol yang anti-slip.
  • Memotong kuku kaki secara teratur dan merawat kaki mereka.
  • Ganti sol karet pada tongkat yang sudah aus.
  • Memalingkan tubuh dan kepala mereka secara perlahan.
  • Pertahankan gaya berjalan yang stabil setiap saat
  • Tunggu kendaraan berhenti sebelum naik dan turun kendaraan.
  • Bangun dari tempat tidur dengan perlahan.
  • Hindari minum terlalu banyak air sebelum tidur karena dapat membuat Anda terbangun berkali-kali pada malam hari.

Menjalankan gaya hidup sehat

  • Lakukan olahraga secara teratur untuk menjaga tulang tetap kuat dan meningkatkan kekuatan serta keseimbangan otot, seperti yoga, jalan kaki, tai chi, dan qigong.
  • Kurangi minum alkohol, hindari merokok.
  • Konsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D seperti susu, brokoli, tahu, dan sebagainya.

Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan

  • Konsultasikan dengan fisioterapis untuk mendapatkan alat bantu mobilitas yang sesuai. Fisioterapis juga dapat memberikan saran dan latihan untuk memperbaiki cara berjalan.
  • Jika seorang lansia meminum lebih dari tiga jenis obat-obatan dalam sehari atau jatuh lagi, berkonsultasilah dengan dokter yang mungkin akan mengurangi dosis obat atau menghilangkan obat yang tidak perlu.
  • Jika lansia memiliki masalah penglihatan atau pendengaran, mereka dapat melakukan tes penglihatan atau pendengaran dan memakai kacamata serta alat bantu dengar bila diperlukan.
  • Lansia yang sering jatuh harus menjalani pemindaian kepadatan tulang untuk mendeteksi dan mengobati osteoporosis. Jika terjadi osteoporosis (kepadatan dan massa tulang menurun, tulang menjadi keropos dan rapuh), lansia harus mengonsumsi obat anti osteoporosis secara teratur. Risiko fraktur berkurang drastis.

Buat janji temu di Rumah Sakit Pantai

Tim dokter spesialis ortopedi yang ahli dan berdedikasi di Rumah Sakit Pantai siap memberikan konsultasi untuk menyediakan perawatan dan dukungan yang terbaik.

Tim rehabilitasi di Rumah Sakit Pantai telah terlatih untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien. Karena setiap pasien memiliki masalah dan gejala yang berbeda, rencana pengobatan akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

Jika Anda menghadapi situasi yang memerlukan tindakan medis, harap segera mencari perawatan medis di Unit Gawat Darurat (Accident and Emergency (A&E) Department) di Rumah Sakit Pantai terdekat.

Rumah Sakit Pantai telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Artikel yang Disarankan

Click to know more!