Topics
High-intensity interval training (HIIT) untuk wanita merupakan olahraga yang revolusioner dalam dunia fitness, karena menawarkan pendekatan dinamis yang memadukan intensitas dengan efisiensi dalam olahraga.
Dirancang untuk memenuhi kebutuhan fisiologis wanita yang unik, metode high-intensity interval training menjanjikan hasil yang cepat, lewat pembakaran kalori dan pembentukan otot dalam waktu singkat dan intens.
Apa Itu HIIT?
High-intensity interval training adalah cara berolahraga khusus yang terdiri dari sesi olahraga dengan intensitas maksimal, bahkan supramaksimal, yang bersifat intermiten (berjeda), yang diselingi dengan periode istirahat.
Sebagai alternatif dari latihan stamina, HIIT membutuhkan waktu yang lebih singkat dan terdiri dari lebih banyak latihan intensitas tinggi dibandingkan latihan yang tidak berjeda.
Ditandai dengan durasi yang lebih singkat dari olahraga aerobik, HIIT sangat efektif untuk mencapai peningkatan metabolisme, kardiovaskular, dan otot rangka.
Selain itu, HIIT bersifat anaerobik—yang berarti bahwa jenis latihan ini tidak menggunakan oksigen sebagai sumber energi utamanya. Latihan ini mengandalkan kreatin fosfat untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan untuk aktivitas yang eksplosif dan berulang dengan cepat.
Mengapa HIIT Efektif?
Panduan WHO merekomendasikan untuk orang dewasa agar berolahraga dengan intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.
HIIT menawarkan cara efektif untuk mengikuti rekomendasi ini, karena dapat dimodifikasi untuk tiap individu sesuai tingkat kebugaran serta kondisi medis yang dialaminya.
Pada praktiknya, prinsip HIIT dapat diterapkan di berbagai jenis olahraga, termasuk berenang, bersepeda, latihan berjalan di dalam air, latihan mesin elliptical, dll.
Pada kebanyakan kasus, HIIT memberikan manfaat kebugaran yang setara dengan latihan stamina yang tidak berjeda, namun dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini sebagian besar disebabkan karena HIIT membakar lebih banyak kalorti dibandingkan olahraga biasa, karena membutuhkan kontraksi yang lebih intens.
Secara umum, terdapat berbagai cara menerapkan HIIT.
Namun, konsep dasarnya adalah untuk mengeluarkan tenaga semaksimal mungkin dalam beberapa detik untuk meningkatkan detak jantung, lalu rileks untuk memulihkan diri, dan mengulangi siklusnya. Proses ini sangat kontras dengan latihan kardio konvensional, yang terdiri dari sesi olahraga intensitas sedang dengan kecepatan stabil dalam waktu yang panjang (umumnya 30 menit atau lebih).
Apa Saja Manfaat HIIT?
HIIT menjadi semakin populer karena efeknya yang berpotensi signifikan dalam meningkatkan kapasitas berolahraga, serta hanya membutuhkan waktu yang singkat. Manfaat HIIT lainnya meliputi:
- Membantu mengurangi lemak: HIIT membantu memproduksi konsumsi oksigen berlebih pascaolahraga (excess post-exercise oxygen consumption/EPOC), yang memastikan proses pembakaran lemak terus berlangsung bahkan setelah berolahraga.
- Membakar lebih banyak kalori dalam periode yang lebih singkat: HIIT membantu membakar kalori lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat. 20 menit HIIT dapat membakar kalori dalam jumlah yang sama dengan 40 menit latihan kardio.
- Meningkatkan metabolisme: Sifat HIIT yang intens meningkatkan detak jantung, yang kemudian meningkatkan laju metabolisme tubuh. Hal ini dapat meningkatkan level energi dan menjaga massa tubuh tanpa lemak.
- Membantu meningkatkan massa otot: HIIT juga dapat meningkatkan massa otot, terutama ketika dikombinasikan dengan latihan angkat beban.
- Memperkuat jantung dan meningkatkan tekanan darah: HIIT membantu jantung memompa lebih banyak darah dalam tiap denyutnya. Kemudian, hal ini akan meningkatkan aliran darah dan mengurangi peradangan serta risiko penyakit jantung.
- Membantu meningkatkan stamina secara keseluruhan: HIIT memang menggunakan sistem anaerobik, namun HIIT juga dapat meningkatkan konsumsi oksigen maksimal (VO2 maks), yang merupakan indikator kesehatan sistem kardiorespirasi. Ini berarti semakin tinggi nilai VO2 maks Anda, semakin tinggi stamina Anda.
- Membantu mengurangi kadar gula darah: HIIT membantu memperbaiki regulasi kadar gula darah karena membuat tubuh lebih sensitif terhadap insulin, sehingga membuat tubuh lebih membutuhkan glukosa untuk sumber energi. Sebagai hasilnya, kadar gula darah akan lebih stabil, sehingga mengurangi risiko terjangkit diabetes.
- Meningkatkan kesehatan secara umum: HIIT mendorong pembakaran lemak bahkan setelah berolahraga, dan meningkatkan metabolisme otot rangka. Hal ini kemudian akan menurunkan risiko penyakit terkait jantung secara signifikan, dan memberikan manfaat anti-penuaan pada skala sel pada otot rangka.
Apa Saja Jenis HIIT?
HIIT ideal untuk wanita sibuk yang ingin menyempatkan berolahraga di tengah jadwal yang padat. Hal ini karena sifat HIIT yang mudah dan cepat, sehingga dapat diselesaikan daam waktu 10-30 menit.
Berikut adalah daftar HIIT yang paling efektif, beserta dengan langkah-langkahnya, yang dapat dicoba oleh wanita-wanita sibuk di rumah.
Untuk melakukan burpee dengan metode HIIT, ikuti langkah berikut:
- Berjongkok dengan kaki terbuka lebih lebar dari bahu. Kemudian, posisikan tangan di lantai.
- Dengan menahan beban badan di tangan Anda, tendang kaki Anda ke belakang. Lalu, mendaratlah di telapak kaki bagian depan.
- Kemudian, melompat maju dan bawa tubuh Anda loncat dan mendarat pada posisi berdiri.
- Ulang gerakan selama 20 detik dengan intensitas tinggi, dengan jeda 10 detik di antara tiap sesi.
Untuk melakukan HIIT push-up, ikuti langkah berikut:
- Mulailah dengan posisi plank, dengan bahu di atas pergelangan tangan Anda dan kaki lurus ke belakang.
- Buat otot perut Anda kontraksi, dan jaga punggung tetap lurus.
- Selagi Anda menurunkan badan dan mengembuskan napas, pastikan Anda menekuk siku keluar ke bagian samping.
- Jika Anda tidak dapat melakukan langkah-langkah tersebut dengan tumpuan kaki, mulailah bertumpu di lutut.
- Nantinya Anda akan dapat melakukan push-up standar seiring dengan bertambahnya kekuatan Anda.
- Ulangi gerakan selama 20 detik dengan intensitas tinggi dengan jeda 10 detik di antara tiap sesi.
Gerakan HIIT ini melatih otot bahu, hamstring, trisep, dan quad.
- Turun ke posisi high plank, pastikan punggung Anda lurus dan kepala berada satu garis lurus dengan tulang belakang.
- Pastikan tangan Anda berada tepat di bawah bahu, lengan lurus sempurna, dan jari-jari Anda menghadap ke depan dan agak terbuka lebar. Posisi ini akan melatih otot perut atas dan bawah Anda.
- Angkat lutut Anda ke arah dada satu per satu. Jaga agar torso Anda tidak berayun ke samping, dan cobalah tetap bernapas.
- Ulang gerakan selama 20 detik dengan intensitas tinggi, dengan jeda 10 detik di antara tiap sesi.
Gerakan HIIT ini dicirikan dengan tiga langkah utama, yaitu:
- Berdiri dengan kaki rapat dan lengan di samping badan Anda.
- Kemudian, lompat dan mendarat dengan kaki terbuka, serta tangan diangkat ke atas kepala.
- Lalu, segera kembali ke posisi semula.
- Ulang gerakan selama 20 detik dengan intensitas tinggi, dengan jeda 10 detik di antara tiap sesi.
Gerakan ini pada dasarnya melatih otot hamstring, paha, quad, dan glutes;
- Berdiri dengan kaki terbuka selebar pinggul dengan lutut menekuk untuk memasang posisi squat. Pastikan lutut Anda berada tepat di atas jari kaki dan tidak maju melebihinya.
- Dengan menahan beban pada tumit Anda, kembali ke posisi berdiri dan mengencangkan otot glutes.
Untuk melakukan jump squats yang melatih otot glute, pinggul, quad, dan hamstring:
- Turun ke posisi squat dengan kaki terbuka selebar pinggul.
- Loncat ke atas dengan bertumpu pada tumit Anda dan menggunakan otot glute untuk melompat.
- Cobalah untuk lompat hingga kaki Anda lurus sempurna.
- Mendaratlah pada posisi squat, dan ulangi.
Lakukan lompat tali dalam metode HIIT dengan langkah berikut:
- Lakukan lompat tali selama 20 detik dengan intensitas tinggi, yang diikuti dengan jeda 10 detik.
- Ulangi langkah tersebut selama 8 ronde, atau total 4 menit.
- Lalu lakukan pendinginan selama 5 menit dengan peregangan atau olahraga kardio ringan.
Kettlebell adalah bentuk beban khusus yang digunakan pada sesi HIIT dengan bentuk seperti bola dengan gagang di bagian atas. Kettlebell sangat dinamis namun tetap memiliki berat yang submaksimal, sehingga membuat individu mampu melakukan berbagai gerakan, yang kemudian akan melatih beberapa kelompok otot sekaligus.
Latihan kettlebell dengan metode HIIT biasanya terdiri dari satu format latihan, yang dilakukan selama 20 detik selama 8 ronde, atau 4 menit secara total, dengan jeda 10 detik di antara sesi. Misalnya, Anda dapat mengikuti langkah berikut:
- Kettlebell swing dengan tangan kanan selama 20 detik.
- Kettlebell swing dengan kedua tangan selama 20 detik.
- Kettlebell swing dengan tangan kiri selama 20 detik.
- Kettlebell swing dengan tangan bergantian selama 20 detik.
Russian twist dapat membantu memperkuat oblique dan tulang belakang. Gerakan ini dapat dilakukan dalam dua langkah menggunakan kettlebell:
- Duduk di lantai, dan luruskan kaki Anda. Kemudian bawa badan Anda ke belakang, sehingga torso dan kaki Anda membentuk huruf V, sambil menahan otot perut Anda untuk mengaktifkan otot core.
- Seimbangkan badan dan jaga kaki Anda tetap menggantung selagi Anda memutar torso dari sisi ke sisi.
- Ulangi sebanyak 8 ronde yang terdiri dari gerakan 20 detik dengan intensitas tinggi, diikuti jeda 10 detik.
- Di akhir latihan, istirahat selama 5 menit, dan lakukan peregangan dan olahraga kardio ringan.
Lunge dengan metode HIIT melatih otot core, quad, dan glute:
- Melangkah mundur menuju posisi reverse lunge dari posisi berdiri, dengan kaki kiri sebagai tumpuan.
- Bertumpu pada tumit kanan untuk melangkah maju kembali ke posisi berdiri, lalu lanjutkan dengan mengangkat kaki kiri menekuk 90 derajat ke atas.
- Lalu ulangi langkah tersebut.
Wanita-wanita yang sibuk ini dapat melakukan lunge jump dalam tiga langkah:
- Lakukan pemanasan dengan melakukan peregangan atau olahraga kardio ringan.
- Lalu, lakukan lunge jump tanpa jeda selama 1 menit, diikuti dengan jeda 1 menit.
- Ulangi latihan ini selama 8 ronde dengan jeda di antara tiap sesi.
Plank dengan metode HIIT memperkuat otot core dan perut, dan umumnya terdiri dari empat langkah, yaitu:
- Memposisikan tangan dan lutut pada posisi tabletop, kemudian turunkan lengan bawah Anda dengan siku berada tepat di bawah bahu Anda.
- Lalu, atur agar kepala, leher, dan kaki berada dalam satu garis lurus, ditopang oleh telapak kaki bagian depan.
- Tahan posisi ini selama 20 detik dengan intensitas tinggi, kemudian beri jeda 10 detik.
- Ulangi langkah tersebut sebanyak 8 ronde, atau setidaknya 4 menit.
- Berbaring telentang dengan lutut ditekuk dan tangan di belakang kepala Anda.
- Sambil menjaga dagu tetap mengarah ke atas, gunakan otot core untuk bangun ke posisi duduk hingga siku Anda menyentuh lutut. Kemudian, kembali ke posisi berbaring di lantai, lalu ulangi gerakan.
- Lakukan gerakan ini selama 20 detik dengan intensitas tinggi, lalu diikuti dengan jeda 10 detik.
- Ulangi sebanyak 8 ronde, atau setidaknya 4 menit.
- Awali dari posisi berdiri, lalu angkat dan turunkan kembali lutut satu per satu, seperti Anda sedang berlari di tempat.
- Angkat lutut setinggi pinggul sambil menjaga lutut tetap sejajar dengan lantai.
- Ulangi langkah-langkah tersebut selama 20 detik dalam 8 ronde dengan intensitas tinggi, dengan jeda 10 detik di antaranya.
Termasuk ke dalam latihan plyometric, box jump dapat dilakukan dalam empat langkah sebagai berikut:
- Berdiri di depan boks/platform yang memiliki tinggi sekitar 12-18 inci.
- Dengan kaki sedikit terbuka, Anda harus memposisikan pinggul Anda ke belakang dan ayunkan lengan Anda.
- Dalam satu gerakan yang eksplosif, ayunkan lengan ke depan, lompat dan mendarat di atas boks, lalu turun dengan kaki satu demi satu.
- Lakukan gerakan ini dengan tenaga maksimal selama 20 detik dalam 8 ronde, dengan jeda 10 detik di antara tiap ronde.
HIIT untuk pemula: Tips memulai
Sebagian besar wanita cenderung menghindari HIIT karena tampak sulit pada awalnya. Namun, berikut beberapa tips yang dapat kami bagikan untuk mengatasi ketakutan ini, dengan tetap memperhatikan durasi, intensitas, frekuensi, dan waktu pemulihan untuk semua sesi HIIT. Misalnya:
- Mulailah sesuai dengan tingkat kebugaran Anda, dan secara bertahap tingkatkan intensitas dan durasinya seiring meningkatnya tingkat kebugaran Anda. The American College of Sports Medicine merekomendasikan intensitas olahraga HIIT setidaknya mencapai 70-90% detak jantung maksimum individu.
- Tetap dengarkan sinyal tubuh Anda, dan jangan paksakan diri Anda terlalu cepat. Ingat, memaksa diri saat berolahraga dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan burnout atau cedera.
- Jaga postur tubuh yang benar selama HIIT untuk mencegah cedera dan mengoptimalkan efektivitas olahraganya. Postur yang tepat akan melatih otot yang tepat serta meminimalkan risiko otot tertarik atau terkilir.
- Jika Anda ragu dengan postur Anda, pertimbangkan untuk berolahraga didampingi tenaga profesional atau mengikuti video instruksi.
- Gunakan rasio olahraga dan pemulihan. Misalnya, rasio 1:1 berarti 1 menit gerakan intensitas tinggi yang diikuti 1 menit pemulihan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
HIIT memberikan tekanan besar pada tubuh dan membutuhkan waktu pemulihan. Maka, tidak disarankan untuk melakukannya setiap hari.
Karena HIIT lebih melelahkan daripada latihan stamina pada umumnya dan membutuhkan waktu pemulihan lebih panjang, tidak disarankan untuk melakukannya lebih dari satu kali setiap hari.
Umumnya, disarankan untuk menjadwalkan 2-3 sesi HIIT per minggu dengan hari untuk beristirahat di antaranya.
Di antara sesi HIIT, disarankan pula untuk memiliki sesi olahraga aerobik berdurasi panjang tiap minggu jika memungkinkan. Misalnya, joging atau lompat tali dengan kecepatan rendah satu kali tiap minggu.
Secara umum, sesi HIIT sebaiknya tidak melebihi 30 menit (dengan memperhitungkan jeda di antara tiap ronde).
Ingatlah bahwa sesi HIIT ini intens dan membakar lebih banyak kalori per menit saat olahraga dibandingkan olahraga aerobik konvensional. Kemudian, ingatlah untuk selalu melakukan pemanasan untuk mencegah cedera dan akhiri dengan pendinginan untuk menurunkan denyut jantung secara perlahan.
Karena HIIT sangat intens, seseorang mungkin tidak dapat melakukan sesi olahraga ini dalam waktu yang lama. Jadi, ya, 20 menit per hari seharusnya sudah cukup. Ingat, Anda dapat mengatur intensitas, durasi, dan jumlah ronde tergantung dengan tingkat kebugaran dan tujuan Anda.
Disarankan untuk melakukan HIIT setelah setidaknya 6 bulan berolahraga rutin yang melibatkan kombinasi antara olahraga kardio dan angkat beban. Pada titik ini, individu dapat mengganti satu sesi kardio dengan satu sesi HIIT singkat, yang dipisahkan oleh dua kali istirahat—lalu secara bertahap meningkatkan jumah sesi sesuai jadwal masing-masing.
Ya, individu dapat melakukan HIIT dengan berfokus pada tubuh bagian atas dan otot core. Selain itu, Anda juga dapat beralih ke latihan yang tidak berfokus pada mengangkat beban. Misalnya, latihan mesin elliptical, mesin dayung, pilates, sepeda kaki atau tangan, berenang, dan olahraga air.
Untuk individu yang sebelumnya memiliki gaya hidup sedenter dan kurang beraktivitas fisik dalam waktu yang lama, izin dari dokter menjadi hal yang penting sebelum memulai sesi HIIT.
Selain itu, sebelum melakukan HIIT, disarankan untuk memiliki tingkat kebugaran yang mendasar. Hal ini akan membantu saat Anda ingin memodifikasi intensitas dan frekuensi olahraga yang Anda inginkan dengan risiko yang minimal.
Ya. HIIT adalah olahraga yang fokus pada kardio, yang berarti memiliki manfaat untuk kebugaran dan kesehatan sistem kardiovaskular. HIIT memperbaiki tekanan darah dan kadar gula darah dalam level yang lebih tinggi atau sama dengan olahraga kardio lainnya.
HIIT dicirikan dengan aktivitas fisik yang cepat dan intens, diikuti dengan periode istirahat atau olahraga dengan intensitas ringan. Efek EPOC dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan kebutuhan akan oksigen setelahnya, yang dapat menyebabkan keletihan di hari esok.
Selain itu, setelah olahraga intens, tubuh individu akan menggunakan oksigen untuk mengembalikan adenosina trifosfat (ATP) dan memperbaiki otot dan sel yang rusak. Jadi, semakin intens seseorang berolahraga, semakin banyak ATP yang digunakan, sehingga semakin banyak oksigen yang dibutuhkan untuk mengembalikan level ATP setelah berolahraga.
Ya, HIIT dapat membantu Anda mengurangi lemak perut dan merampingkan pinggang lebih cepat daripada bentuk olahraga lain, seperti berjalan cepat atau berlari. Namun, mengurangi lemak perut bergantung pada defisit kalori secara keseluruhan, dan HIIT saja tidak selalu cukup untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Jika dikombinasikan dengan diet yang tepat, HIIT dapat membantu menurunkan 1-2 kg lemak di tubuh dalam satu bulan. Namun, berat badan yang turun ini umumnya bergantung pada intensitas dan frekuensi sesi HIIT.
Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai
Karena HIIT dapat diselesaikan dalam 10-20 menit, wanita yang sibuk tetap dapat mengutamakan kesehatan dan kebugaran mereka tanpa mengorbankan waktunya untuk pekerjaan, kelaurga, atau komitmen lainnya.
Namun, pastikan untuk menghubungi tenaga profesional untuk membantu Anda merancang program HIIT yang efektif sesuai dengan kebutuhan aerobik dan anaerobik serta tujuan Anda.
Hubungi kami untuk membuat janji temu dan cari tahu lebih lanjut tentang Layanan Fisioterapi dan Rehabilitasi kami di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda.
Rumah Sakit Pantai telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.
Artikel ini telah ditinjau oleh tim Pantai Integrated Rehab.