Menurut WHO, penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Di tahun 2019, 17,9 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular, dan 85% meninggal akibat serangan jantung dan strok.

Secara global, angka ini sudah meningkat secara signifikan hingga 17,1% dalam satu dekade terakhir. Terdapat lebih dari 523,2 juta kasus yang tercatat di tahun 2019, naik 26,6% dibandingkan dengan tahun 2020.


Apa itu strok?

Strok adalah kondisi yang terjadi ketika suplai darah ke otak terhambat. Sel pada bagian otak dapat mati akibat kurangnya oksigen dan nutrisi.

Ketika pembuluh darah yang mengantarkan oksigen ke otak pecah atau tersumbat gumpalan darah, maka terjadilah strok.


Ada tiga jenis utama strok:

  • Strok iskemik - Jenis strok ini adalah jenis strok yang paling umum (87%), yang terjadi ketika arteri yang menyuplai darah kaya oksigen menuju otak tersumbat.
  • Strok hemoragik - Kondisi ini terjadi ketika arteri di otak bocor atau pecah. Kebocoran ini akan menyebabkan tekanan pada sel-sel otak, yang dapat merusaknya.
  • Transient ischemic attack (TIA) - Kondisi ini sering disebut "strok ringan". Kondisi ini berbeda dengan strok berat, karena pada kondisi ini, aliran darah menuju otak hanya tersumbat dalam waktu singkat, tidak lebih dari 5 menit.

Apa saja penyebab strok?

Strok terjadi ketika terdapat penumpukan plak di arteri karotid. Arteri karotid menyuplai darah ke otak.

Ketika terdapat penggumpalan darah di arteri ini, sirkulasi darah terhambat, sehingga menyebabkan strok.

Jika pembuluh darah pecah dan darah menyebar ke jaringan otak di sekitarnya, maka dapat terjadi strok hemoragik. Adanya tekanan yang lebih tinggi, yang membebani dinding arteri Anda, dapat menyebabkan strok.


Apa saja tanda peringatan dan gejala strok?

Gejala strok berbeda-beda, tergantung pada area otak tempat kerusakan terjadi.

Berikut adalah beberapa tanda yang dapat Anda waspadai untuk mengetahui apakah Anda mengalami strok:

  • Kebingungan tiba-tiba.
  • Tiba-tiba kesulitan menemukan kata-kata, berbicara, atau memahami percakapan yang normal.
  • Perubahan kemampuan penglihatan yang tiba-tiba.
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi yang tiba-tiba.
  • Sakit kepala hebat yang tiba-tiba.
  • Mati rasa, sensasi kesemutan, atau lemah di salah satu sisi tubuh, muka, lengan, atau kaki yang muncul tiba-tiba.

Bagaimana cara mendiagnosis strok?

Terdapat beberapa metode atau tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah Anda mengalami strok.

  • Pemindaian otak
  • Pemindaian CT
  • Pemindaian MRI
  • Tes fungsi menelan
  • Tes jantung dan pembuluh darah
  • Ekokardiografi

Apa sajakah opsi pengobatan untuk pasien strok?

Jika Anda mengalami strok iskemik, Anda dapat diberikan resep seperti Alteplase yang memecah gumpalan darah dan mengembalikan aliran darah ke otak.

Pasien yang mengalami strok juga dapat menerima resep Aspirin dengan dosis normal, yang akan mengurangi kemungkinan terbentuknya gumpalan darah.

Strok iskemik juga dapat diobati dengan prosedur gawat darurat yang disebut trombektomi. Prosedur ini menghilangkan gumpalan darah dan mengembalikan aliran darah ke otak.

Beberpa orang juga dapat diberikan resep antikoagulan (untuk penggunaan jangka panjang), seperti Warfarin, Apixaban, dan Dabigatran untuk membantu mengurangi risiko pembentukan gumpaan darah di kemudian hari.

Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, Anda juga dapat diresepkan obat seperti penghambat Alfa, penghambat Beta, atau penghambat Kalsium untuk menurunkannya.

Jika kolesterol Anda tinggi, obat-obatan untuk mengurangi timbunan kolestrol dan trigliserida juga dapat diberikan.


Apa itu serangan jantung?

Serangan jantung, atau dikenal juga dengan infark miokard, terjadi ketika jantung tidak mendapatkan suplai darah kaya oksigen dalam jumlah yang memadai seperti yang dibutuhkan.

Semakin lama kondisi ini berlangsung, semakin parah pula kerusakan yang terjadi di otot jantung. Penyakit jantung koroner adalah penyebab utama serangan jantung.


Apa saja penyebab serangan jantung?

Serangan jantung dapat terjadi akibat penyakit arteri koroner yang progresif. Arteri koroner berperan untuk menyuplai otot jantung dengan aliran darah/

Salah satu penyebab utamanya adalah arterosklerosis, yang merupakan kondisi penumpukan plak berlemak dalam arteri. Plak adalah zat kental berpasir yang terbentuk seiring waktu akibat kolesterol, lemak, kalsium, dan sel-sel darah.

Ketika arteri tersumbat atau menyempit akibat tumpukan lemak dan kolesterol (yang disebut plak), suplai darah ke jantung dapat terhambat.

Ketika seseorang mengalami serangan jantung, plak akan terpecah dan mengontaminasi aliran darah, sehingga dapat membentuk gumpalan darah, yang kemudian menyebabkan pembuluh darah tersumbat.

Sebagai akibatnya, otot jantung dapat kekurangan suplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan, sehingga memicu kerusakan otot jantung dan kemudian menimbulkan serangan jantung.


Apa saja tanda peringatan dan gejala serangan jantung?

Serangan jantung dapat muncul tiba-tiba atau dapat terjadi terus menerus selama beberapa jam atau hari. Beberapa gejala umum serangan jantung meliputi:

  • Nyeri atau tekanan pada dada
  • Nyeri di lengan atau bahu yang tidak diketahui alasannya
  • Nyeri di punggung, leher, atau rahang
  • Sesak napas
  • Lemah, pusing, atau sempoyongan.

Bagaimana cara mendiagnosis serangan jantung?

Berikut adalah beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis serangan jantung atau penyakit arteri koroner:

  • EKG (elektrokardiogram)
  • Ekokardiogram
  • Uji latih jantung (stress test)
  • Sinar-X (rontgen) dada
  • Kateterisasi jantung
  • Angiografi koroner
  • Pemindaian kalsium arteri koroner

Apa saja opsi pengobatan untuk pasien serangan jantung?

Serangan jantung dapat diobati dengan meresepkan obat-obatan. Terkadang, kondisi serangan jantung akut juga dapat membutuhkan pembedahan.

Obat-obatan umum yang dapat digunakan untuk mengobati serangan jantung adalah:

  • Aspirin
  • Penghambat Beta
  • Statin
  • Penghambat enzim pengubah angiotensin

Sementara itu, opsi pembedahan meliputi:

  • Operasi bypass arteri koroner
  • Angioplasti balon
  • Perbaikan dan penggantian katup jantung
  • Transplantasi jantung
  • Operasi jantung buatan

Serangan jantung vs strok - Mana yang lebih parah?

Jika melihat data statistiknya, serangan jantung masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa serangan jantung lebih mematikan daripada strok.


Berapa tingkat kelangsungan hidup strok dan serangan jantung

Penelitian menunjukkan bahwa 36% pasien tidak mampu bertahan hidup sebulan setelah mengalami strok; 60% pasien yang mengalami strok iskemik bertahan hidup setahun, dan hanya 31% yang berhasil bertahan hidup hingga lebih dari lima tahun.

Dengan kemajuan teknologi medis dan pemahaman lebih baik mengenai penanganan serangan jantung, kini kita mendeteksi terdapat 90% kemungkinan bertahan hidup setelah seseorang mengalami serangan jantung.


Apa saja langkah pencegahan yang bisa diambil untuk mencegah strok atau serangan jantung?

Serangan jantung

Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat penting untuk menjaga jantung Anda berfungsi dengan baik. Langkah-langkah berikut dapat mengurangi risiko serangan jantung:

  • Berhenti merokok.
  • Kurangi konsumsi alkohol Anda.
  • Kurangi konsumsi lemak dan karbohidrat yang berlebih.
  • Olahraga beberapa kali dalam seminggu, dan terapkan gaya hidup yang aktif.
  • Kontrol tekanan darah, diabetes, dan kadar kolesterol Anda.

Strok

Risiko strok dapat dikurangi dengan:

  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Menjaga tekanan darah Anda.
  • Mengonsumsi diet yang sehat.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Menjaga kadar kolestrol Anda.

Buat janji temu di Pantai Hospitals

Tim dokter spesialis kardiologi yang berdedikasi dan ahli di Pantai Hospitals siap memberikan konsultasi demi memberikan perawatan dan bantuan terbaik bagi pasien melalui skrining, diagnosis, dan pengobatan. Hubungi kami untuk membuat janji temu dengan kardiolog sekarang.

Pantai Hospitals telah diakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.


Referensi

  1. Cardiovascular diseases, Available at https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds) [Assessed at 19 February 2022]
  2. Heart disease #1 cause of death rank likely to be impacted by COVID-19 for years to come, Available at https://newsroom.heart.org/news/heart-disease [Assessed at 19 February 2022]
  3. Types of strokes, CDC, Available at https://www.cdc.gov/stroke/types_of_stroke.htm [Assessed at 20 February 2022]
  4. Coronary Artery Disease, CDC, Available at https://www.cdc.gov/heartdisease/coronary_ad.htm [Assessed at 20 February 2022]
  5. Stroke or heart attack, Medical News today, Available at https://www.medicalnewstoday.com/articles/313217#heart [Assessed at 20 February 2022]
  6. Stroke or heart attack, Medical News today, Available at https://www.medicalnewstoday.com/articles/313217#stroke [Assessed at 21 February 2022]
  7. Stroke vs Heart attack, Healthline, Available at https://www.healthline.com/health/stroke-vs-heart-attack#causes [Assessed at 21 February 2022]
  8. How heart attacks became less deadly, Available at https://www.health.harvard.edu/healthbeat/how-heart-attacks-became-less-deadly [Assessed at 21 February 2022]
  9. Strokes and heart attacks symptoms: What’s the difference? Available at https://www.crh.org/service-centers/stroke-services/stroke-and-heart-attacks-whats-the-difference [Assessed at 21 February 2022]
  10. Diagnosis – stroke, Available at https://www.nhs.uk/conditions/stroke/diagnosis/ [Assessed at 21 February 2022]
Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!