Menopause, fenomena biologis yang alamiah, menandakan fase di kehidupan wanita ketika siklus menstruasi berhent setelah tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Setelah menopause, seorang wanita tidak lagi bisa mengandung. Walaupun ini adalah proses alami, gejala-gejala yang menyertainya dapat mengganggu kesehatan emosional dan pola tidur para wanita, bahkan mengurangi tingkat energi mereka. 

Panduan ini memberikan penjelasan mendalam mengenai menopause, membahas tahapan, gejala, penyebab, risiko kesehatan, diagnosis, dan opsi penanganan yang tersedia.

Kapan Menopause Dimulai?

Menopause umumnya mulai terjadi secara alamiah antara usia 45-55 tahun. Transisi ini didorong perubahan hormon, terutama berkurangnya produksi estrogen dan progesteron. 

Menopause juga dapat dipicu berbagai faktor, termasuk prosedur bedah seperti histerektomi dengan ooforektomi bilateral, obat antiestrogen, atau obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker.

Menopause terjadi dalam tiga tahap:

  1. Perimenopause: Perimenopause adalah fase transisi antara tahun-tahun reproduksi wanita dan masa menopause. Umumnya, fase ini dimulai beberapa tahun sebelum menopause.
  2. Menopause: Ditandai dengan absennya menstruasi selama 12 bulan, menopause merupakan fase yang dapat terdeteksi dengan jelas. 
  3. Pascamenopause: Terjadi setelah menopause, tahap ini berlangsung selama sisa hidup wanita. Walaupun gejala menopause akan menjadi lebih ringan, risiko kesehatan, seperti osteoporosis dan penyakit jantung, dapat memburuk karena kadar estrogen yang menurun.

Apa Saja Tanda Menopause?

Walaupun tiap wanita mengalami gejala menopause yang berbeda, umumnya terdapat gejala yang umum, seperti: 

  • Perubahan pada menstruasi Anda: Perimenopause dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur. Menstruasi dapat menjadi lebih pendek, panjang, pendarahan yang lebih banyak atau sedikit, sebelum akhirnya berhenti sama sekali. 
  • Hot flashes: Hot flashes dan sensasi panas yang tiba-tiba, bersamaan dengan kulit memerah dan berkeringat, adalah gejala khas menopause. Intensitasnya beragam, dari ringan hingga berat, yang disebabkan oleh fluktuasi kadar estrogen. Hot flashes dapat mengganggu keseharian beberapa wanita. Bagi beberapa yang lain, hot flashes ini tidak parah, dan tidak mengharuskan merubah rutinitas harian mereka, atau mencari pengobatan. Namun, jika Anda mengalami hot flashes, terdapat beberapa langkah yang bisa Anda terapkan. 
  • Kontrol terhadap kandung kemih: Banyak wanita yang mengalami inkontinensia urin atau merasa lebih sering buang air kecil akibat otot lantai pelvis yang melemah dan menurunnya estrogen. Inkontinensia urin dirasakan lebih dari 50% wanita yang mengalami menopause. 
  • Gangguan tidur: Gangguan tidur, termasuk insomnia dan terbangun di malam hari, dapat muncul saat menopause. Fluktuasi hormon dan berkeringat di malam hari berperan dalam masalah terkait pola tidur. Mengatasi gejala ini dapat membantu menangani gangguan tidur. 
  • Perubahan suasana hari: Fluktuasi hormon juga dapat menyebabkan perubahan suasana hati, perasaan mudah tersinggung, dan perasaan cemas atau depresi. Gejala ini meliputi perubahan hormon, dengan hormon estrogen sebagai peranan kunci.
  • Kesehatan vagina: Gejalanya meliputi vagin kering, gatal, dan rasa tidak nyaman saat berhubungan seks. 
  • Perubahan pada tubuh: Perubahan komposisi tubuh, seperti naiknya berat badan, terutama pada area abdomen, umum terjadi saat menopause. Perubahan-perubahan, seperti lingkar pinggang yang membesar, mengecilnya otot, dan nyeri sendi juga dapat muncul saat menopause.

Ketahui lebih lanjut mengenai tanda-tanda menopause yang wanita mungkin alami.

Apa Saja Risiko Kesehatan yang Menyertai Menopause?

Wanita yang menderita masalah kesehatan sebelum menopause memiliki risiko komplikasi lebih tinggi saat memasuki masa transisi ini. Potensi risikonya mencakup:

  • Osteoporosis: Wanita menopause memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis, yang ditandai dengan tulang keropos dan rentan mengalami fraktur, akibat menurunnya kadar estrogen dalam tubuh.
  • Penyakit arteri koroner: Menurunnya kadar estrogen saat menopause dapat meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular. Hal ini dapat menyebabkan menyempitnya arteri koroner, sehingga meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung koroner atau strok. Maka, memprioritaskan gaya hidup yang sehat, serta secara aktif mengelola faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung menjadi hal yang penting. Beraktivitas fisik secara teratur, mengonsumsi diet seimbang, dan rajin memantau tekanan darah dan kadar kolesterol penting untuk menjaga kesehatan jantung selama dan setelah menopause.

Bagaimana Cara Diagnosis Menopause?

Wanita yang berusia lebih dari 45 tahun dan tidak mengalami menstruasi setidaknya 12 bulan berturut-turut, atau mengalami gejala vasomotor, seperti hot flashes dan berkeringat di malam hari, bersamaan dengan menstrasi yang tidak teratur (atau hanya mengalami gejala vasomotor tersebut, jika ia tidak lagi memiliki uterus), sudah memberikan data yang cukup untuk mendiagnosis menopause.

Apa Saja Pengobatan yang Diperlukan Wanita saat Menopause?

Selagi para wanita menjalani fase transformatif menopause, beberapa pengobatan hormon dan non-hormon perlu dijalani untuk memastikan kesejahteraan yang optimal. 

  • Terapi hormon: Terapi hormon meliputi terapi estrogen atau dikombinasikan dengan progestin. Terapi ini secara efektf meringakan berbagai gejala menopause. Terapi estrogen cocok untuk wanita yang tidak lagi memiliki uterus, sementara terapi hormon kombinasi estrogen dan progestron/progestin dapat diterapkan untuk mereka yang masih memiliki uterus.
  • Pengobatan non-hormon: Metode pengobatan non-hormon meliputi perubahan gaya hidup, seperti nutrisi seimbang, menghindari pemicu hot flashes, berolahraga teratur, istirahat yang cukup, meditasi, dan mengonsumsi suplemen. Terapi kelompok pendukung juga dapat memberikan dukungan emosional.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Menopause

1. Mengapa hot flashes terjadi saat menopause?

Saat menopause, tubuh wanita secara alami memproduksi lebih sedikit hormon estrogen, yang dapat mempengaruhi hipotalamus (struktur otak yang mengatur suhu tubuh). Hal ini dapat menyebabkan hipotalamus menjadi sensitif dan keliru menganggap bahwa suhu tubuh terlalu tinggi, sehingga berujung pada hot flashes.

2. Bagaimana cara menangani hot flashes?

Menangani hot flashes meliputi strategi seperti menggunakan pakaian berlapis, kipas angin, mengelola stres, menghindari pemicu hot flashes, dan mendiskusikan opsi pengobatan dengan dokter.

3. Apakah menopause dapat menyebabkan kenaikan berat badan?

Perubahan hormon saat menopause dapat menyebabkan kenaikan berat badan, terutama pada area sekitar abdomen. Namun, hal ini dapat diatasi dengan kombinasi beraktivitas fisik secara teratur dan mengonsumsi diet seimbang.

4. Apakah diare merupakan gejala menopause?

Walaupun lebih jarang ditemukan, fluktuasi hormon saat menopause dapat menyebabkan perubahan pada proses pencernaan, termasuk diare.

5. Apakah saya bisa hamil setelah menopause?

Walaupun sangat tidak mungkin, kehamilan masih dapat terjadi jika menopause belum benar-benar selesai dan proses ovulasi masih berlangsung.

6. Apakah flek merupakan gejala menopause?

Flek dapat menandakan perimenopause, yaitu masa transisi menuju menopause, ketika fluktuasi hormon dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Namun, penting untuk memperhatikan gejala ini lebih saksama, karena flek juga dapat disebabkan kondisi medis lainnya.

7. Apakah normal ketika wanita masih mengalami menstruasi pada usia 50 tahun?

Walaupun jarang, beberapa wanita dapat mengalami menstruasi yang tiba-tiba atau flek di usia 50 tahun. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika terdapat pendarahan yang tidak wajar.

8. Apakah menopause akan mempengaruhi kehidupan seks saya?

Menopause dapat menyebabkan vagina kering dan perubahan lain yang dapat mempengaruhi rasa nyaman saat berhubungan seks. Komunikasi yang terbuka serta penggunaan pelumas dapat mengatasi tantangan ini.

9. Apakah fibroid akan menyusut setelah menopause?

Ya, fibroid dapat menyusut setelah menopause?

10. Bagaimana cara mencegah penyakit jantung setelah menopause?

Menerapkan gaya hidup yang sehat dapat memitigasi risiko penyakit jantung, dengan mengonsumsi diet seimbang, berolahraga rutin, berhenti merokok, dan mengelola faktor lain, seperti tekanan darah dan kolesterol.

11. Mengapa menopause bisa menyebabkan osteoporosis?

Menopause menyebabkan osteoporosis karena menurunnya kadar estrogen. Hormon estrogen memiliki peran penting dalam menjaga kepadatan tulang dengan meregulasi aktivitas osteoblas (sel-sel yang bertanggung jawab untuk pembentukan tulang) dan osteoklas (sel-sel yang bertanggung jawab untuk resorpsi tulang). Ketika kadar estrogen menurun saat menopause, terjadi ketidakseimbangan antara proses pembentukan dan resorpsi tulang, yang menyebabkan hilangnya massa tulang dan kerentanan lebih tinggi terhadap osteoporosis.

12. Apakah menopause bisa terjadi di usia 40 tahun?

Ya, menopause dini, yang dimulai sebelum usia 40 tahun, mungkin terjadi.

13. Apa itu menopause dini?

Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 45 tahun, baik terjadi secara alami atau disebabkan oleh proses medis.

14. Bagaimana menunda menopause?

Menunda atau memperlambat munculnya menopause melebihi waktu alaminya belum bisa dilakukan, karena proses ini merupakan transisi biologis yang hakiki dan tidak terhindarkan yang menandakan akhir masa reproduksi wanita. Namun, terdapat beberpa opsi yang bisa dicoba oleh para wanita, misalnya membekukan embrio untuk menjaga kesuburan.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai

Menopause merupakan fase alami kehidupan yang ditandai dengan perubahan hormon dan berhentinya siklus menstruasi. Memahami tahapan, gejala, penyebab, dan opsi penanganannya membuat wanita dapat menjalani fase ini dengan tenang dan merasa lebih siap. 

Hubungi kami untuk membuat janji temu dengan tim dokter spesialis ginekologi kami hari ini, atau ketahui lebih lanjut mengenai Layanan Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda.

Rumah Sakit Pantai telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!