Operasi Caesar: Kapan Prosedur Ini Dibutuhkan?

Apa Itu Operasi Caesar?

Operasi caesar adalah prosedur bedah yang melibatkan kelahiran bayi lewat insisi (sayatan) yang dibuat di perut (abdomen) dan rahim (uterus) ibu.

Umumnya, insisi ini dibuat horizontal pada perut bagian bawah. Operasi caesar adalah prosedur bedah besar yang disertai berbagai risiko. Oleh karena itu, prosedur ini umumnya dipilih hanya ketika prosedur ini merupakan pilihan yang paling aman untuk Anda dan bayi Anda.

Menurut data dari Malaysian National Obstetrics Registry, sekitar 1 dari 5 persalinan di Malaysia adalah persalinan lewat operasi caesar.

Kapan Operasi Caesar Perlu Dilakukan?

Operasi caesar dapat disarankan untuk dilakukan sebagai prosedur terjadwal (elektif) atau dalam keadaan darurat, jika kelahiran lewat vagina dianggap terlalu riskan. Operasi caesar terjadwal umumnya dijadwalkan sejak minggu ke-39 kehamilan.

Prosedur ini dapat menjadi keharusan jika mengalami kondisi-kondisi berikut:

  • Posisi bayi Anda sungsang (kaki di bawah) dan dokter gagal memutar posisi bayi menjadi kepala di bawah.
  • Pelvis Anda terlalu sempit untuk melahirkan bayi berukuran normal, atau kepala atau badan bayi Anda terlalu besar untuk melewati panggul Anda.
  • Plasenta berada di posisi yang terlalu rendah di uterus (plasenta previa).
  • Anda mengalami kehamilan ganda (kembar dua atau lebih).
  • Anda mengalami tekanan darah tinggi yang terkait kehamilan (preeklamsia) atau penyakit jantung.
  • Anda mengalami infeksi (misalnya infeksi herpes genital, atau infeksi human immunodeficiency virus [HIV] yang tidak diobati).
  • Bayi Anda tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi.
  • Proses persalinan Anda tidak kunjung maju.
  • Terdapat pendarahan vagina yang berlebihan.

Apa Perbedaan antara Kelahiran Normal dan Operasi Caesar?

Perbedaan antara kelahiran normal dan operasi caesar meliputi:

  • Prosedur: Pada operasi caesar, bayi akan dikeluarkan lewat insisi yang dibuat di perut (abdomen) dan rahim (uterus) ibu, sedangkan pada kelahiran normal, bayi akan dilahirkan lewat vagina (melalui jalan lahir). 
  • Risiko: Risiko pada kelahiran normal meliputi robek, episiotomi, dan persalinan lama, sementara risiko operasi caesar meliputi infeksi, pendarahan, penggumpalan darah, cedera organ panggul, dan waktu pemulihan yang lebih lama bagi para ibu.
  • Pemulihan: Pemulihan operasi caesar membutuhkan waktu lebih lama dari kelahiran normal.

Bagaimana Proses Operasi Caesar Dilakukan?

Sebagian besar operasi caesar dilakukan dengan anestesi spinal atau epidural, yang berarti bahwa Anda akan tetap terjaga, namun tidak akan merasa nyeri karena bagian bawah tubuh Anda mati rasa. Terkadang operasi caesar dilakukan dengan bius total (Anda dalam keadaan tidur). 

Selama proses operasi caesar:

  • Sebuah layar akan ditempatkan di atas tubuh Anda selama proses pembedahan, agar Anda tidak dapat melihat pembedahan yang sedang dilakukan. Dokter dan perawat akan memberi tahu Anda mengenai prosesnya.
  • Sebuah sayatan dengan panjang sekitar 10-20 cm akan dibuat melintang di bagian bawah abdomen dan uterus untuk mengeluarkan bayi lewat sayatan tersebut. Namun, dapat dibutuhkan sayatan vertikal pada situasi ketika bayi dalam posisi sungsang atau melintang, posisi plasenta terlalu rendah di depan uterus, atau jika terdapat kelainan lain yang ada dalam uterus.
  • Rahim dan berbagai lapisan abdomen akan dijahit dengan hati-hati setelah bayi lahir.
  • Setelah ibu dan bayi sudah dalam kondisi yang stabil, ibu dan pasangannya dapat berkesempatan untuk menggendong bayinya.

Berapa Lama Operasi Caesar Berlangsung?

Seluruh proses operasi menghabiskan waktu sekitar 40-50 menit jika tidak ada komplikasi.

Apa yang Harus Saya Siapkan Sebelum Operasi Caesar?

Setelah masuk rumah sakit untuk menjalani operasi caesar sesuai jadwal, ibu hamil dapat diberikan obat antasida oral untuk mengurangi asam lambung, serta obat-obat lain untuk meminimalkan sekresi di bagian mulut dan hidung.

Infus akan dipasang di tangan atau lengan, yang digunakan untuk memberikan larutan elektrolit.

Selain itu, antibiotik akan diberikan lewat infus tersebut untuk mengurangi risiko infeksi pascaoperasi.

Monitor akan digunakan untuk memantau tekanan darah, denyut jantung janin, dan kadar oksigen pada darah ibu hamil sepanjang prosedur berlangsung.

Apakah Saya Bisa Melahirkan Secara Alami Setelah Operasi Caesar?

Ya, Anda bisa. Jika Anda memenuhi kriteria berikut, kemungkinan Anda melahirkan secara alami setelah operasi caesar akan meningkat signifikan:

  • Dokter Anda membuat sayatan melintang yang rendah.
  • Panggul Anda tidak terlalu sempit untuk melahirkan bayi berukuran normal.
  • Anda tidak mengandung bayi kembar.

Walaupun umumnya kebanyakan orang memilih kelahiran normal, pada kasus tertentu, operasi caesar dapat menyelamatkan hidup Anda atau bayi Anda. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda memiliki kekhawatiran apa pun mengenai prosedur ini.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai

Tim dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang berdedikasi dan ahli di Rumah Sakit Pantai siap memberikan konsultasi untuk menyediakan perawatan dan dukungan terbaik bagi para pasien. Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai kesehatan reproduksi Anda.

Hubungi Pusat Pemeriksaan Kesehatan di Rumah Sakit Pantai terdekat untuk membuat janji pemeriksaan kesehatan.

Rumah Sakit Pantai telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!