Pengetahuan tentang menyusui sangat penting untuk mendapat pengalaman menyusui yang sukses dan membahagiakan.

Proses juga akan terasa jauh lebih mudah ketika Anda memahami lebih jauh masalah yang mungkin dihadapi seorang ibu menyusui. Hal ini penting sekali, terutama bagi para ibu baru.


Memahami apakah ASI itu

Apakah kolostrum itu?

ASI yang keluar pertama kali dari payudara Anda tepat setelah proses melahirkan disebut kolostrum. Kolostrum bertekstur kental dan berwarna kekuningan. Kolostrum kaya akan protein dan antibodi serta mudah dicerna. Sekitar hari ketiga hingga keempat setelah melahirkan, Anda akan mulai memproduksi mature milk yang akan menggantikan kolostrum secara bertahap.

Apakah foremilk dan hindmilk itu?

Pada sesi pertama menyusui Anda, payudara Anda akan menghasilkan apa yang disebut foremilk. Foremilk lebih encer dan mengandung banyak protein dan vitamin. Saat bayi Anda mulai rutin menyusu, Anda akan memproduksi, hindmilk. Warna dan teksturnya lebih lembut seperti krim karena mengandung lebih banyak lemak.


Apa manfaat dari menyusui?

Menyusui bermanfaat bagi ibu dan bayi.

Manfaat menyusu bagi bayi

  • ASI mengandung nutrisi ideal dan memiliki kombinasi sempurna dari protein, vitamin, dan lemak. ASI mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
  • ASI lebih mudah dicerna oleh bayi dibandingkan susu formula.
  • ASI mengandung antibodi yang membantu melawan bakteri dan virus.
  • Bayi yang diberi ASI memiliki risiko alergi kulit, asma, masalah pernapasan, infeksi telinga, dan diare yang lebih rendah.
  • Bayi yang diberi ASI cenderung mencapai berat badan yang ideal, sehingga kemungkinan kelebihan berat badan menjadi lebih kecil.

Manfaat menyusui bagi ibu

  • Menyusui membantu Anda menurunkan berat badan pascakehamilan lebih cepat, karena dapat membakar kalori.
  • Hormon oksitosin yang dikeluarkan saat menyusui membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil dan mengurangi jumlah darah yang hilang setelah melahirkan.
  • Menyusui juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker ovarium dan payudara serta osteoporosis.
  • Menyusui membantu Anda berhemat karena tidak perlu membeli susu formula.

Bagaimana posisi menyusui yang benar?

Untuk memastikan bahwa sesi menyusui Anda efektif, bayi Anda harus diposisikan dengan benar ke arah payudara. Posisi yang benar adalah:

  • Menggendong bayi dekat dengan dada Anda, dengan posisi tubuh bayi menghadap ke arah Anda dan payudara Anda.
  • Kepala dan tubuh bayi berada dalam satu garis lurus
  • Topang punggung dan bokong bayi dengan kuat menggunakan tangan Anda atau bantal.
  • Anda dapat menyusui anak Anda dengan posisi duduk atau berbaring.
  • Sentuh mulut bayi dengan puting Anda. Tunggu sampai bayi Anda membuka mulutnya lebar-lebar.
  • Dekatkan bayi ke payudara (bukan dekatkan payudara ke arah bayi). Pindahkan seluruh tubuh bayi (bukan hanya kepala) ke arah payudara. Pastikan bayi menyesap sebanyak mungkin area coklat di sekitar puting (areola).
  • Anda bisa membantu bayi Anda melekat ke payudara dengan memegang payudara Anda menggunakan tangan yang satu lagi. Jauhkan ibu jari dari areola dan pastikan ibu jari tidak menekan payudara

Mengapa pelekatan yang tepat penting?

Pelekatan yang buruk dapat mengganggu aliran ASI dan menyebabkan pembengkakan payudara.

Oleh karena itu, inilah ilustrasi apa yang harus ada di dalam dalam mulut bayi saat bayi melekat dan menyusu dengan benar.

  1. Puting
  2. Areola dan jaringan payudara, dengan saluran ASI di bawahnya
  3. Lidah bayi
  4. Payudara
  5. Tenggorokan bayi

Tanda-tanda pelekatan yang buruk meliputi:

  • Puting Anda terlihat rata atau bergaris setelah menyusui
  • Nyeri pada puting selama dan setelah menyusui

Apakah bayi Anda menyusu dengan baik?

Banyak ibu menyusui yang khawatir bayi mereka tidak mendapat ASI yang cukup. Pada dasarnya, Anda tidak benar-benar bisa mengukur berapa banyak ASI yang diminum oleh anak Anda, kecuali jika Anda memompa ASI dan menyusui menggunakan botol.

Jika menyusu dengan baik, bayi seharusnya:

  • Merasa kenyang selama satu atau tiga jam setelah menyusu
  • Butuh diganti popoknya minimal enam kali sehari saat berusia satu minggu
  • Urin bayi seharusnya berwarna bening atau pucat
  • Tidak kehilangan lebih dari 7% berat badan lahir pada minggu pertama setelah lahir

Berikut juga bisa menjadi tanda bahwa bayi Anda kemungkinan besar menyusu dengan baik:

  • Mulut bayi terbuka lebar saat menyusu
  • Dagu bayi menyentuh payudara dengan lembut
  • Bibir bawah bayi melengkung ke luar
  • Hidung bayi menempel di payudara Anda
  • Bayi menyusu, berhenti sejenak, dan menyusu lagi secara perlahan dan dalam
  • Anda bisa mendengar bayi Anda meneguk
  • Puting dan areola Anda berada di dalam mulut bayi sepenuhnya selama menyusui

Bagaimana cara mengatasi pembengkakan pada payudara?

Payudara yang terasa lebih penuh, berat, dan sedikit sakit adalah kondisi yang normal, karena payudara mulai memproduksi ASI.

Pembengkakan payudara terjadi ketika Anda tidak bisa sering menyusui atau mengosongkan payudara sepenuhnya.

Menyusui secara teratur membantu mencegah pembengkakan. Meskipun Anda hanya memproduksi sedikit ASI setelah melahirkan, meningkatkan frekuensi menyusui dan mengosongkan payudara tetap dapat membantu Anda mengeluarkan ASI sebanyak mungkin dari payudara Anda.

Saat bayi Anda tidak terlalu sering menyusu, memompa ASI setidaknya setiap tiga jam dapat membantu mencegah pembengkakan payudara yang menyakitkan.

Jika Anda merasa payudara sangat bengkak dan sulit untuk memompa ASI, letakkan kompres panas di sekitar payudara Anda. Rasa hangat dapat membantu ASI keluar dan mencegah penyumbatan saluran, sedangkan kompres dingin membantu meredakan pembengkakan.


Apa cara terbaik untuk menyusui?

Jadwal untuk memompa ASI

Jika Anda seorang ibu yang bekerja, buatlah jadwal untuk memompa ASI dan ikuti jadwal tersebut. Rutinitas membantu Anda menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan Anda selain tanggung jawab memompa ASI, serta memastikan pasokan ASI yang cukup untuk bayi Anda. Hal ini juga membantu mencegah pembengkakan payudara saat Anda jauh dari bayi Anda.

Bagaimana cara menyimpan ASI

Penyimpanan ASI yang tepat sangatlah penting:

  • Setelah dicairkan, ASI tidak boleh disimpan lagi untuk digunakan di kemudian hari.
  • Gunakan wadah yang terbuat dari kaca atau plastik bebas BPA
  • Kulkas pendingin cocok untuk penyimpanan jangka pendek, sedangkan kulkas beku sangat baik untuk penyimpanan jangka panjang.

Alih-alih mencuci alat menyusui setiap kali digunakan, Anda bisa mencucinya sehari sekali menggunakan air sabun panas. Bilas dengan baik dan sterilkan sebelum digunakan.


Sampai kapan Anda harus menyusui bayi Anda?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan semua ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif hingga usia enam bulan, dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI yang sesuai hingga usia dua tahun.


Kiat gaya hidup sehat untuk ibu menyusui

  • Konsumsi makanan sehat yang seimbang – sedikit penyesuaian pola makan bisa sangat bermanfaat bagi kesehatan si kecil.
  • Hindari merokok dan mengonsumsi alkohol
  • Tetap tenang dan hindari stres Lakukan saja yang Anda bisa Hindari membandingkan diri Anda dengan ibu-ibu yang lain Pahami bahwa setiap wanita berbeda Produksi ASI tidak menentukan nilai Anda sebagai seorang ibu
  • Berbaikhatilah pada diri sendiri Jika Anda merasa tidak melakukannya dengan benar saat pertama kali melakukannya, berhentilah sejenak sebelum mencoba lagi. Kesabaran dan pola pikir positif akan membuat Anda tenang

Apa saja tantangan yang dihadapi oleh ibu menyusui?

Beberapa masalah sering dihadapi para ibu saat menyusui: Masalah tersebut meliputi:

  • Nyeri pada puting
  • Puting kering atau pecah-pecah
  • Puting terbalik
  • Pembengkakan payudara
  • Saluran ASI tersumbat
  • Mastitis (infeksi payudara)

Para ibu harus memahami bahwa mereka tidak menghadapi tantangan menyusui ini sendirian. Banyak ibu yang mengalami kesulitan serupa.

Realitanya, proses menyusui tidak selalu mudah. Namun, Anda tetap harus menghadapinya, meskipun terasa menantang bagi sebagian wanita. Kenyataannya, sebagian besar wanita mengalami kesulitan di awal proses menyusui. Namun, berlatih akan membuat Anda makin mahir. Seiring dengan proses latihan, pengalaman, dan waktu, pengalaman menyusui akan terasa semakin mudah.

Wajar jika jumlah ASI yang dihasilkan tidak terlalu banyak di awal proses menyusui. Tetap tenang dan tidak perlu stres. Terus menyusui dan jangan menyerah. Berikan ASI sesuai permintaan bayi; makin sering Anda menyusui, makin banyak pula susu yang akan diproduksi.

Saat sudah bisa menjalankan rutinitas menyusui, Anda akan menjadi makin terbiasa. Saat sudah terbiasa, Anda pun akan makin percaya diri. Pada akhirnya, Anda akan menanti-nanti sesi menyusui selanjutnya dengan bayi Anda.


Buat janji temu di Pantai Hospital

Jika Anda menghadapi kesulitan dan membutuhkan bantuan dalam menyusui, buatlah janji temu dengan Konsultan Ahli Obstetri dan Konsultan Laktasi di Pantai Hospital hari ini.

Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!
aad blue heart