Apa itu operasi penggantian sendi?

Operasi penggantian sendi adalah prosedur yang sudah terbukti dan aman, yang dapat memberikan kualitas hidup yang lebih baik kepada pasien dengan meringankan gejala, meningkatkan mobilitas, dan memulihkan fungsi sendi.

Alasan paling umum dilakukannya operasi penggantian sendi adalah osteoartritis, suatu kondisi degeneratif yang memengaruhi tulang rawan sendi, sehingga menyebabkan nyeri, kekakuan, dan berkurangnya rentang gerak.

Selain itu, operasi penggantian sendi mungkin diperlukan untuk kondisi seperti artritis reumatoid, cedera atau trauma sendi, dan nekrosis avaskular (suatu kondisi yang ditandai dengan berkurangnya aliran darah ke tulang).

Apa itu sendi prostetik?

Sendi prostetik adalah perangkat buatan yang menggantikan sendi yang rusak atau sakit. Ada dua jenis sendi prostetik:

  • Penggantian sendi total: Mengganti seluruh sendi.
  • Penggantian sendi sebagian: Hanya mengganti bagian sendi yang rusak atau sakit.

Sendi prostetik - biasanya terbuat dari bahan logam, plastik, atau keramik - dirancang untuk menyerupai fungsi sendi alami. Sendi buatan ini dipasang pada tulang menggunakan semen atau alat fiksasi lainnya dan biasanya dirancang untuk bertahan dalam jangka waktu yang lama, sering kali bertahun-tahun.

Masa pakai sendi prostetik bisa beragam, tergantung pada beberapa faktor seperti usia pasien, tingkat aktivitas, dan kesehatan secara keseluruhan.


Apa itu infeksi sendi prostetik?

Infeksi sendi prostetik adalah infeksi yang terjadi pada penggantian sendi, seperti penggantian pinggul atau lutut. Infeksi jenis ini dapat terjadi dalam beberapa bulan pertama setelah operasi atau bahkan setelah bertahun-tahun.


Apa penyebab infeksi sendi prostetik?

Sebagian kecil orang yang menggunakan sendi pengganti berisiko mengalami infeksi. Infeksi sendi prostetik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  1. Kontaminasi bakteri selama operasi yang disebabkan oleh sterilisasi peralatan yang tidak benar atau teknik pembedahan yang buruk.
  2. Infeksi yang sudah ada sebelumnya, seperti infeksi saluran kemih, dapat menyebar ke sendi prostetik melalui aliran darah.
  3. Penyembuhan luka yang buruk dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi bakteri.
  4. Pasien gangguan imun atau immunocompromised dengan sistem imun yang lemah, seperti pasien diabetes atau human immunodeficiency virus (HIV), memiliki risiko yang lebih tinggi terkena infeksi sendi prostetik.
  5. Reaksi alergi atau hipersensitivitas terhadap bahan implan dapat menyebabkan peradangan dan infeksi.
  6. Kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri di dalam mulut, yang dapat berpindah ke sendi prostetik melalui aliran darah.
  7. Kelonggaran prostetik dapat menciptakan ruang untuk tumbuhnya bakteri dan menyebabkan infeksi.

Apa saja gejala infeksi sendi prostetik?

Penting untuk segera menghubungi dokter Anda jika Anda mengalami gejala-gejala berikut ini setelah operasi penggantian sendi:

  • Rasa hangat, nyeri, dan kemerahan di lokasi sayatan
  • Drainase luka
  • Efusi sendi
  • Demam
  • Nyeri sendi yang menetap
  • Kelelahan

Bagaimana cara mendiagnosis infeksi sendi prostetik?

Diagnosis infeksi sendi prostetik dapat menjadi tantangan karena gejalanya tidak spesifik dan menyerupai kondisi lain. Namun, ketika pasien dengan prostesis sendi menunjukkan tanda dan gejala infeksi yang relevan, infeksi sendi prostetik harus dipertimbangkan sebagai penyebab potensial.

Dokter Anda akan menanyakan kondisi kesehatan umum dan gejala Anda terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Diagnosis dilakukan berdasarkan gejala yang Anda laporkan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

  1. Tes darah dapat membantu menentukan apakah ada infeksi di dalam tubuh. Dokter Anda mungkin akan menganjurkan tes seperti hitung darah lengkap (HDL), laju endap darah (LED), dan kadar protein C-reaktif.
  2. Tes pencitraan seperti sinar-X, magnetic resonance imaging (MRI), dan pemindaian computed tomography (CT) dapat membantu mendeteksi perubahan pada tulang atau jaringan lunak di sekitar sendi.
  3. Aspirasi cairan sendi dikultur untuk menentukan apakah ada pertumbuhan bakteri. Kultur positif menunjukkan adanya infeksi.
  4. Biopsi mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis infeksi sendi prostetik pada beberapa kasus. Dokter Anda mungkin akan mengambil sejumlah kecil sampel jaringan dari sekitar sendi dan mengirimkannya untuk pengujian laboratorium.

Apa saja opsi pengobatan untuk infeksi sendi prostetik?

Infeksi sendi prostetik bisa sulit diobati karena perkembangan biofilm di dalam sendi. Ketika bakteri menempel pada permukaan padat sendi buatan, maka akan terbentuk biofilm. Biofilm dapat berfungsi sebagai perisai untuk beberapa bakteri, sehingga sulit untuk mendeteksi dan menghancurkan balteri tersebut dengan adanya pertahanan alami dari tubuh atau antibiotik.

Pengobatan infeksi sendi prostetik biasanya melibatkan kombinasi intervensi bedah dan terapi antibiotik.

Intervensi bedah

Pengobatan bedah pada infeksi sendi prostetik melibatkan satu atau beberapa prosedur berikut ini:

  1. Debridemen dan retensi prostesis: Tindakan ini melibatkan pengangkatan jaringan yang terinfeksi di sekitar sendi dan retensi implan sendi yang asli.
  2. Artroplasti reseksi dengan implantasi ulang: Tindakan ini melibatkan pengangkatan implan yang terinfeksi dan menggantinya dengan implan baru.
  3. Fusi atau amputasi: Pada beberapa kasus infeksi parah dan tidak dapat diobati dengan metode lain, fusi sendi atau amputasi mungkin diperlukan.

Terapi antibiotik

Jenis antibiotik dan durasi pengobatan mungkin berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan infeksi, jenis bakteri yang terlibat, dan faktor lainnya. Antibiotik intravena dapat diberikan terlebih dahulu, diikuti dengan antibiotik oral.


Bagaimana cara mencegah infeksi sendi prostetik?

Untuk meminimalisir terjadinya infeksi sendi prostetik, pendekatan komprehensif yang menggabungkan tindakan sebelum, selama, dan setelah operasi sangatlah penting. Berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan untuk membantu mengurangi risiko infeksi:

  1. Profilaksis antibiotik: Dokter Anda dapat meresepkan antibiotik sebelum dan sesudah operasi untuk membantu mencegah infeksi. Penting untuk meminum antibiotik sesuai dengan apa yang diresepkan dan menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan.
  2. Perawatan pasca operasi: Setelah operasi, penting sekali untuk mengikuti instruksi dokter Anda untuk merawat lokasi sayatan, seperti menjaganya tetap bersih dan kering. Menjaga kebersihan diri dengan baik sangatlah penting untuk mengurangi risiko infeksi. Hindari aktivitas yang dapat membebani sendi.
  3. Tindak lanjut rutin: Janji temu untuk tindak lanjut rutin dengan dokter Anda untuk memantau proses penyembuhan dan mengidentifikasi tanda-tanda infeksi secara dini.

Buat janji temu di Rumah Sakit Pantai

Tim spesialis Ortopedi yang ahli dan berdedikasi di Rumah Sakit Pantai siap memberikan konsultasi untuk menyediakan perawatan dan dukungan yang terbaik.

Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang infeksi sendi prostetik. Kami menjamin perawatan terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Anda.

Rumah Sakit Pantai telah diakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atau Perhimpunan Kualitas Kesehatan untuk Rakyat Malaysia atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Loading...
Thank you for your patience
Click to know more!